Zetizen.com - Antara masih sayang, tapi juga kesel banget sama kelakuan si dia. Sebenarnya, solusinya bukan segera mengakhiri hubungan kok. Sometimes, you only need some space. Sebelum memutuskan untuk break, ada baiknya ketahui dulu situasi dan tanda-tanda kamu dan dia membutuhkan break. Seperti 10 tanda berikut ini nih! (ndy/ver)
#1 Komunikasi mulai nggak efektif
Baca juga:
Tips Pacaran Sama Fangirl K-pop
|
Komunikasi adalah kunci penting dalam sebuah hubungan. Tapi, hal itu nggak bisa diukur dari sesering apa kalian ketemu, lama waktu ngobrol, maupun chatting-an rutin dari pagi sampai malam. Melainkan dengan membangun komunikasi yang berkualitas. Jika obrolan kalian berdua makin lama cuma sekedar basa-basi dan terasa ngebosenin, break pacaran bisa jadi pilihan menyelamatkan diri dari komunikasi yang mulai canggung.
#2 Sering batalin janji
Ketika waktunya nge-date, eh si dia tiba-tiba batalin janji. Nggak cuma sekali, doi bahkan kerap bikin alasan mendadak buat menghindar. Kamu pun mungkin pernah berpikiran tentang batalin janji nge-date karena males ngeliat dia. Well, break pacaran bisa jadi momen buat kalian introspeksi diri. Atau seenggaknya, bikin rasa kangen dan saling membutuhkan balik lagi.
#3 Jealous berlebih
Katanya, jealous itu tanda sayang. Tapi, kalau dikit-dikit jealous, siapa yang nggak bakalan senewen? Nggak cuma jealous soal pertemanan, tapi juga iri dengan padatnya kegiatan atau prestasi pacar. Bukannya saling support, malah timbul saling sindir dan menjatuhkan. Kalau udah gitu, seriously, you both really need to take a break!
#4 Kehilangan kenyamanan diri sendiri
Tiap di depan pacar selalu ngerasa nggak bisa bebas. Entah karena bosan sama kegiatan nge-date yang itu-itu aja, atau nggak nyaman karena pacar mulai mendominasi hubungan. Kalau momen happy malah bikin kamu capek sendiri, kalian berdua bisa memperbaiki sikap satu sama lain setelah break sejenak.
#5 Sering muncul niatan putus
Mungkin niatan ingin putus pernah terlintas walau belum pernah diucapkan. Tapi yang perlu kamu tahu, mungkin si dia pernah terpikir untuk putus saat sekadar ngomong “capek ah aku ngomong sama kamu”, atau menghindar dari penyelesaian masalah. Bisa jadi, itu adalah kode bahwa dia punya niatan putus. Nah, kalau pikiran tersebut selalu muncul di pikiran, itulah tandanya kalian butuh waktu untuk break sambil memikirkan kelanjutan hubungan.
#6 Adu argumen sampai sering bertengkar
Nggak ada salahnya beradu argumen sama pasangan. Tapi, kalau argumen justru sering dibarengi emosi, ujungnya bakal bertengkar deh. Well, mempermasalahkan hal sepele malah bikin hubungan nggak sehat. Dengan memilih break, kalian berdua bisa saling menjauh sementara untuk menenangkan diri.
#7 Terganggu sama sikap pacar
Di awal pacaran, kebiasaan doi yang suka nanyain “udah makan belum?” atau “jangan lupa mimpiin aku ya” adalah kata-kata yang bikin tersanjung banget. Lama kelamaan, kamu malah jadi ilfeel sama tingkahnya yang berlebihan. Yap, makin lama masa pacaran, maka semakin lama juga kamu saling tahu sikap-sikap yang nggak kamu sukai dari pacar. Selain wajib dibicarain berdua, waktu untuk berdiam diri bisa digunakan untuk merubah sikap dan kebiasaan yang cheesy.
#8 Mulai nggak percaya sama dia
Khawatir berlebih bisa bikin kamu susah percaya sama dia. Yang ada, sikap posesif ini malah bikin kamu capek hati karena selalu resah loh. Yaaa.. meskipun belum tentu si doi macem-macem, kamu jelas boleh kok meminta waktu “sendiri”. Sebab saat status pacaran sedang break, kamu jadi nggak perlu banyak kepikiran segala hal tentang dia yang bisa bikin kamu posesif terhadapnya.
#9 Pacar bikin kita nggak produktif
Problem kali ini khusus buat pacar yang tingkat manjanya akut. Dikit-dikit minta ditemenin sama kamu. Sayangnya, kamu jadi nggak punya waktu untuk berkarya maupun mengerjakan hal yang kamu sukai. Nah, kalau sampai semua kegiatan jadi terganggu dan pacarmu nggak nyadar, mendingan break pacaran kan? Kamu jadi punya space untuk diri sendiri sekaligus membuat si dia sadar dan lebih pengertian.
#10 Kehadiran kita nggak dianggap spesial
Dicuekin emang sakit. Tapi lebih sakit lagi kalau udah ngerasa nggak dianggap. Tiap pertemuan jadi berasa hambar dan nggak seseru biasanya. Di saat seperti ini, break bisa menjadi waktu untuk terbiasa mandiri alias nggak bergantung sama dia. Eits, waktu luangmu juga bisa dipakai untuk have fun bareng orang-orang di sekitarmu loh. Setelah menjalani masa break, tentunya rasa kangen bisa bikin kalian berdua kembali akrab lagi.