Zetizen-Warna rambut cerah cukup ngetren saat ini. Untuk mendapatkannya, kamu perlu melakukan bleaching. Salah satu teknik pewarnaan rambut tersebut paling populer digunakan. Meski begitu, banyak yang belum mengetahui proses, dampak, dan cara mengatasi rambut rusak akibat bleaching. Benar nggak sih Bleaching menimbulkan dampak negatif? Yuk, simak penjelasan berikut!
Bleaching adalah teknik pewarnaan rambut secara kimiawi untuk menghilangkan warna asli rambut. Cairan Bleaching terdiri atas larutan kimia yang mengandung hidrogen peroksida. Setiap orang yang pernah mencobanya pasti terlibat love-hate relationship sama bleaching. Di satu sisi, Bleaching bisa jadi menakutkan karena berisiko mengakibatkan kerusakan rambut, tetapi kamu nggak mungkin sukses mewarnai rambut yang cerah tanpa bantuan bleaching.
Proses Bleaching dimulai dari zat alkali yang membuka kutikula rambut. Lalu, dilanjutkan dengan reaksi oksidatif yang menembus korteks rambut dan melarutkan melanin alami rambut atau warna asli rambut. Semakin lama proses bleaching, semakin terang pula hasil warnanya. Tahukah kamu kalau pigmen dasar rambut manusia terdiri atas warna merah dan kuning? Itu sebabnya rambut hitam akan berubah jadi oranye saat terkena proses bleaching.
Bleaching sebelum pewarnaan memiliki beberapa keuntungan. Menurut Health Research Funding, proses Bleaching akan mempermudah proses masuknya warna, terutama pada orang[1]orang yang memiliki rambut gelap alami. Warna cat rambut juga akan lebih terlihat, lho. Untuk kamu yang suka berganti-ganti warna, Bleaching bakal bantu melunturkan warna cat rambut sebelumnya.
Eitts, senyawa kimia pada cairan Bleaching dapat mem[1]berikan dampak negatif pada rambut. Mulai iritasi kulit kepala seperti rasa terbakar, rambut kering dan bercabang, hingga rambut rapuh. Senyawa kimia juga mengakibatkan kandungan melanin dalam rambut hilang. Sebab, rambut sulit beradaptasi dalam mengembalikan kadar melanin. Jadi, nggak heran kalau Bleaching dapat mengakibatkan perubahan warna rambut secara permanen.
Kalau kamu pengin Bleaching sendiri di rumah, kamu perlu menyiapkan cairan bleaching, kaus yang nggak terpakai, sarung tangan plastik, handuk berwarna gelap, jepit rambut, dan conditioner. Pertama, cuci rambut, kemudian siapkan bahan bleach dengan perbandingan bubuk bleach dan hidrogen peroksida 1:2. Jika sudah, pisahkan rambut menjadi beberapa bagian. Oleskan Bleaching 1 inci dari kulit kepala dan aplikasikan secara merata. Diamkan Bleaching 30–50 menit sesuai tingkat kecerahan yang diinginkan. Jangan lebih dari 1 jam karena dapat merusak rambut!
Nah, kalau semuanya udah beres, kamu tetap harus menjaga rambutmu. Gunakan sampo khusus rambut berwarna dan rutin pakai conditioner. Untuk perhatian ekstra, kamu bisa menambahkan serum rambut. Perhatikan juga alat styling rambut yang kamu gunakan. Sebab, panas yang berlebih dapat merusak rambut menjadi frizzy. Happy coloring! (elv/c12/lai)
Warna ini cocok buat kamu penganut slogan ’’work hard, play hard’’. Saat sedang belajar atau bekerja, kamu cukup menggerai rambut dan saat mode have fun kamu bisa leluasa menggunakan gaya messy bun atau ponytail.
Warna ini cocok untuk kamu yang selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dengan begitu, kamu tetap bisa tampil beda tanpa terlihat mencolok.
Pemilik rambut highlight ingin mencoba hal baru dengan tetap mempertahankan karakter asli lewat warna alami rambut. Kamu serius dalam pilihanmu dan nggak sekadar ikut-ikutan tren.
Two-tone menggabungkan dua warna kontras, baik horizontal maupun vertikal. Kalau kamu nggak takut bereksperimen dan senang menjadi pusat perhatian, it’s good on you!
Kamu mencintai warna alami rambut, punya dorongan untuk mencoba hal baru dan berjiwa spontan. Kamu juga ingin leluasa bisa mengganti gaya kapan pun kamu mau. Well, ombre pilihan yang tepat! (elv/c12/lai)