Zetizen.com - Baru-baru ini, kasus komika muhadkly acho ramai diperbincangkan. Awalnya, Acho hanya berniat untuk menuliskan kekesalannya atas apartemen Green Pramuka yang ditinggalinya sejak 2013. Karena tidak disambut baik oleh pengelola, maka Acho memilih untuk menulis di blog. Sayangnya, hal itu malah menjadi bumerang setelah ia dijerat oleh UU ITE dengan pasal pencemaran nama baik.
Belajar dari kasus tersebut, sebenarnya nggak ada salahnya kok mengkritik pihak tertentu, apalagi kalau diiringi dengan niat untuk mengembangkan pihak setempat agar lebih baik dari sebelumnya. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan hak bebas berpendapatmu. Apa aja sih?
Jangan cuma sekedar menyalahkan, tapi ikut membetulkan (https://www.rewireme.com/insight/3-ways-rewire-relationship-inner-critic/)
Fase ini merupakan fase dimana kamu menemukan penyebab yang menimbulkan permasalahan diantara kamu dengan pihak-pihak terlibat. Sayangnya, fase ini sering dilupakan oleh banyak orang. Sebelum menyelahkan pihak lain, sudahkah kamu mengintrospeksi diri sendiri? Jangan-jangan, bukannya mereka yang salah, tapi justru ada yang salah dengan pemikiran dan sikapmu.
Daripada koar-koar soal aib orang, mending diobrolkan secara privat (http://www.pitch.coach/private-coaching/)
Setelah menemukan masalah, jangan langsung serang via media sosial dong! Ajak si pihak yang terlibat ini untuk bicara baik-baik dan secara privat. Ungkapkan kekesalan dan apapun yang mengganjal di pikiranmu. Jangan ragu untuk melontarkan beragam kritikan. Setelah puas, kamu bisa ajak dia untuk mendiskusikan solusinya. Dengan begitu, kritikmu nggak cuma sekedar jadi sumpah serapah, tapi juga jadi penyeleesaian masalah.
Ngobrol dengan kepala dingin bisa menyelesaikan solusi, loh. (https://www.weddingwire.com/wedding-forums/in-laws-butting-their-noses-into-our-sex-life/4268ff3cbe6b924e.html)
Kalau kalian belum menemukan solusi, berarti kamu harus coba lain waktu. Jangan-jangan, suasana hatinya sedang buruk waktu kamu mengajaknya bicara. Atau, mungkin kamu harus mengolah kata-kata sebelum melontarkan kritikan. Misalnya dengan tidak menggunakan kata-kata kasar yang bisa menyakiti hati. Atau, kamu bisa juga mengaaknya ngobrol sambil ditemani kudapan.
Membuat tulisan tanpa kata-kata kasar biar masalah cepat kelar (https://www.shutterstock.com/video/clip-13555787-stock-footage-woman-sitting-in-the-restaurant-and-write-something-in-the-notebook.html)
Well, ini dia cara terakhir kalau kalian nggak juga menemukan titik temu dalam permasalahan. Kamu bisa menuliskan kekesalanmu di sosial media dengan tujuan untuk segera menyelesaikan masalah. Eits, jangan gunakan kata-kata kasar ya! Harapannya, pembaca nggak ikut tersulut api amarah dan ikut memberi solusi. Psst, kamu juga harus mempertanggung jawabkan isi tulisanmu kalau ada pihak-pihak yang menyerangmu balik.
So, sudah siap menggunakan hak bebas berbicara dan berpendapat?