Are You a Zetizen?
Show Menu

Ada Yang Jatuh Tapi Bukan Sekedar Bintang

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 28 Dec 2022
Ada Yang Jatuh Tapi Bukan Sekedar Bintang

Zetizen-Langit dan luar angkasa selalu dipenuhi hal-hal tidak terduga. Nggak jarang hal-hal yang misterius ini malah bikin kita kagum meskipun cuma bisa dipandang dari Bumi. Nah, 2020 ini punya fenomena-fenomena langit menakjubkan yang bisa kita lihat dari Bumi. Penasaran ada apa aja setelah ini? Catat ya, barangkali ada fenomena yang paling pengin kamu amati! (kch/c20/mel)

Di tanggal ini bulan benar-benar tidak terlihat di langit. Artinya, ini adalah waktu yang tepat buat bisa mengamati benda-benda redup yang sebelumnya tertutup cahaya bulan. Kalau hendak melihat benda-benda seperti galaksi dan gugusan bintang, kamu bisa lihat mulai pukul 00.39 WIB, ya

Hujan Meteor Perseid yang satu ini bisa disaksikan seluruh bagian Bumi, nih! Merasa familier dengan namanya? Yap, bener banget! Hujan ini berasal dari rasi bintang Perseus, seorang pahlawan Yunani yang berhasil mengalahkan Medusa. Oh ya, hujan meteor yang kece ini terlihat mulai pukul 00.00 hingga sekitar pukul 05.00, ya!

Setelah 26 Desember lalu, para penduduk Bumi akan kembali disuguhi munculnya matahari cincin, nih. Fenomena ini terjadi akibat bulan hanya menutupi bagian tengah matahari hingga menyisakan bagian pinggirnya. Sayangnya, gerhana matahari cincin kali ini nggak bakal terlihat dari Indonesia dan kamu baru bisa menyaksikannya kembali pada 2031.

Tahun 2020 bagus buat kamu yang pengin melihat Planet Merah ini. Sebab, pada 4–17 Oktober, Mars berada di posisi yang dekat dengan Bumi dan nggak terganggu matahari. Jadi, kamu bisa benar-benar melihat cahaya spektakuler dari si Planet Merah ini.

Blue moon merupakan sebutan yang diberikan saat ada dua fase purnama dalam satu bulan. Sebenarnya, warna bulan ini bakal tetap putih abu-abu seperti biasa kok, guys. Tapi, ada juga faktor eksternal yang membuat bulan benar-benar terlihat biru. Misalnya, debu letusan Krakatau pada 1833. Nah, kejadian di tahun itu disebut-sebut NASA telah melahirkan istilah blue moon. Oh ya, peristiwa ini terjadi setiap 2,7 tahun sekali. So, jangan sampai kelewatan buat menyaksikan keunikan bulan ini ya!

Banyak fenomena langit menakjubkan yang bisa disaksikan tahun ini. Tapi, belum tentu semuanya bisa disaksikan langsung di Indonesia. Beberapa di antaranya mungkin hanya diamati di beberapa wilayah tertentu seperti aurora borealis yang hanya bisa disaksikan di daerah kutub. Kira-kira apa alasannya ya fenomena langit jarang bisa terlihat di Indonesia?

Wilayah Indonesia termasuk daerah yang dilintasi garis khatulistiwa atau ekuator yang merupakan jalur garis timur ke barat. Nah, terdapat sebuah garis khayal yang menggambarkan lingkaran ekuator langit. Lingkaran ini akan membagi tangkupan bola langit menjadi Kutub Langit Selatan (KLS) dan Kutub Langit Utara (KLU). Posisi ini akan memengaruhi munculnya bintang-bintang yang melintasi daerah khatulistiwa apabila titik pengamatannya sejalan dengan radius terbit dan terbenamnya bintang.

’’Misalnya, bintang-bintang atau fenomena langit bisa diamati di KLS dengan radius 6,2° di negara yang berada di wilayah garis khatulistiwa yang juga berada di radius wilayah lintang selatan (LS) yang sama. Sementara itu, wilayah KLU yang memiliki radius 6,2° tidak bisa diamati dari wilayah garis ekuator karena bintang atau fenomena langit tersebut tidak terbit dan melewati daerah khatulistiwa,’’ jelas astronom David Darling dikutip dari bukunya, The Universal Book of Astronomy: From the Andromeda Galaxy to the Zone of Avoidance.

Selain fakor garis lintang, ada fenomena lain yang hanya terjadi di wilayah tertentu karena pengaruh tarikan massa di luar angkasa yang bertemu dengan atmosfer Bumi. Aurora borealis adalah satu fenomena langit yang hanya bisa disaksikan di wilayah Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini bukan tanpa alasan. Dua wilayah tersebut merupakan pusat medan magnetik bumi karena ada interaksi partikel atmosfer di Bumi dengan partikel muatan matahari yang disebut plasma. Plasma yang menyebar ini akan bereaksi ketika mencapai medan magnetik bumi. Plasma ini juga bereaksi dengan elektron yang ada sehingga memunculkan warna-warna indah saat Aurora terbentuk. Karena itulah, fenomena ini tidak bisa terjadi di negara tropis seperti Indonesia.

Memilih tempat untuk melihat bintang atau fenomena langit juga nggak bisa sembarangan. Meski udah berada di puncak tertinggi di kota tempat tinggal kita, bisa saja tetap tidak terlihat karena faktor polusi udara dan lampu-lampu rumah atau gedung yang terlalu terang. Sering kali kita harus masuk ke daerah pelosok supaya bisa melihat pemandangan langit secara jelas. Kamu yang ketinggalan fenomena langit di seluruh dunia juga bisa mengakses beberapa website atau aplikasi seperti Stellarium dan Earthsky yang memberikan informasi seputar fenomena langit lengkap dengan foto dan penjelasannya. Happy stargazing! (c20/mel)

Zetizen-Melihat secara langsung peristiwa[1]peristiwa langit bisa jadi sebuah pengalaman yang seru dan mengasyikkan. Apalagi kalau peristiwa-peristiwa tersebut hanya terjadi beberapa puluh tahun sekali atau bahkan beratur-ratus tahun sekali. Nah, banyak kejadian keren di langit yang bisa kamu tonton kalau kamu benar-benar beruntung! Zetizen udah rangkum beberapa di antaranya, nih! Check it out! (kch/c20/mel)

Bagi kamu yang pernah atau sedang tertarik dengan peristiwa-peristiwa luar angkasa, nama ini mungkin sering kamu dengar. Yap, komet yang mengorbit matahari 75&76 tahun sekali ini terakhir mengunjungi Bumi pada 1986. Karena sebagian besar terdiri atas partikel es, komet Halley tampak putih saat terlihat dari Bumi. Cantik!

Bukan nggak mungkin kalau beberapa planet di tata surya kita berjejer dalam satu garis lurus pada satu waktu. Planet[1]planet yang paling sering berjejer adalah Jupiter, Merkurius, dan Venus. Tiga planet ini berjejer 4–5 tahun sekali. Sementara itu, pada 2040, kita bakal melihat sebuah peristiwa yang langka. Bulan, Mars, Merkurius, Venus, Jupiter, dan Saturnus akan berada dalam satu garis lurus. Kerennya, fenomena ini bisa kita saksikan dengan mata telanjang dari Bumi.

Hujan meteor yang sering terjadi pada November ini pernah menjatuhkan sekitar 100 ribu meteor per jam pada 1833. Nah, kamu pasti nggak asing dengan namanya, Leo. Meteor-meteor ini memang berjatuhan dari rasi bintang Leo. Oh iya, kalau beruntung dan berada di wilayah Bumi yang tepat, kamu bisa melihat hujan meteor yang indah ini sekitar 17 November, loh!

RELATED ARTICLES

Please read the following article