Zetizen-Hutan adalah paru-paru bumi. Keberadaannya sebagai salah satu pemasok oksigen tentu sangat penting. Tetapi, tahukah kamu kalau luas hutan semakin berkurang setiap tahun? Hutan kita terus mengalami penebangan tanpa reboisasi yang seimbang. Nah, di sinilah teman-teman dari komunitas Lindungi Hutan Malang mengambil peran untuk merawat hutan kita tercinta. Penasaran bagaimana aksi mereka dalam melindungi hutan? Yuk simak lebih lanjut!
Komunitas ini terbentuk dengan kurang lebih 30 anggota pada akhir 2017, sempat vakum dan kembali aktif pada akhir 2018 hingga saat ini. ”Lindungi Hutan Malang berangkat dari keresahan setiap pribadi relawan yang dituangkan dalam aksi peduli lingkungan. Akhirnya, kami mengajak beberapa teman di kampus lain yang mempunyai visi dan misi sama dalam pergerakan lingkungan,” tutur Ramadhan, koordinator Lindungi Hutan Malang.
Kegiatan yang diadakan komunitas Lindungi Hutan Malang merupakan harapan agar bumi tetap baik-baik saja. Pergerakan ini juga menjadi bakti kepedulian pada bumi yang kita tempati. Lindungi Hutan Malang menampung kontribusi nyata dari seluruh elemen masyarakat sehingga terwujud lingkungan yang lebih terawat dan bumi yang lebih nyaman untuk ditempati.
Nggak hanya diajak untuk peduli, teman-teman relawan bisa menambah relasi serta akan dibekali dengan wawasan seputar cara menjaga lingkungan dan hutan yang benar. Sebab, kegiatan Lindungi Hutan Malang beragam, lho! Mulai penanaman, pembibitan, kegiatan edukasi ke ponpes atau panti asuhan tentang penanaman dan pengolahan sampah, hingga diskusi bersama.
”Lindungi Hutan Malang pernah melakukan pembibitan yang bertempat di Coban Putri Batu, tujuan pembibitan ini untuk memberikan tempat dan wawasan kepada komunitas lingkungan di sekitar Malang,” papar koordinator yang akrab disapa Ambon itu. Wah seru juga ya menanam bibit langsung! Mereka juga punya kegiatan besar yang diadakan untuk memperingati Hari Bumi seperti penanaman di Gunung Katu pada 2019. Acara ini terdiri atas diskusi konservasi pada Februari, penanaman pada Maret, dan malam kesenian di perayaan Hari Bumi pada April.
”Kami percaya bahwa komunitas ini bisa memberikan dampak yang positif apabila bisa menjalin kerja sama yang baik dengan masyarakat sekitar. Hal ini yang kemudian mendorong kami untuk melibatkan penduduk lokal dalam berbagai kegiatan misi penghijauan agar mereka bisa merawat dan menikmati hasilnya secara langsung,” ungkap Ambon. Beberapa pihak yang terlibat, antara lain, petani hutan, komunitas pemuda yang berkegiatan di hutan, pendaki gunung, dan penduduk di sekitar sumber mata air.
Aksi mulia mereka pun mendapat penghargaan dari Universitas Brawijaya sebagai komunitas lingkungan yang terpilih menjadi penerima donasi bank sampah jingga. Nah, bagi kamu yang berdomisili di Malang dan tertarik untuk bergabung dengan Lindungi Hutan Malang, mereka membuka open recruitment setiap saat, lho! Eitts, untuk yang di luar Malang juga bisa bergabung. Sebab, komunitas Lindungi Hutan juga ada di beberapa kota lain seperti Surabaya, Bandung, Jogjakarta, dan Solo. Syaratnya cukup mudah kok, yakni mem pu nyai kesadaran dan kepe dulian terhadap lingkungan, sosial, dan budaya, serta mau bergerak bersama[1]sama. Salam relawan cinta hutan! (elv/c12/lai)