Are You a Zetizen?
Show Menu

Inner Child, Berani Hadapi Trauma Masa Kecil

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 25 Jan 2023
Inner Child, Berani Hadapi  Trauma  Masa Kecil

Zetizen-Secara nggak sadar, kita pasti pernah melakukan sesuatu yang merupakan sebuah gambaran yang terjadi di masa kecil kita. Hal tersebut dinamakan dengan inner child. Dilansir dari Psychology Today,  inner child  adalah sekumpulan peristiwa masa kecil, yang baik atau buruk, dan membentuk kepribadian seperti sekarang ini. inner child ada di alam bawah sadar kita, di mana akan memengaruhi cara kita menghadapi suatu permasalahan. Misalnya, karakter dalam drama berikut ini! (c13/lia)

Kenangan masa kecil emang gampang berbekas. Nggak bisa dimungkiri bahwa karakter Ji-pyeong sangat dipengaruhi dengan apa yang dialami semasa kecil. Tumbuh tanpa asuhan orang tua di sebuah panti asuhan membuat Ji-pyeong nggak pernah mendapatkan perhatian, perlindungan, dan kebahagian sebagai layaknya anak-anak seusianya. Sehingga, kebutuhan emosi Ji-pyeong tidak terluapkan dengan sempurna. Hasilnya, Pak Han pun tampil dengan karakternya yang nggak bisa basa-basi dan nyolot.

Kenangan masa kecil emang gampang berbekas. Nggak bisa dimungkiri bahwa karakter Ji-pyeong sangat dipengaruhi dengan apa yang dialami semasa kecil. Tumbuh tanpa asuhan orang tua di sebuah panti asuhan membuat Ji-pyeong nggak pernah mendapatkan perhatian, perlindungan, dan kebahagian sebagai layaknya anak-anak seusianya. Sehingga, kebutuhan emosi Ji-pyeong tidak terluapkan dengan sempurna. Hasilnya, Pak Han pun tampil dengan karakternya yang nggak bisa basa-basi dan nyolot.

Kesal, tapi gemas. Karakter Go Moon-young dalam drama ini kadang emang bikin emosi. Moon-young mengidap antisocial personality disorder (ASPD) atau penderita gangguan kepribadian antisosial. Nggak heran kalau Moon-young terkesan membenci siapa pun yang ada di sekelilingnya. Moon-young juga tidak memiliki perasaan peduli kepada orang lain. Semua itu terbentuk karena sebuah pengalaman masa kecil yang terus hidup hingga dia dewasa.

Inner child tersebut muncul karena sejak kecil Moon-young dididik ibunya untuk tidak bertemu dengan siapa pun. Saat kecil, Moon-young pun berusaha untuk dibunuh ayah kandungnya sehingga trauma tersebut tidak bisa lepas hingga dia dewasa. Namun, dia berhasil menaklukkan inner child-nya seorang diri.

MASUK sebagai salah satu gangguan psikologi, tentu inner child tetap bisa diatasi. Sebab, umumnya inner child merupakan sebuah trauma masa kecil. Yuk, intip cara untuk lebih berani menghadapi inner child-mu. (c13/lia)

Cari Tahu inner child dengan Jelas

Pertama, kamu bisa melihat kembali seperti apakah kamu di masa kecil. Apakah kamu termasuk anak yang kurang mendapatkan perhatian, penurut, penakut, atau justru sangat dimanja. Hal itu juga bisa dilihat dari bagaimana kamu dididik dan dibesarkan. Dengan begitu, kamu bisa tahu dari mana letak asal inner child tersebut bermula. Jangan lari dari masa kelam, justru dengan menghadapinya, inner child akan lebih mudah kamu taklukkan.

Menjalin Komunikasi dengan Baik

Komunikasi yang baik antara dirimu dan inner child[1]mu merupakan sebuah cara mudah agar bisa berdamai. Caranya, kamu bisa menatap cermin dan bayangkan bahwa kamu sedang berbicara langsung dengan sosok masa kecilmu tersebut. Setelah itu, ungkapkan kata-kata positif seperti ”Kamu nggak bersalah karena semua ini bukan kesalahanmu”. Ketika berkomunikasi, pastikan juga kamu mengungkapkan harapan-harapan baru.

Luapkan Emosi

Ketika menghadapi inner child, kamu mungkin akan merasakan kembali kekecewaan dan emosi. Semua itu sangat wajar terjadi kok. So, lebih baik kamu luapkan semua emosi tersebut agar rasa trauma dalam dirimu justru dapat terselesaikan. Karena dengan memendam emosi, kamu justru akan lebih memperburuk keadaan pada masa lalumu. Rangkul emosi tersebut dan kendalikan perlahan.

Hubungi Ahli

Nggak perlu takut dan malu bila harus berhadapan dengan mereka yang ahli dalam bidang psikologi ini. Dengan bantuan psikolog, kamu akan lebih mudah merekonsiliasi inner child-mu. Seorang psikolog atau terapis bisa membimbingmu untuk healing trauma yang mungkin nggak akan bisa kamu lakukan seorang diri. Selain itu, privasimu akan lebih terjaga dengan bantuan ahli.

RELATED ARTICLES

Please read the following article