zetizen

Saat Perempuan Berani Ambil Langkah

Career Coach

Zetizen-Setiap perempuan adalah pemimpin di komunitas mereka masing-masing. Meski begitu, masih banyak stereotipe yang menilai perempuan kurang cocok jadi pemimpin. Yap, dengan berbagai perjuangan kesetaraan gender, ternyata masih banyak lho pemimpin perempuan yang mendapat treatment berbeda dari laki-laki. Karena itu, banyak perempuan yang akhirnya ragu untuk ’’maju’’ meski mereka punya potensi.

Isu dan keresahan itulah yang membuat Yacinta Shafira Pradana atau yang akrab disapa Yacinta untuk speaks up. Ketika menjadi ketua HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) UGM, Yacinta adalah satu-satunya perempuan yang mencalonkan diri dan berhasil terpilih jadi ketua dalam sejarah HMTI UGM.

’’Waktu aku jadi ketua, pernah ada yang bilang sama aku kalau perempuan itu nggak bisa jadi pemimpin. Itulah yang mendorong aku untuk menghapus pandangan ini dan menyediakan wadah yang empower perempuan menjadi pemimpin di komunitas mereka,’’ jelas Yacinta.

Yacinta adalah founder dan presiden Women Beyond Indonesia (WBI), sebuah organisasi yang memberikan support kepada perempuan Indonesia untuk menjadi pemimpin. WBI menyediakan kegiatan mentoring (Women Beyond Leadership Mentoring), webinar (WeON Summit), dan supportive environment (Beyond Impact Circle).

’’Aku ya pasti nggak lepas dari ups and downs. Ups-nya adalah networking dan experience. Networking membuka banyak pintu ke kesempatan baru di mana aku bisa menerapkan pengalaman yang didapat dari tempat sebelumnya. Memang, waktu dan masalah adalah tantangan yang harus aku hadapi. Tapi, hal itu sebenarnya membantu aku untuk improve as a person,’’ lanjut perempuan yang juga sedang menjadi Awardee Leader Score YLI (Young Leader for Indonesia) Wave 12 by Mckinsey & Company itu.

Menurut Yacinta, mentoring penting banget untuk perkembangan diri. Sebab, seorang mentor bisa membantu kita melihat blind spot yang mungkin nggak kita sadari. Ngobrol sama teman juga bisa membantu kamu untuk brainstorm dan   belajar bareng kok.

Nah, di tengah banyaknya kegiatan yang dijalani, Yacinta membagi waktu dengan time management matrix. Aktivitas penting dan urgen adalah prioritas utamanya. ’’Distraksi aku itu biasanya notif HP. Jadi, kalau lagi mengerjakan tugas, HP aku silent. Aku juga menerapkan 20 second-rule. Aku taruh HP di tempat yang butuh minimal 20 detik untuk mengambilnya. Dengan begitu, aku bukan lagi terdistraksi, tapi lagi break,’’ tutur Yacinta.

Oh iya, perempuan yang bekerja sebagai acquisition strategy di Pinhome dan VP external affairs di @internnet.id itu selalu menyisihkan waktu buat baca buku dan ikut online course lho! Bagi dia, dua aktivitas tersebut penting banget buat masa depan. ’’Oh ya, produktif itu bukan berarti 24/7 bekerja lho. Istirahat, makan sehat, olahraga, dan quality time sama teman dan keluarga juga termasuk. Hati-hati sama toxic productivity! Kalau sampai mental dan fisik kamu kelelahan, pasti aktivitas lain akan terganggu,’’ lanjutnya.

Bagi Yacinta, self-fulfillment-nya adalah ketika bisa memberikan dampak untuk sesama perempuan. Dia bersyukur banget bisa bekerja sama dengan rekan dan komunitas di Women Beyond yang suportif. ’’Try to find your life purpose. Lebih baik kalau di dalam purpose-mu bisa membantu dan impactful buat orang di sekitarmu. Sebab, kita itu punya privilege yang berbeda-beda,’’ pesannya. Yuk, berani ambil langkah untuk jadi pemimpin! (elv/c18/rat)