Zetizen.com - Bagi anak muda khususnya cowok, motor adalah teman yang selalu ada mendampingi mereka sehari-hari. Tapi, tingkat PD tentu akan meningkat kalau kuda besi tunggangannya adalah motor kustom. Inilah yang dirasakan Kenneth Orlando. Siswa dari SMA Anak Bangsa Surabaya ini memiliki Suzuki Thunder 125 yang ia ubah menjadi daily bobber. Kira-kira seperti apa ya motornya?
Berawal dari melihat motor kustom di jalanan surabaya, Kenneth Orlando mulai tergerak untuk memiliki motor kustom sendiri. Apalagi, kegiatan sekolah yang padat tentu akan menghabiskan banyak dana jika menggunakan jasa antar jemput. Alhasil, ia pun membeli motor second berupa Suzuki Thunder 125 melalui jasa jual beli motor online.
Wujudnya yang lebih padat dibandingkan dengan Suzuki Thunder 125 pada umumnya dipengaruhi oleh ukuran ban ekstra besar di bagian belakang maupun depan. Tak tanggung-tanggung, meski menggunakan velg asli dari Suzuki, ia menjejalkan ban Swallow classic ukuran 4.00 di bagian belakang dan 4.50 di bagian depan. Tak ayal, motor tersebut seakan mendongak keatas karena ukuran ban depan yang lebih besar.
Untuk mendukung ban belakang yang ekstra besar ia memilih swing arm custom dengan material baja yang ringan. Tak hanya itu, diameter swing arm yang lebih kecil dari versi stocknya membuat tampilannya lebih minimalis. Shock breaker Ride it berjenis classic di bagian belakang juga turut membuat motor ini makin manis.
Untuk bagian tangki, ia memilih untuk menggunakan tangki kustom daripada membir tanki after market. Alasannya, ukuran tangki after market umumnya lebih kecil dari ukuran tangki asli dari Suzuki Thunder 125. Tak hanya itu, ia juga menggunakan warna hitam glossy agar motornya makin gahar.
Di sektor kokpit, Stang asli dari Suzuki Thunder 125 ia rubah menjadi stang lurus ala streetcub. Selain itu, ia juga merubah dudukan stang dengan ukuran yang lebih kecil. Hal ini untuk meningkatkan performa motor saat berbelok. Tampilannya dipermanis dengan headlamp yang menggunakan LED lamp. “ Kan motornya punya ban yang lebih besar di bagian depan. Nah, kalau sektor kokpitnya dibuat yang berat, jadinya bakal susah buat belok,” ujar Kenneth.
Baca juga:
5 Starter Pack Ala Anak Vespa Ekstrem
|
Masuk ke dapur pacu, Kenneth tidak merubah sistem mesin terlalu banyak. Hal yang ia upgrade dalam sektor dapur pacu adalah sistem intake dan sistem pembuangan. Untuk sistem intake, ia memilih mengganti filter udara dengan ukuran yang lebih besar di banding ukuran normal. Selain itu, untuk bagian pembuangan, leher knalpot ia buat dengan lebih besar agar performanya lebih garang. Untuk mempermanis, ia memelih muffler custom daripada muffler after market. Tak ayal, suara bass yang creamy membuat motor ini tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
Dari total pengerjaan, Kenneth menghabiskan dana sekitar Rp 13 juta. Menurutnya, masalah uang tidak berpengaruh jika memang motor yang kita gunakan menambah tingkat PD kita di jalanan. “kebetulan papa juga mendukung sih jadinya aku makin semangat merubah motor lawas ini jadi motor yang lebih kece,” tutup Kenneth.