Are You a Zetizen?
Show Menu

Binatang Peramal Datangnya Hujan

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 01 Feb 2023
Binatang Peramal Datangnya Hujan

Zetizen-Cuaca lagi labil gini bikin waswas buat keluar rumah. Hari ini panas terik, besok bisa aja mendung, terus hujan. Apalagi menjelang pengujung tahun yang memang waktunya musim hujan. Tahu nggak sih, ada beberapa cara untuk memperkirakan turunnya hujan. Salah satunya, mengamati perilaku hewan. Yaps! Hewan-hewan ini memiliki kemampuan alami untuk memprediksi datangnya hujan dengan menggunakan telinga, indra peraba, dan penciuman. Nah, kalau mereka menunjukkan perilaku aneh, siap-siap deh. Ingat kata pepatah, sedia payung sebelum hujan! (arm/c12/lai)

Gajah

Penelitian tim University of Virginia, University of New South Wales, dan University of Utah menunjukkan bahwa gajah mampu merasakan datangnya hujan hingga 240 kilometer. Sebab, kemampuan pendengaran gajah sangat luar biasa. Binatang dengan belalai itu mampu mendengarkan suara frekuensi rendah yang khas sebelum hujan tiba. Ketika merasakan hujan, gajah juga akan mengubah arah jalan dan kecepatan untuk menghindarinya.

Katak

Jika mendengar suara katak lebih nyaring dari biasanya, segera siapkan payung dan jas hujan. Sebab, amfibi satu ini akan mengeluarkan suara parau dengan nada yang lebih panjang dan nyaring dari biasanya ketika cuaca buruk. Katak dapat memperkirakan turunnya hujan karena sensitif terhadap tekanan barometrik, yakni penurunan udara dan penekanan air di kedalaman yang dangkal. Jangan heran ya, kalau musim hujan, suara katak akan sering terdengar. Semakin aktif berbunyi, semakin aktif pula katak mencari pasangan untuk bertelur.

Burung

Pernah lihat kawanan burung ramai-ramai terbang ke suatu tempat? Yap, itu salah satu pertanda terjadinya hujan dan badai. Burung menggunakan kemampuan infrasonik mereka untuk merasakan kebisingan frekuensi rendah saat hujan akan tiba. Apabila burung terbang dengan jarak yang rendah dan berputar-putar pada titik tertentu, cuaca di tempat itu sangat buruk. Sebab, ketika hujan akan turun, tekanan udara bakal meningkat dan bisa membuat burung merasa kesakitan.

Domba

Domba dapat merasakan hawa dingin sebelum hujan melalui indra perasa mereka. Makanya, sebelum hujan tiba, domba cenderung akan berkumpul satu sama lain untuk saling melindungi dan menghangatkan diri dengan bulu mereka. Melansir howstuffwork, para peternak domba di Islandia dapat memprediksi terjadinya hujan lebat saat domba buang air kecil lebih sering daripada biasanya di kandang. Apabila urine domba berwarna kuning cerah, tandanya cuaca bagus. Kalau berwarna abu-abu, itu pertanda air hujan akan turun ke bumi.

Semut

Bagaimana mungkin semut bisa memprediksi datangnya hujan? Well, kerangka tubuh semut memiliki banyak lubang kecil bernama spiracle. Selain membantu semut bernapas, spiracle bisa mendeteksi perubahan tekanan atmosfer, lho. Sinyal yang mereka dapat dari spiracle itu akan membujuk semut untuk kembali ke sarangnya. Koloni semut merah dan semut hitam juga akan berbondong-bondong membuat sarang yang lebih tinggi untuk melindungi diri dari hujan dan cuaca buruk.

Si Serangga Musim Hujan

Laron merupakan rayap tanah yang bermeta[1]morfosis dengan ditandai tumbuhnya dua pasang sayap berukuran sama yang lebih panjang daripada tubuhnya.

Laron mengerubungi sumber cahaya atau lampu untuk melakukan ritual mencari pasangan.

Jika gagal mendapat pasangan, laron akan hidup hanya satu malam, lalu mati ketika fajar datang.

Laron yang berhasil menggaet pasangan akan menanggalkan sayap dan berjalan mencari lubang di bawah tanah untuk kawin dan bertelur.

Laron yang berada di luar kasta swarmer biasanya tidak dapat menghasilkan keturunan karena mandul. (arm/c12/lai)

RELATED ARTICLES

Please read the following article