zetizen

Back To Nature

Beauty

Zetizen-Climate change makin sering digaungkan dengan berbagai isu lingkungan yang kita temukan di sosial media maupun berita televisi. Alam sudah cukup tua untuk menahan rasa sakit. Sudah saatnya kita sebagai generasi muda turut andil untuk menyelamatkan lingkungan. Lewat pemilihan sustainable fashion, kalian telah berkontribusi menjadi seorang change maker. Lantas, apa aja sih yang menjadi kelebihan dari sustainable fashion? (mel/c12)

TIMELESS DESIGN

Model pakaian yang timeless dan mudah di-mix and match menjadi elemen utama bagi setiap brand sustainable fashion. Dengan tone warna basic, kreasi dari pengembangan pakaian yang dikenakan dengan permainan padu padan bisa mengurangi overconsumption pembeli. Nggak ada alasan lagi deh untuk mati gaya dan tentunya bisa berkontribusi juga untuk impact lingkungan ke depan. Be wise with your every choice, include fashion.

COMES WITH NATURAL FIBRE

Pemilihan bahan untuk pakaian termasuk yang memakan waktu lama dalam proses produksi. Dengan memperhatikan unsur bahan yang berkualitas tinggi, sustainable fashion juga mempertimbangkan kesinambungan dengan pewarna alami dan kenyamanan untuk kulit. ”Dengan menggunakan bahan seperti katun dan linen yang lebih breathable, itu akan lebih mudah menyerap keringat sehingga cocok untuk iklim tropis. Berbeda dengan polyester yang membuat keringat mengendap dan malah mengakibatkan bau badan,” jelas Santika Syaravina, co-founder Jalin.

ECO FRIENDLY DYE-ING PROCESS

Industri tekstil dan fashion merupakan salah satu penyumbang limbah laut terbesar di dunia. Dilansir dari NBR, sebanyak 57,8% populasi penduduk di Indonesia telah terkena penyakit yang disebabkan polusi air. Pewarnaan kimia yang digunakan di industri fashion sering menjadi penyebab terbesar tercemarnya air. ”Dengan mengandalkan pewarna alami seperti buah jelawe, soga tingi, dan indigo yang aman dan ramah untuk lingkungan,” ungkap Santika. Dampak memilih pewarna alami nggak main-main loh! Dalam 3 tahun prosesnya, Jalin berkontribusi besar untuk tidak menyumbangkan 11.560 liter pewarna kimia beracun ke sungai. Keren!

Zetizen-Sudah saatnya kita mulai peduli pada hal-hal kecil dan memikirkan dampak ke depan untuk lingkungan. Entah itu dari kebiasaan berbelanja hingga berpakaian. Sustainable living kini tidak lagi sekadar tren, tetapi juga menjadi gaya hidup. Hal itu pula yang ingin disampaikan Jalin melalui proses produksi yang ramah lingkungan hingga menjadi pakaian yang tidak hanya memberikan kesan stylish, tapi juga dapat memberikan impact bagi alam dan penggunanya.

Tren memang bikin kalap mata, tapi sudah saatnya untuk mengontrol overconsumption terhadap kebutuhan sandang. Salah satunya, sustainable fashion. ” Sustainable fashion ini dalam praktiknya bermacam-macam, tapi fokusnya yang terpenting bagaimana kita nggak overconsumption, memperhitungkan efisiensi environmental cost, dan memilih brand pakaian yang memiliki bisnis etis, baik untuk lingkungan maupun kesejahteraan pekerjanya,” tutur Santika Syaravina, selaku co[1]founder dan marketing director Jalin.

Sebagai salah satu label sustainable fashion di Indonesia, Jalin punya cara tersendiri untuk memberikan impact positif untuk lingkungan dalam jangka panjang. Dengan mengedepankan kenyamanan bersamaan dengan tagar yang dibawakan #LookGoodFeelGood, Jalin berkomitmen mengajak orang-orang untuk menjadi change maker of fashion. Tidak hanya menjadikan pemakainya terlihat stylish, tetapi secara tidak langsung pengguna telah menjadi salah satu innovators dengan menyadari dampak dari setiap rupiah yang dikeluarkan.

”Kami ingin memproduksi item dengan cara yang ramah lingkungan, menghargai setiap elemen pekerja yang telah terlibat, dan one small step untuk menjadikan industri fashion yang lebih sustainable,” ungkap tim Jalin. Tentu peran anak muda tidak terlepas sebagai penggerak perubahan utama dan dibarengi dengan kesadaran untuk memikirkan nasib bumi yang lebih baik di masa depan. Sudahkah kamu menjadi salah satunya? (mel/c12)