Sebagai hewan berukuran kecil, serangga kerapkali dianggap remeh. Ukurannya yang kecil, lemah dan rapuh membuat manusia sering memandang sebelah mata. Namun, tahukah kamu, ada beberapa serangga berbahaya yang hidup di sekitarmu? Waspadai dan hindari mereka ya!
Tomcat
Habitat alami serangga dengan nama latin Paederus littoralis ini sebenernya di areal persawahan, namun tomcat juga sering ditemukan di tempat-tempat lembab seperti kamar mandi. Walaupun panjangnya cuma 7-8 mm (seukuran semut rumah), tapi hati-hati saat bertemu tomcat, karena tubuhnya mengandung racun bernama paderin. Ketika paderin itu bersentuhan dengan kulit manusia, akan menyebabkan kulit kita akan menjadi kemerahan, serta ada sensasi terbakar dan gatal yang menyengat. Dalam beberapa kasus, kulit kita akan menjadi melepuh dan meninggalkan bekas. Menurut laman NSW Government Health Australia, iritasi yang disebabkan racun tomcat dapat bertahan hingga 4 hari bahkan lebih!
Untuk menghindarinya, kenakan pakaian panjang agar terhindar bersentuhan langsung dengan tomcat. Kurangi penggunaan lampu yang terlalu cerah, karena tomcat lebih suka berada di tempat yang terang. Namun, jika terlanjur bersentuhan dengan tomcat, segera basuh area yang terkena racun dengan air bersih dan sabun. Air dan sabun dapat menghambat masuknya racun lebih dalam ke kulit kita.
Megalara Garuda
Menurut laman Daily Mail UK, Megalara garuda ditemukan di Pulau Sulawesi, tepatnya di Pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara. Kendati memiliki embel-embel garuda, hewan ini tidak ada hubungannya dengan spesies aves (burung), kok. Hewan bernama Megalara garuda ini sejatinya adalah tawon dengan panjang tubuh 2,5 inchi (6,35 cm) dengan rahang yang besar dan kuat. Bahkan, menurut Lynn Kimey, peneliti dari University of California, ukuran rahangnya jauh lebih besar dari kaki depan tawon itu! Rahangnya yang besar dan tajam sekilas terlihat mengerikan. Apalagi menurut penelitian, rahang tersebut digunakan untuk melindungi diri dari ancaman. Namun, tak perlu terlalu khawatir, karena Megalara garuda hanya hidup di hutan sekitar Pegunungan Mekongga, Sulawesi Tenggara. Jika kebetulan bertemu dengan mereka, hindari sejauh-jauhnya ya! Jangan pernah membunuh tawon, apalagi memencetnya hingga cairan tubuhnya keluar, karena zat di dalamnya akan mengundang tawon-tawon lain untuk datang dan menyerangmu!
Semut Api
Beberapa semut memang mengigit, namun semut api (Solenopsis mandibularis) memiliki gigitan yang tajam dan terasa seperti terbakar! Sensasi terbakar itu diakibatkan dari racun yang bernama Solenopsin, yang diproduksi dalam tubuh semut api. Apabila racun itu masuk ke dalam tubuh manusia, akan menyebabkan rasa sakit yang tajam, lalu akan menjadi iritasi beberapa waktu setelahnya. Bahkan, bila tak segera diobati, akan menyebabkan rasa sakit menjalar ke dada, keringat dingin, sesak napas dan pembengkakan di kulit. Dan akan semakin fatal bila kalian ada alergi terhadap racun tersebut! Untuk mengobatinya, minumlah obat seperti benzocaine, antihistamine, diphenhydramine atau corticosteroidhydrocortisone. Tentunya, dengan dibawah pengawasan dokter ya!
FYI, semut api dapat ditemukan di Amerika Serikat, Australia, China, dan Asia Tenggara. Habitatnya berada di sekitar sungai, danau dan area air tawar lainnya. Biasanya mereka membangun sarang di tempat yang tersembunyi, seperti dibalik batu dan batang kayu.