Zetizen - Komunitas bisa menjadi salah satu tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki minat yang sama sekaligus sebagai tempat belajar yang menyenangkan dengan orang-orang yang datang dari berbagai latar belakang. Hal itulah yang lantas menjadi alasan dari berdirinya komunitas PWO Films, yakni sebuah komunitas film yang kegiatannya tidak sekadar ”nonton bareng’’, tapi juga mengajak anggotanya untuk turut berkreasi dalam pembuatan film pendek.
Komunitas yang didirikan atas inisiator dari Pravana Widho Oktendho atau yang lebih akrab disapa Ipank tersebut dibentuk ketika melihat banyak pelajar SMK di Surabaya yang memiliki ketertarikan untuk membuat film pendek, tetapi memiliki keterbatasan dalam bidang produksi. ”Akhirnya, dari situ aku mengajak 30 siswa SMK untuk ikut dalam pembuatan film pendek yang berjudul Bening. Waktu itu juga bertepatan pada 10 Mei 2018 yang menandakan awal dari komunitas ini berdiri,’’ jelas Ipank yang juga seorang produser dan director di komunitas PWO Films.
Lambat laun, jumlah anak muda yang ingin bergabung ke komunitas PWO Films semakin banyak hingga akhirnya berjumlah 163 anggota aktif. Hebatnya lagi, permintaan untuk bergabung ke komunitas itu bukan di Surabaya aja lho, melainkan juga di beberapa region lain di Pulau Jawa maupun di luar Jawa. Karena banyaknya permintaan, akhirnya pada tahun kedua sejak berdirinya komunitas tersebut, Ipank memperlebar jaringan komunitas PWO Films yang kini tersebar di 15 kota. ”Saat ini komunitas PWO Films sudah ada di Surabaya, Malang, Probolinggo, Bangkalan, Krian, Tuban, Bojonegoro, Solo, Jogjakarta, Bandung, Bogor, Tulungagung, Papolo (Sulawesi Selatan), Semarang, dan Bangil,’’ ungkap Ipank.
Kegiatan rutin yang biasanya dilakukan komunitas PWO Films, antara lain, kopi darat (kopdar) dengan anggota yang diadakan secara online maupun offline setiap sebulan dan membuat film pendek dokumenter. Era pandemi seperti sekarang tidak menghentikan komunitas PWO Films untuk berkarya. Mereka tetap menjalani proses syuting untuk film pendek dokumenter yang berjudul Tiyang Tani dengan total anggota yang terlibat sebanyak 12 orang yang memakan waktu syuting selama dua hari di Bojonegoro.
Melalui film pendek dokumenter itu, Ipank berharap bisa menggugah semangat anak muda untuk dapat mencintai dan melestarikan budaya lokal. Buat kamu yang tertarik untuk bergabung, komunitas PWO Films nggak mematok persyaratan khusus asalkan kamu mau belajar bareng untuk berkarya di bidang audiovisual. Langsung
kepoin aja di sosial media Instagram mereka @pwo.films untuk informasi lebih lanjut ya! (c12/mel)
Baca juga:
High School, Live On!
|
Tip dan Trik Bikin Skenario yang Fantastis!
SKENARIO adalah salah satu elemen penting dalam pembuatan film. Tanpa skenario yang matang, film yang dihasilkan akan terasa kurang maksimal. Yuk, intip tip dan trik dari Zetizen berikut ini buat bikin skenario film yang ciamik!