LEBARAN
Zetizen-saatnya bertemu keluarga besar. Pastinya seru banget bisa ketemu lagi setelah dua tahun pandemi. Namun, sering kali pertemuan keluarga jadi ajang saling membandingkan. Dari pendidikan, karier, sampai relationship. Duh, sebel banget deh! Sebagaimana curhatan dari kawan Zetizen berikut. Yuk, simak cara mereka meresponsnya! (elv/c12/lai)
Siswi
SMAN 11 Surabaya
Aku tuh tiga kali ganti klinik perawatan karena nggak cocok. Baru dua minggu udah dikomenin. Dari yang bilang buang uang karena nggak ada perubahan sampai ada yang bilang ’bukannya lebih cantik, jadi lebih tua dari tante’. Sebel banget lah pasti! Aku treatment juga karena arahan dokter. Akhirnya aku bales tuh, ’Lagian tante bukan yang bayar, tapi banyak komen. Papaku yang bayar aja nggak komen apa-apa’. Memang agak songong sih, sampai aku nggak boleh ngomong lagi pas reuni keluarga, hehe.’’
Annisa Nur Nabillah
Universitas Negeri Surabaya
Waktu itu memang lagi kumpul sama sepupu, ngobrol ngalor-ngidul. Terus nggak sengaja nyambung ke obrolan nikah, kayak siapa yang bakal nikah duluan. Kebetulan jarak umurnya memang dekat. Nah, terus om aku nimbrung dan bilang, ’cowok yang diceritain kemarin nggak diajak ke sini? Om pengin kenalan, lho’. Bingung juga mau jawab apa karena udah nggak sama cowok itu lagi. Senyumin aja deh.’’
Mahasiswi
Universitas Kristen Petra
Kejadiannya ini waktu SMP dan dibandingkan dengan sepupu yang seumuran. Jadi, sepupuku masuk ke sekolah negeri, sedangkan aku tim swasta sampai kuliah. Alhasil, sepupuku lebih dibanggakan. Seringnya dibilang jago kandang karena nggak mau coba negeri. Padahal, memang nggak dibolehin sama orang tua. Waktu tahun lalu sepupuku masuk ITS, aku cuman bisa merespons, ’Hehe, iya tante, tapi semua universitas kan sama aja, yang penting semangat belajarnya’.’’
How to Deal with It
Keterima kuliah di mana?
Anak tante aja lolos di universitas negeri, lho!
Jurusan x nanti mau jadi apa?
Wah, kurusan/gemukan ya sekarang
Kapan lulus?
Sudah kerja? Di mana?
Jerawatnya makin banyak, ya
Sudah siap menghadapi pertanyaan basa-basi yang udah basi di atas, Kawan? Hehe. Momen Lebaran memang menjadi ajang pertemuan keluarga, tetangga, dan juga teman. Saat itulah muncul pertanyaan basa-basi yang kadang menjengkelkan. Apalagi kalau ada yang membandingkan kamu sama capaian orang lain. Bikin keki deh!
Next time, kalau kamu dibandingkan, coba deh ajak keluarga atau tetangga kamu itu pergi lihat bunga mawar di halaman (kalau ada). Apa bedanya? Nggak ada! Bunga mawar tetap bunga mawar, sekalipun berwarna-warni. Begitu pun kamu. Kamu, ya tetap kamu, bukan orang lain. Atau, coba sesekali bandingin balik, hehe.
Well, yang penting chill aja menghadapinya. Jangan terlalu dimasukkan ke hati. Apalagi sampai overthinking berkepanjangan. Justru buktikan dengan aksi nyata. Kalau mereka bilang jurusan kuliahmu nggak bakalan sukses, buktikan kalau kamu bisa sukses dengan caramu sendiri. You got this! (elv/c12/lai)