Zetizen-Fomo aka fear of missing out mungkin kerap kita dengar akhir-akhir ini, di mana banyak orang merasa takut, panik, dan cemas ketika ketinggalan suatu tren. Berbeda dengan itu, istilah JOMO atau joy of missing out muncul, di mana orang-orangnya justru merasa senang ketika tidak harus mengikuti tren yang ada. FYI, penikmat JOMO ternyata memiliki kecerdasan emosional yang tak biasa, loh. Karena dia berhasil menemukan kebahagiaan lewat versinya sendiri. Yuk, dengerin cerita mereka! (c12/lia)
Nggak Butuh Pengakuan Orang Lain
“Aku ngerasa nggak gitu penting ngikutin tren sekarang. Sosial mediaku cuma buat formalitas. Satu-satunya tren yang aku ikuti sekarang hanya K-pop, itu pun hanya satu idol grup karena aku suka dengan musik mereka. Aku selalu ngikutin sosial media apa pun. Tapi, cuma sekadar lihat-lihat biasa. Soalnya, menurutku, dengan hanya scroll timeline, itu lebih seru tanpa harus ikut ngonten seperti mereka. Tren itu kan tiap waktu berganti, apa nggak capek dikit-dikit ngikutin hanya untuk pengakuan orang lain? Aku sih no. hihi.
Baca juga:
Summer Hair Accessory Trends 2021
|
Merasa Hidup Lebih Riil
“Mulai berhenti mengikuti tren, terutama di sosial media, karena ngerasa muak dengan posting-an orang-orang yang aku tahu itu nggak sesuai dengan kehidupan nyatanya. Sejak saat itu, aku menganggap semua orang nggak harus tahu apa yang aku lakukan plus nggak ngikutin apa yang sedang tren di sosial media. Jadi, banyak temanku yang heran kok aku seperti diam-diam aja nggak ngelakuin apa-apa karena sosmed-ku emang se-nggak aktif itu. Tapi, nggak tahu kenapa justru aku makin bahagia dengan apa yang aku lakukan ini. Malah kadang, kalau mau ikutan suatu tren baru di sosial media, aku ngerasa bingung dan takut mengganggu orang-orang yang melihat. Yang terpenting, hidupku riil dan nggak perlu ngikutin apa yang orang lain lakukan.”
NYATANYA, banyak orang yang pengin banget untuk bisa menikmati kehidupannya dengan sederhana seperti apa yang dilakukan penikmat JOMO. Eits, jangan khawatir karena untuk bisa ada dalam step JOMO, kamu hanya perlu sedikit belajar. Apa aja? (c12/lia)
Nggak Mengakses Media Sosial
Salah satu langkah pertama adalah mulai membatasi atau bahkan tidak sama sekali mengakses media sosialmu. Karena dengan mantengin sosmed, kamu justru akan terpancing untuk melakukan FOMO sehingga muncul emosi-emosi negatif tertentu. Mindset yang harus dimunculkan adalah berhenti melihat sosial media yang penuh akan kesempurnaan semu.
Menikmati Momen Me Time
Yuk mulai mencoba memahami apa yang sedang dirimu rasakan. Dengan begitu, kamu akan tahu apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Jika harimu buruk, coba me time tanpa harus menunjukkannya kepada dunia lewat sosial media. Coba nikmati momen tersebut hingga kamu sadar kalau kebahagiaan harus kita yang menciptakan.
Baca juga:
Kurangi Santapan Sosial Media
|
Menghargai Waktu
Penikmat JOMO itu nggak punya banyak waktu untuk memikirkan persepsi orang lain, terutama di sosial media. Beda dengan penikmat FOMO yang menghabiskan lebih banyak waktunya untuk mengikuti sesuatu yang sedang tren agar dianggap trendi. Jadi, mulai sekarang kamu harus mengalokasikan waktumu untuk memikirkan prioritas apa yang harus kamu lakukan dan mana yang tidak.
Katakan ”Tidak”
Nggak semua harus kamu lakukan. Jadi, kamu harus berani untuk berkata tidak untuk hal-hal yang tidak seharusnya kamu lakukan. Berkata tidak bahkan bisa jadi sebuah bentuk penghargaan bagi diri sendiri. Walau nggak mudah, kamu pasti bisa kok. Semangat!