Are You a Zetizen?
Show Menu

Profil Hayao Miyazaki, Sang Maestro Animasi Jepang

Profil Hayao Miyazaki, Sang Maestro Animasi Jepang

 

Zetizen- Dikenal sebagai pendongeng ulung dan maestro animasi, Hayao Miyazaki, tidak hanya seorang animator Jepang tetapi juga pembuat film, penulis skenario, penulis, dan mangaka. Sebagai salah satu pendiri Studio Ghibli, Miyazaki telah menciptakan karya-karya yang menghadirkan keajaiban di layar lebar.

Bisnis animasi telah dihiasi dengan prestasi Miyazaki, yang meraih pengakuan internasional atas keunikan ceritanya dan kepiawaiannya dalam menciptakan film fitur animasi. Dengan imajinasi tak terbatasnya, Miyazaki sering dianggap sebagai salah satu pembuat film paling sukses dalam industri animasi.

Mari kita telusuri perjalanan luar biasa Miyazaki, di mana dia tidak hanya menciptakan film, tetapi juga merajut kisah-kisah yang menyentuh hati penonton di seluruh dunia.

Dalam lanskap sinematik Jepang, hayao miyazaki muncul sebagai pionir tak terbantahkan. Dilahirkan di Bunkyō, Tokyo, cerita perjalanan Miyazaki tidak hanya memikat, tetapi juga menciptakan warisan yang tak terlupakan.

Dari langkah-langkah pertamanya di Toei Animation pada tahun 1963 hingga pendirian studio ghibli pada tahun 1985, Miyazaki menyulam kisah-kisah penuh imajinasi. Bekerja bersama sutradara Isao Takahata, karya awalnya di Toei, seperti Doggie March dan Gulliver's Travels Beyond the Moon, memberikan sentuhan animasi yang unik.

Hayao Miyazaki pendiri Studio Ghibli

Pergeseran Miyazaki ke studio ghibli membuka pintu bagi masterpieces seperti Castle in the Sky, My Neighbor Totoro, dan Princess Mononoke. Film-film ini, yang mencapai puncak kesuksesan kritis dan komersial, mengeksplorasi kekuatan wanita muda dan memperkenalkan sifat-sifat antagonis yang ambigu.

Namun, pencapaian puncaknya datang dengan Spirited Away pada tahun 2001, yang meraih Academy Award untuk Film animasi Terbaik dan menjadi film terlaris sepanjang sejarah Jepang. Keberhasilan ini membawa pengaruh Ghibli ke panggung global.

Meskipun pengumuman pensiun dari film fitur setelah The Wind Rises pada tahun 2013, Miyazaki kembali menghebohkan dunia film pada 2016. Sementara protagonis kuat dan cerita yang menggugah terus menjadi ciri khasnya, Miyazaki tidak hanya menciptakan film, tetapi juga mewujudkan keajaiban dalam animasi Jepang.

Dengan kritikus film Amerika Roger Ebert menyebutnya sebagai mungkin pembuat film animasi terbaik dalam sejarah, serta dinobatkan sebagai Person of Cultural Merit pada 2012, hayao miyazaki terus menjadi sumber inspirasi bagi para animator, sutradara, dan penulis di seluruh dunia.

 

Biografi

Hayao Miyazaki

Hayao Miyazaki, lahir pada 5 Januari 1941 di pulsating heart of Tokyo, memulai kisah hidupnya dari bayi yang tumbuh di bayang-bayang pesawat tempur ayahnya, direktur Miyazaki Airplane. Terperangkap dalam gemuruh Perang Dunia II, keluarganya dievakuasi dan mengalami perjalanan yang tak terlupakan hingga menetap di Kanuma setelah kehancuran.

Namun, kehidupan tidak selalu seperti dongeng indah. Ibu Miyazaki, pilar keluarga yang kuat, melawan penyakit TBC tulang belakang, menandai perjalanan keluarga ini dengan ketidakpastian dan keberanian. Meski demikian, Miyazaki membangun fondasi kehidupannya dan meraih gelar dalam bidang Ekonomi dari Universitas Gakushuin, Tokyo pada tahun 1963.

Dari dunia pesawat tempur hingga kampus universitas, Miyazaki membawa pengalaman hidupnya ke dunia animasi, menciptakan karya-karya magis yang memukau dunia. Bergelut dengan tantangan, Miyazaki tidak hanya lulus dari universitas, tetapi juga lulus dalam menghadapi kehidupan, membuktikan bahwa di balik setiap perjuangan ada potensi keajaiban yang menanti.

 

Karier Waktu Awal

Dalam perjalanan awalnya sebagai animator di Toei Animation, hayao miyazaki tidak hanya menemukan karirnya tetapi juga sahabat sejatinya, Isao Takahata, dan bahkan menemukan cinta sejatinya, Akemi Ota. Tak lama setelah, Takahata menjadi mitra seumur hidup Miyazaki, sementara Ota menjadi istrinya.

Bekerja bersama di studio tersebut, Miyazaki memberikan sentuhan magisnya pada animasi untuk film-film yang disutradarai oleh Takahata. Namun, puncak kreativitasnya terlihat ketika Miyazaki menemukan gaya khasnya melalui manga "Kaze no tani no Naushika" (Nausicaä of the Valley of the Wind), yang kemudian diangkat menjadi film pada 1984.

Kisah Miyazaki tidak hanya tentang animasi, tetapi juga tentang persahabatan, cinta, dan penemuan identitas artistik yang memukau. Bergabunglah dalam perjalanan mengagumkan ini menuju dunia animasi yang mempesona.

 

Studio Ghibli: Perjalanan Epik dari Kesuksesan hingga Tantangan di Amerika

Castle in the Sky karya Hayao Miyazaki

Pada 1985, setelah kesuksesan luar biasa film yang menginspirasi, Miyazaki dan Takahata mengambil langkah berani mendirikan Studio Ghibli. Tahun berikutnya, dunia dikejutkan dengan kehadiran film epik karya Miyazaki, "Tenkū no shiro Rapyuta" (Castle in the Sky).

Namun, ketika Nausicaä of the Valley of the Wind melintasi lautan untuk mencapai Amerika Serikat, film tersebut menghadapi tantangan serius. Dubbing dan editing yang buruk menghalangi penikmatan film ini, membuat Miyazaki ragu untuk merilis karya-karyanya di Amerika selama satu dekade.

Artikel ini mengupas perjalanan studio ghibli dari puncak kesuksesan hingga rintangan di pasar internasional, menyoroti ketabahan Miyazaki dalam menghadapi kendala dan akhirnya membawa keajaiban animasi Jepang ke dunia.

 

Meraih Kesuksesan

Karya <a href= hayao miyazaki My Neighbor Totoro" width="666" height="499" />

Pada tahun 1988, Jiwa Jepang mekar dengan kehadiran dua masterpiece animasi, "Tonari no Totoro" (My Neighbor Totoro) karya Miyazaki dan "Hotaru no Haka" (Grave of the Fireflies) yang disutradarai oleh Takahata. Keduanya tidak hanya merajai hati penonton di Jepang, tetapi juga menciptakan gelombang keajaiban di seluruh negeri.

Setelah kesuksesan itu, Miyazaki terus menorehkan kisah-kisah ajaib dengan karya-karya monumental seperti "Majo no takkyūbin" (Kiki’s Delivery Service) pada tahun 1989 dan "Kurenai no buta" (Porco Rosso) pada tahun 1992. Namun, puncak prestasinya tercapai dengan film epik "Mononoke-hime" (Princess Mononoke) pada tahun 1997, yang menjadi magnet bagi penonton dan memecahkan rekor box-office di seluruh Jepang.

Di balik setiap karya Miyazaki, tersembunyi ciri khasnya yang memukau: pertentangan mendalam antara manusia dan alam, yang diselipkan dalam kerangka dunia spiritual yang memikat. Ini tidak hanya sebuah film, tetapi petualangan di mana penonton diajak menyelami konflik seru antara kehidupan manusia dan keajaiban alam.

Kisah-kisah studio ghibli menjadi landasan bagi animasi Jepang yang tidak hanya memikat anak-anak, tetapi juga menyentuh hati para dewasa. Dengan sentuhan magis Miyazaki dan keindahan tragis Takahata, studio ini telah membentuk warisan animasi yang abadi di benak penggemar di seluruh dunia.

RELATED ARTICLES

Please read the following article