zetizen

4 Hal Kontroversial tentang Nominasi Grammy 2018

Music

Foto: Billboard

 

Zetizen.com - Nominasi Grammy 2018 sudah diumumkan. Uniknya, kali ini ajang penghargaan musik bergengsi itu legowo terhadap tren hip-hop dan R&B. Hal itu terbukti dengan 8 nominasi untuk Jay-Z, 7 nominasi untuk Kendrick Lamar, dan 6 nominasi untuk Bruno Mars. Nama-nama besar yang digadang-gadang bakal masuk pun banyak yang luput. Apa aja sih kontroversi Grammy ke-60 ini?

Nggak Ada Musisi Kulit Putih

Sejak merilis albumnya yang ke-3, Divide, Ed Sheeran mendominasi tangga lagu dunia. Semua single-nya bertahan cukup lama. Sebut aja Castle on the HillShape of YouGalway Girl, dan Perfect. Bahkan, Divide terjual 672 ribu keping pada minggu pertamanya di Inggris dan menjadikannya sebagai album dengan penjualan tercepat ke-3 setelah 25-nya Adele dan Be Here Now-nya Oasis.

Dengan prestasi seperti itu, nggak heran kalau banyak kritikus memprediksi Ed akan mendominasi Grammy 2018. Sayangnya, Ed "diasingkan" dari Record of the Year, Album of the Year, dan Song of the Year, tiga kategori paling bergengsi di Grammy. Bahkan, bisa dibilang ketiga kategori itu "bersih" dari musisi kulit putih. Hanya Lorde yang berhasil masuk Album of the Year dengan Melodrama.

"Kutukan" One Direction Masih Ada

Nggak peduli sebanyak apa album yang dijual dan seberapa sukses konsernya, One Direction nggak pernah masuk nominasi Grammy. Setelah memutuskan hiatus dan para personilnya sukses bersolo karir, ternyata Grammy tetap nggak melirik. Padahal, tahun ini, Zayn Malik, Niall Horan, dan Harry Style membuahkan karya yang luar biasa. Single-nya selalu bikin earworm.

Banyak yang memprediksi Harry Style at least mendapatkan satu nominasi. Keberaniannya hadir dengan jenis musik antimainstream patut diacungi jempol. Dalam album solo pertamanya, Harry juga menunjukkan skill vokal luar biasa. What's not to like?

Well, Zayn memang berhasil masuk kategori Best Song Written for Visual Media dengan I Don't Wanna Live Forever. Tapi, kategori itu untuk penulis lagu, which are Taylor Swift dan Jack Antonoff. Jadi, kalau menang, Zayn tetap nggak bakal mendapatkan piala.

Harry Styles

Foto: Evening Standard

Musik Pop Melemah

Selain Ed Sheeran yang nggak "dianggap", musisi pop lain juga banyak yang kecolongan. Salah satunya Katy Perry yang nggak pernah luput sebagai nominee meski belum pernah menang Grammy. Sejak 2009-2015, dia sudah mengumpulkan 13 nominasi. Absennya album Witness dan single-nya menunjukkan kalau kualitas Katy menurun dan persaingan di musik pop semakin ketat.

Hal yang sama juga terjadi pada Jack Antonoff. Padahal, mantan personil band Fun. dan vokalis band Bleachers ini memproduseri Lorde, Taylor Swift, Pink, Fifth Harmony, dan masih banyak lagi. Tapi, dia nggak dinominasikan sebagai Producer of the Year. Begitu juga dengan Max Martin (pemenang Grammy's Producer of the Year 2015, produser album Taylor Swift dan Katy Perry) maupun Jeff Bhasker (pemenang Grammy's Producer of the Year 2016, produser album Harry Style dan Katy Perry).

Game of Thrones juga Dapat Nominasi

Surprise, surprise! Serial TV populer garapan HBO ini somehow berhasil dinominasikan dalam kategori Best Score Soundtrack for Visual Media. Sebenarnya, keputusan ini agak aneh sih. Sebab, empat nominee lain adalah film! Mereka adalah ArrivalDunkirkHidden Figures, dan La La Land. Dengan saingan seperti itu, kecil kemungkinan Game of Thrones: Season 7 untuk menang. Tapi, who knows? Toh Grammy sudah sering memenangkan nominee for the sake of popularity. Ya nggak?

Well, bukan Grammy kalau tanpa kontroversi. Cek daftar nominasi lengkapnya di sini. 60th Annial GRAMMY Awards akan dilaksanakan pada 28 Januari 2018 di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat. Menurutmu, siapa yang bakal membawa pulang piala paling banyak?