Kurang dari dua minggu lagi, film Beauty and The Beast akan dirilis ke publik. Film ini menceritakan kisah cinta antara Belle (Emma Watson), si beauty, dengan Beast (Dan Stevens), makhluk berwujud seram dengan tubuh tinggi-besar. Yang menarik dari kisah klasik karangan novelis Prancis, Gabrielle Suzanne Barbot de Villeneuve ini adalah love story yang tidak biasa, serta penerimaan yang tulus dan apa adanya. Gak mudah lho, mencintai seseorang tanpa memandang fisik maupun status sosial. Hal itu mulai jarang di era modern seperti sekarang.

Namun, siapa sangka, masih ada lho kisah cinta yang tulus dan apa adanya. Inilah beberapa kisah asmara yang 'tak biasa', yang akan membuatmu terperangah.

 

Bill Ott dan Shelley Belgard

Shelley Belgard terlahir dengan hydrocephalus, penyakit yang membuat kemampuan verbal dan motoriknya terhambat, sementara Bill Ott memiliki kelainan down syndrome. Dikutip dari Christian Post, keduanya sempat satu sekolah selama SMA, bahkan pernah datang ke pesta prom bersama-sama. Namun, setelah lulus mereka berpisah dan tinggal di kawasan yang berjauhan satu sama lain. 

Bill dan Shelley bertemu lagi di kapal pesiar dan mulai menjalin hubungan asmara. Kedua orangtuanya sempat tidak yakin ketika Bill melamar Shelley. Apalagi keduanya adalah penyandang disabilitas, tak terbayangkan sulitnya hidup yang akan mereka jalani nanti. Namun, berkat kesungguhan dan keseriusan keduanya, dua tahun kemudian orang tua dari keduanya pun merestui pernikahan mereka. Mereka menikah di bulan September 2012 dan hidup bahagia hingga kini.

 

Nicole Brobeck dan Curtis Braxton

Tak pernah terbayang di benak Nicole Brobeck dan Curtis Braxton bahwa mereka akan menjadi suami istri. Terlebih, ketika keduanya adalah penyandang disabilitas. Nicole memiliki ceberal palsy (gangguan otot dan syaraf, yang menyebabkan penggunanya kesulitan untuk mengendalikan gerak tubuh), sementara Curtis mengidap hydrocephalus (adanya cairan abnormal di otak). Namun, takdir berkata lain. Mereka berdua bertemu di suatu pelatihan pada tahun 2007, dilansir dari laman Love The Max. Curtis-lah yang pertama menaruh perhatian kepada Nicole, karena menurutnya gadis itu ceria dan tak terbebani oleh penyakitnya. 

Setelah menjalin hubungan selama beberapa tahun, mereka berdua merencanakan pernikahan. Namun, kondisi keuangan mereka sedang terpuruk kala itu. Atas bantuan dana dari organisasi sosial, pernikahan mereka pun diselenggarakan. Hingga tahun ini, pernikahan mereka telah berusia lima tahun.

 

Lindsay dan Nick

Keajaiban cinta mampu menembus batas. Itulah yang dialami oleh Lindsay dan Nick, pasangan dari kota Silverton, Texas, Amerika Serikat. Keduanya merupakan penyandang disabilitas, Lindsay mengalami sindrom yang membuat intelegensinya kurang, sementara Nick menderita Dubowitz Syndrome, suatu kelainan genetik langka yang menyebabkan penderitanya memiliki struktur tulang tengkorak yang kecil dan kemampuan berbahasa yang kurang. Dilansir dari laman Love The Max, keduanya mulai menjalin hubungan pada tahun 2005 dan menikah pada bulan Oktober 2012.

 

Taylor Anderton dan Michael Cox

Bagaimana jika dua orang penderita down syndrome bertemu dan menikah? Itulah yang dialami oleh Michael Cox dan Taylor Anderton. Dilansir dari laman ABC, keduanya telah berkencan selama dua tahun. Namun, ibu Taylor, Catherine Musk khawatir akan kehidupan yang akan dialami oleh anaknya. Apalagi, Taylor mengungkapkan bahwa ia ingin menikah dan memiliki anak.

Bagi Catherine, hal tersebut sulit untuk diwujudkan, karena penderita down syndrome dalam kesehariannya pun harus dibantu oleh orang lain. Apalagi, menurut studi ilmiah, penderita down syndrome akan memiliki 50% resiko untuk melahirkan bayi yang menderita down syndrome juga. Namun, keduanya tak pernah lelah untuk mewujudkan mimpi mereka, termasuk menikah dan memiliki anak, suatu hari nanti. So sweet ya!