zetizen

[Pemenang Weekly Challenge Session 29] Inner Beauty vs Physical Beauty

Dear You

 

Zetizen.com - Banyak yang menganggap inner beauty jauh lebih penting. "Buat apa wajah cantik kalau hatinya jelek?" Tapi, bagi sebagian Zetizen peserta Weekly Challenge Session 29, physical beauty lebih penting karena seseorang di-judge dulu berdasarkan fisik. Sadly, seperti itulah realita di negara kita. Yuk, simak pendapat Zetizen!

TEAM INNER BEAUTY

Hati Cantik, Fisik Pasti Menarik

Semua cewek pasti pengen dibilang cantik, ya kan? Tapi, makna "cantik" punya tolok ukur berbeda. Ada yang bilang cantik itu kudu putih, langsing, semampai, tinggi (kok mirip bihun?). Ada yang bilang cantik itu yang natural-natural ae (inner beauty). It's okay, mate! Setiap orang punya perspektifnya masing-masing. Begitupula dengan aing yang milih inner beauty. Kenapa?

  1. GRATIS!: Cewek mana yang nggak berdiri daun telinganya kalau dengar kata gretong (baca: gratis)? Nah, inner beauty itu murah kok! Cukup senyum, ramah, jaga tingkah laku, jaga perbuatan, sopan santun, humble, apa adanya. Nggak perlu keluar duit kan?
  2. Kalau cantik dari dalam, cantik dari luar mah mengikuti: Cewek yang punya inner beauty pasti cerdas. Dia nggak bakal membiarkan dirinya nggak terawat. Alhasil, cewek-cewek ber-inner beauty berpeluang besar cantik secara fisik juga.
  3. Lebih menarik perhatian lawan jenis: Menurut riset yang writer (baca: aku) lakukan pada lingkungan sekitar, cewek dengan inner beauty (kepribadiannya sederhana) lebih disukai banyak cowok daripada cewek berwajah cantik tapi jutek (tanpa merendahkan cewek-cewek cantik ya). Sebab, selain seger dipandang, kepribadiannya juga kece. Mantep lah!

- Andini Kholfiyanti, SMA Negeri 3 Kupang [FOLLOW]

Tak Akan Tergoncang Layaknya Terumbu Karang

Coba lihat terumbu karang Taman Laut Bunaken. Sebesar apapun ombak menghantam, sekuat apapun air berpusar, keindahannya tetap bertahan. Kenapa bisa begitu? Karena keindahannya didasarkan pada kekuatan besar dari dalam sejak mereka tumbuh melalui berbagai proses yang cukup lama. Sama seperti inner beauty. Tak akan ada hal-hal yang bisa menggoncang dan menghancurkan selain diri kita sendiri.

Berbeda dengan cantik secara fisik. Kasarannya, seburuk apapun rupamu, inner beauty bakal menjadi magnet agar mereka ingin bergaul denganmu. Sedangkan kecantikan fisik hanya sekedar mendapat pujian jika tak dilapisi kebaikan hati. Ingat, hidup akan lebih bermakna dan akan dianggap lebih berpengaruh bagi orang banyak jika kita masing-masing punya inner beauty, not just pretty face.

- Syafiq Muhtadi Suheli, Universitas Sam Ratulangi [FOLLOW]

Inner Beauty Bikin Orang Betah

Cantik di dalam adalah koentji! Menurutku, inner beauty adalah otak cerdas dan kepribadian yang baik. Dalam realitanya, orang-orang emang nggak bisa lihat inner beauty karena nggak kasat mata. Wajah cantiklah yang bikin orang-orang "menengok", pengen kenalan sama si wajah jelita. Tapi, waktu udah diajak ngobrol, inner beauty yang bakal menang!

Dari ngobrol aja bakal kelihatan kok. Cewek dengan inner beauty bakal bikin obrolan seru karena wawasannya luas. Mulai dari film, musik, atau bahkan politik! Intinya, ngobrol rasanya nggak berkesudahan karena adaaaaa aja yang dibahas. Kalau cewek dengan physical beauty cuma bisa senyam-senyum kebingungan. Kan cuma bisa bikin situasi awkward. Duh.

Selain itu, inner beauty bikin dia sopan, nggak sombong, dan baik hati. Waktu diajak ngobrol soal Star Wars, dia nggak merasa paling geek soal Darth Vader. Waktu diajak ngobrol soal seseorang, dia nggak bakal ngasih opini jelek dan judgemental. Stereotip nggak selalu bener, tapi cewek cantik yang sombong itu pasti ada aja lah ya.

Intinya, inner beauty-lah yang bikin kita bertahan saat kenal seseorang di level yang lebih lanjut dalam hubungan pertemanan. Namanya juga berteman, kita nggak mungkin cuma ngelihatin wajahnya. Pastinya kita mencari teman yang seru dan nggak nyebelin. Physical beauty itu bisa aja dipoles. Misalnya dengan pakai baju rapi dan tubuh wangi. Suka senyum bikin cantik juga kok! He he he.

- Rahma Maulidhina, SMA Negeri 2 Tanjung [FOLLOW]

Si Cantik Dikalahkan yang Nggak Pelit

Cantik di luar itu memang penting. Apalagi, saat ini penampilan luar sangat diperlukan, terutama dalam mencari pekerjaan seperti pramugari, sales promotion, dsb. Namun, apalah cantik dari luar jika tidak diimbangi hati dan sifat yang baik? Ini seperti pengalaman saya. Saya pernah memiliki teman satu kelas yang cantik luar biasa.

Hingga saat awal MOS, namanya sudah menyebar satu angkatan dan juga di kalangan kakak kelas. Seiring berjalannya waktu, ketenarannya semakin luntur. Sifatnya yang sombong dan angkuh membuatnya banyak dijauihi teman-teman. Tidak hanya itu, kepribadiannya yang introvert dan sifat egoisnya yang tinggi membuatnya tidak punya teman dekat sampai saat ini.

Berbeda dengan teman saya yang satunya. Parasnya tidak begitu menarik, tapi dia sangat ramah dan tidak pelit. Dia juga terkenal di kalangan teman seangkatan maupun guru-guru. Meski tidak begitu menarik, dia memiliki banyak teman. Bahkan, teman- teman pria saya lebih memilih mendekati dia daripada teman yang cantiknya luar biasa tadi.

Dari situ saya mengerti, secantik apapun seseorang jika sikap dan perbuatannya tak sepadan, dia akan sama tidak menariknya di mata orang lain.

- Margareta Vita Ribeiro, SMKF Sekesal Surabaya [FOLLOW]

#harapanmasihada

Of course yang paling penting adalah inner beauty. Dengan inner beauty kita akan jadi pribadi yang baik, disukai semua orang, be a respectful person, etc.  Walaupun seseorang cantik, mulus, dan lain-lain yang dianggep beauty goals masa kini, kalau kepribadiannya jelek mau dibilang apa? Masalah penampilan fisik itu masih bisa diubah kok asal ada tekad!

Banyak yang bilang "Aku jelek, nggak cantik kayak dia" atau "Seandainya aku secantik dia". Girls and boys, sekedar motivasi dan inspirasi aja ya. Coba cari hashtag #harapanitumasihada atau #harapanmasihada di Instagram. You will see a few (or many) people posted their pics a many many years ago and their pics right now. You will see that your appereance can change if you want! 

- Intanyunila, SMA Negeri 2 Kuta [FOLLOW]

School Stereotype
Stereotype di sekolah (Ilustrasi: Haiku Deck)

 

TEAM PHYSICAL BEAUTY

Kita Dilabeli Berdasarkan Penampilan

Menurutku lebih penting cantik di luar (physical beauty) karena inner beauty hanya poin tambahan. Coba bayangin ada orang yang baru bertemu kita. Apa mereka tahu bagaimana sikap asli kita, terlebih kepribadian? Orang yang baru kenal akan menilai penampilan luar.

Orang akan menganggap kita baik saat melihat wajah cantik karena itu bukti bahwa kita cinta kebersihan dan pandai merawat diri. Oleh karena itu, aku mengutamakan penampilan luar untuk ditampilkan. Sebab, orang akan tahu aku cantik di dalam setelah mereka melihat aku cantik di luar.

- Nadya Zahra Arisandy, SMP Negeri 28 Surabaya [FOLLOW]

Cantik di Luar Versi Remaja Masa Kini

Kalau aku sih memilih cantik di luar. Sebab, menurutku remaja, terutama anak SMA, masih masa-masanya pengen "dilirik" si doi. Jadi, remaja zaman sekarang tuh nggak seberapa ngurusin inner beauty (termasuk aku). Toh yang banyak update tentang "cantik di dalam itu penting bla bla bla" udah jelas hoax! Di era modern ini yang dilihat duluan pasti penampilan. Setelah itu baru orang mengenal dan tahu inner beauty.

- Vega Ayu Putri Harani, SMA Negeri 11 Surabaya [FOLLOW]

The Power of Beauty Face

Memang banyak sih yang bilang kalau "kecantikan hati lebih penting daripada kecantikan wajah". Tapi, menurutku, dimana-mana pasti fisik dilihat dulu. Cowok juga memilih cewek berdasarkan wajah. Kalau menarik, baru dideketin. In my opinion, bohong lah kalo cowok nggak lihat fisik dulu. Lalu, banyak yang bilang "buat apa cantik kalau hatinya busuk"? Hal itu ya ada benarnya. Tapi, berapa banyak sih cowok ngajak cewek jalan berdasarkan hatinya?

- Bernica Al Fitri Rachman, SMA Negeri 1 Bogor [FOLLOW]

Beauty Privilege

Mereka bilang "it's okay as long as you have good personality". Tapi, apa seperti itu kenyataannya? Coba dipikir lagi. Mungkin lu pernah naik angkutan umum yang penuh, nggak ada tempat duduk. Kaki rasanya udah mau copot, eh, tiba-tiba ada cewek cantik masuk. Seketika semua cowok berebut ngasih tempat. Dan lu cuma bisa nggondok sambil berdoa semoga cepat sampai tujuan. Pernah mengalami?

Coba cari momen lain. Waktu baris jadi anak baru, antena lu menangkap sinyal cogan (baca: cowok ganteng). Saat melirik, "Ya Tuhan, indahnya ciptaan-Mu." Seorang kakak kelas ganteng bikin hati menyanyikan lagu Anang feat. Ashanty. Lu yang dulu tiap sore main gundu sama anak-anak komplek mulai jarang dateng biar makin kinclong. Lu yang awalnya baru mandi kalau inget, sekarang mulai rajin plus lulur dan scrubDeep down inside lu berharap bisa bikin foto semacam "Puberty hit so hard".

Dari dua cerita itu, bisa disimpulkan kalau fisik dinilai lebih dulu. Kalau kita selalu berbuat baik tapi mandi seminggu sekali, orang juga malas mendekati. Kalau kita selalu rapi, bersih, dan wangi, pasti orang lain senang dekat kita. Lalu, apa berarti kita kudu canss (baca: cantik) baday kayak Gal Gadot yang bikin penonton nggak fokus sama alur cerita Wonder Woman?

Menurutku sih nggak. Kalau semua mirip Gal Gadot, ya Gal Gadot nggak dianggap cantik. Intinya sih cari titik dimana lu merasa cantik. Mulai rawat diri lu dari sekarang biar orang-orang nggak ilfeel. Biar orang-orang tahu kalo lu orangnya bersih dan well behaved.

- Amara Salsabila, SMA Negeri 5 Bogor [FOLLOW]

Personality Pasti Mengikuti

Menurutku, lebih mending cantik di luar. Penampilan dari luar sering mempengaruhi pribadi kita agar sesuai dengan penampilan luar yang kita pilih. Misalnya, saat kita berhijab, secara otomatis kita pasti berperilaku sebagaimana muslim yang benar. Nggak mau malu karena pakai hijab. Selain itu, saat kita berdandan, somehow kita lebih percaya diri saat berada di acara formal.

Untuk itulah, cantik secara fisik (penampilan) adalah hal yang pertama aku perhatikan. Kecantikan fisik selalu membuat kepribadian menyesuaikan diri dengan penampilan. Oleh karena itu, kita harus memilih penampilan yang menarik dan sopan yang menunjukkan budaya timur.

- Nafisa Azzahra Zeta, SMA Negeri 1 Surakarta [FOLLOW]

Kamu setuju yang mana nih? Tulis di komentar ya!