Zetizen-Sebagai negara yang padat penduduk, Indonesia butuh pelayanan kesehatan yang baik untuk disebar merata di tiap wilayah. Masih banyak yang mengeluh karena kurangnya akses layanan kesehatan di daerah terpencil, alat rumah sakit yang kurang memadai, sampai layanan kesehatan yang nggak ramah masyarakat ekonomi rendah. Akhirnya, banyak nyawa yang nggak bisa diselamatkan. Hal itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Ruang Pasien.
”Dulu ketua Yayasan Ruang Pasien prihatin melihat pasien yang nggak bisa berobat karena terkendala biaya. Jadi, beliau berusaha mencari donasi ke berbagai pihak agar bisa menyediakan fasilitas pendampingan buat pasien rumah sakit, khususnya duafa, selama pengobatan. Pada 2019, yayasan itu berdiri tanpa rumah singgah. Jadi, pasien dititipkan ke yayasan lain,’’ jelas Aura Alifia, salah seorang relawan Ruang Pasien.
Pasien di rumah singgah nggak cuma berasal dari Jawa Timur, tetapi juga dari luar Jawa. Mereka berada di Ruang Pasien karena nggak bisa mendapat pengobatan layak di daerah mereka. Biasanya, pasien luar Jawa berangkat dengan akomodasi sendiri. Ketika pasien nggak punya dana, Ruang Pasien mencarikan donasi. Sementara itu, pasien dari Jawa akan diantar dengan menggunakan mobil kesehatan. Para pasien mengaku sangat terbantu dengan adanya Ruang Pasien.
”Dulu tahu yayasan ini diberi tahu bupati setempat karena ada kerja sama. Akhirnya, berangkat ke sini. Di sini memang lebih mudah menjangkau layanan kesehatan. Beda kalau di rumah, mau ke rumah sakit juga susah, penanganannya kurang. Jadi, Ruang Pasien benar-benar memberi manfaat yang bagus,’’ ungkap Martinus, salah seorang pasien yang berasal dari NTT. Oh iya, Ruang Pasien juga memberikan fasilitas tempat tinggal, makan, dan kendaraan ke rumah sakit tanpa biaya sepeser pun!
Setiap hari para pasien rutin mengecek kesehatan. Pasien yang berobat ke rumah sakit akan diantar ambulans dan didampingi para relawan mengingat pasien dari luar Jawa Timur kurang mengerti prosedur rumah sakit. Berbagi kepada sesama juga selalu dilakukan dengan cara mengadakan kegiatan lumbung pangan, yakni bersedekah makanan ke orang lain.
Meski pandemi, kegiatan Ruang Pasien tetap berjalan lancar. Salah satunya adalah kegiatan Serial Ramadhan yang diselenggarakan 1 Mei lalu. Berkolaborasi dengan komunitas Collabsberkah, Generasi Peduli, dan Relawan Kesehatan, kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi dan cek kesehatan pasien. Setelah itu, ada kajian keagamaan dan buka bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Para pasien menunjukkan antusiasme mereka dengan semangat menyorakkan yel-yel ”Berbagi untuk Tersenyum’’
”Nggak perlu kaya untuk berbuat kebaikan. Semoga makin banyak anak muda yang tergerak jadi relawan di sini,’’ tutup Aura. Oh iya, kalau kalian ingin jadi relawan Ruang Pasien, langsung datang aja ke rumah singgah di Jl Taman Borobudur, Jl Rempelas, atau Jl Sidosermo, Surabaya. Ada banyak divisi yang bisa dipilih. Mulai divisi rumah singgah, ambulans, media sosial, pendampingan pasien, sampai penggalangan dana. (arm/c12/rat)