Zetizen-Saat datang ke pameran seni, kita biasanya dibuat kagum dengan karya seni yang indah. Well, keindahan karya seni itu juga bergantung pada tata letaknya. Nah, di balik peletakan karya seni yang proporsional, ada peran seorang art handler. Profesi yang masih jarang dikenal di Indonesia itu ternyata memiliki tugas yang krusial, lho. Biar lebih tahu, simak penjelasan langsung dari art handler Yogi Ashidiqi berikut!
’’Aku tertarik dengan dunia art handling sejak di bangku kuliah. Waktu itu, sama teman-teman terjun langsung dalam menyiapkan salah satu pameran seni terbesar di Jawa Timur. Dari situ, kita belajar bahwa setelah berkarya, kita perlu memamerkannya agar mendapat respons dari orang lain. Nah, di balik karya yang menarik, harus ada manajemen penataan yang baik pula. Agar saat orang lain melihat karya seni itu, mereka bisa mendapat pengalaman dan kesan yang luar biasa,’’ ujar alumnus Universitas Negeri Surabaya itu.
Fokus utama seorang art handler adalah menangani karya yang akan dipamerkan dengan baik dan menciptakan suasana pameran senyaman mungkin. art handler biasanya mendata karya seni yang datang, lalu membuka packing, hingga memasang karya tersebut di ruang pamer. art handler juga perlu memastikan kondisi ruangan sebelum memajang karya, menghitung tata letaknya, hingga mengatur komposisi, suhu ruangan, dan pencahayaan.
Kalau kamu pengin jadi art handler, kamu harus memperbanyak pengalaman di lapangan. Ikuti semua pameran seni, baik event besar maupun kecil. Kenali juga macam-macam karya seni beserta karakteristiknya. Lalu belajar memahami ruangan, teknik pencahayaan, dan teknik displai sesuai karya seni yang akan dipamerkan. Eitts, hati-hati ya saat mengatur karya milik seniman!
’’Jadi, seorang art handler itu menarik, prospeknya sangat bagus. Apalagi, makin banyak event seni di Indonesia. Selain menata karya seni, kita bisa membangun relasi dengan para seniman dan menjadi tangan kedua mereka dalam mempresentasikan sebuah karya. Yang penting totalitas, semangat, dan senang dengan kerjaannya. Kapan lagi bisa pegang karya seniman secara langsung dan berjasa bagi mereka, kalau nggak jadi art handler,’’ tandas Yogi. Wah, menarik ya! Cocok banget nih buat kamu yang anaknya nyeni banget. (arm/c12/lai)
Jogja National museum (JNM) merupakan museum dan galeri seni kontemporer yang bertempat di bekas kampus Akademi seni Rupa Indonesia. Masyarakat sekitar dan seniman Jogja lebih mengenal JNM sebagai Jogja Gallery. Di museum ini, kamu bisa menikmati masterpiece dari para seniman dan ragam kegiatan seni menarik, salah satunya adalah kegiatan melukis bertajuk Melukis Lagi di Gampingan.
Meski namanya Macan, museum ini nggak ada macannya ya, guys! museum Macan merupakan kependekan dari museum of Modern and Contemporary art in Nusantara. museum yang dibuka sejak 2017 itu menyimpan karya seni tradisional hingga karya seni kekinian. museum Macan juga menjadi institusi pertama yang berfokus pada edukasi seni kepada masyarakat.
Di Moja Museum, kamu bisa hunting sekaligus menikmati karya seni yang Instagrammable. Moja atau museum of Jakarta menempati rumah klasik di kawasan Pondok Indah. museum ini didesain selayaknya labirin dengan beberapa ruangan yang berbeda. Ruangan-ruangan tematik tersebut terinspirasi dari film-film ternama seperti Charlie and the Millenial Pink Candy Room, Flower Gump, Captain Snowman’s Underpants, dan Seats of Summer. (arm/c12/lai)