Zetizen.com - Pernah punya teman yang pinter banget pelajarannya, tapi justru awkward atau malah annoying waktu diajak ngobrol? Nah, yang kayak gitu itu bisa jadi karena temanmu punya emotional quotient (EQ) yang kurang berkembang.

Iya, dibandingkan pendidikan akademik yang hampir 100% dibuat berdasarkan perkembangan IQ, EQ ini emang termasuk jarang diperhatikan sama banyak banget program pendidikan. 

Efeknya, kamu bakal lebih gampang merasa labil, atau gampang tersinggung sama hal-hal kecil. Nah, kalau kamu nggak melatih EQ-mu, kejadian-kejadian ini bisa banget membuat harimu jadi nggak enak dijalani.

Kurang PeDe

Materi udah dikuasai, presentasi juga udah disiapin dari kemarin-kemarin. Tapi, waktu maju di depan kelas, kok malah jadi nervous dan susah ngomong ya?

Well, gugup waktu menghadapi banyak orang itu termasuk tanda EQ mu rendah. Sebab, EQ punya peran penting buat mengendalikan diri saat menghadapi banyak orang sekaligus. Kalau EQ mu rendah, kamu nggak bisa meredam rasa terintimidasi, gugup atau malu saat berhadapan dengan banyak orang.

Buat mengatasinya, kamu harus sering-sering berlatih menghadapi orang banyak, sekaligus berinteraksi.

Sulit Mengatakan “Maaf”

EQ punya kemampuan membentuk rasa bertanggung jawab. Maka dari itu, dalam membentuk etika bersosial. EQ memberikan nilai bagaimana orang dapat berkomunikasi dalam masyarakat. 

Ini yang menyebabkan orang-orang ber EQ rendah seringkali punya ego tinggi yang bikin mereka susah merasa bersalah dan meminta maaf.

Gampang Labil

Lusa kemarin seneng-seneng, kemarin kok marah-marah, Eh sekarang malah curhat sambil nangis-nangis sendiri. Kalau kamu nemu orang kayak gini, jangan digangguin ya!

Soalnya, itu berarti dia punya manajemen emosi yang kurang teratur. Jadi gampang banegt tersulut emosi saat kondisi lingkungan berubah. Buat mengatasinya, ajak deh temanmu yang kayak gini buat sering-sering main di luar. Kalau perlu, ajak ke acara amal untuk membangun moodnya jadi lebih baik. 

Kurang Peka

Nggak cuma bikin seseorang jadi gampang marah, EQ rendah juga bisa bikin kamu... nggak peka sama kondisi di sekitarmu. Kalau kamu pernah liat beberapa orang kayaknya selalu dingin dan flat sama kejadian apapun, bisa jadi ini penyebabnya. Mereka nggak bisa merasakan empati sama kejaidan yang ada di sekitarnya.

Menjudge Seenaknya

Secara emosional, manusia itu sebenarnya nggak mudah men-judge atau memberikan penilaian. Normalnya, seseorang bakal melihat kepribadian atau karakter seseorang, bahkan yang baru dikenal, sebelum memberi penilaian. 

Nah, kalau ada orang yang sifatnya jugdmental bahkan sampai gampang menghasut orang, ya berarti EQ orang itu terglong rendah.

Mudah Panik

Seseorang yang bimbang selalu dipengaruhi kondisi emosional yang suka naik turun. Nggak yakin sama diri sendiri bikin hati galau dan akhirnya panik nggak karuan.

Lagi-lagi, ini disebabkan kontrol emosi yang nggak bekerja dengan baik dan bikin impuls-impuls nggak terkendali yang bikin otak berpikir macam-macam dan akhirnya... panik deh.

Motivasi Lemah

Panas diawal tapi justru melempem diakhir. Hal itu yang membuat berbagai project yang dibuat justru berakhir gagal tanpa menyisakan hal positif. Emosional inteligen mempengaruhi motivasi seseorang untuk menyelesaikan karya hingga mencapai final. Sebab emosi yang baik bakal membentu sebuah motivasi untuk mengusatkan mimpi dan visi diawal. 

The Drama King or Queen

Cemburu berat, kangen berlebihan sampai sok-sok manja. Waaah, asal tahu tempat dan situasi sih nggak papa. Tapi kalau sampai kayak gitu didepan umum, yah jangan bete kalau kamu jadi omongan orang banyak.

Ya, sikap nggak menentu dan gampang ngambek ala drama king dan queen emang termasuk efek kurangnya kemampuan EQ. Lagi-lagi karena kam 

Lambat Beradaptasi

Seorang yang memiliki emosional intelijen yang baik punya pikiran terbuka dan aktif berkomunikasi dengan orang disekitarnya. Bahkan saat dilingkungan asing sekali pun, tetap berusaha bersosialisasi dengan masayarakat sekitar. Tentu dengan pemahaman EQ yang minim, justru membuat seseorang menjadi lambat bereaksi sosial dan beradaptasi dengan masyarakatnya. 

Ego Tinggi, Minim Mendengarkan

Memiliki karakter Egois memang membantumu untuk menguatkan motivasi. Namun tidak mendengarkan pendapat orang lain bukan termasuk pengendalian emosi yang baik. Itu justru membuat seseorang kurang memahami konflik yang dialaminya. Padahal dengan manajemen emosional, justru bisa melihat kesempatan untuk tumbuh dari kesalahan tersebut. 

Nah itu 10 hal yang bisa terjadi kalau EQ mu nggak terbiasa dilatih. Buat mengatasinya, kamu harus sering-sering belajar mengendalikan emosi dan berinteraksi dengan orang lain. 

Nggak masalah kalau awalnya kamu banyak nggak disukai orang. Namun kalau terus berusaha, yakin deh, makin lama, kamu justru bakal jadi orang yang punya karakter baik dan menyenangkan.

Editor: Bogiva