Are You a Zetizen?
Show Menu

Kalau Terbiasa Hidup Hedon, Kamu Bakal Menyesali 5 Hal Ini

Salsha Permata Salsha Permata 19 Nov 2017
Kalau Terbiasa Hidup Hedon, Kamu Bakal Menyesali 5 Hal Ini

Zetizen.com - Hedon alias menghambur-hamburkan uang itu memang enak. Setelah rela puasa berbulan-bulan, akhirnya kita bisa bebas belanja di late night sale. Eits, bagaimana dengan kebutuhanmu yang lain? It does seem okay selama orang tua masih ada. Tapi, jangan dikira kebiasaan ini nggak ada efeknya di masa depan. Apa sih yang bakal bikin kita menyesal kalau terbiasa hedon?

Nggak Bisa Menentukan Prioritas

Sebelum memborong buku di Big Bad Wolf sih kita memang pintar berhemat dan menabung. Tapi setelah itu? Kita harus rela puasa lagi demi bisa nonton Marlina Si Pembunuh Empat Babak (2017). Kita harus rela nggak hangout demi mentraktir doi dinner di restauran mahal. Padahal, di masa depan nanti kita harus bisa menentukan prioritas dan menyisihkan uang lho.

Nggak perlu menunggu berumah tangga. Memasuki usia 20-an biasanya kita sudah harus bisa mengatur keuangan sendiri. Kita bakal malu minta uang bensin ke orang tua. Apalagi uang buat beli iPhone XIt'll get more complicated kalau kita punya suami atau istri nanti. Kalau tetap hedon, bisa-bisa orang rumah belum makan, tapi kita sempat hedon makeup di Sephora.

Susah untuk Ikhlas

Anak yang terbiasa hedon cenderung nggak mengerti esensi dari hidup ikhlas. Apalagi kalau uang sakunya memang berlebih, nggak perlu puasa atau mengorbankan hal lain. Misalnya, kita hedon banget sama action figure tokoh-tokoh Marvel. Saat action figure Thor terbaru dirilis, tentu kita merasa harus punya dong. Belum lagi kalau ada teman pamer limited edition-nya.

Kalau terbiasa hedon, kita bakal panik dan heboh sendiri karena merasa tersaingi. Sebab, untuk pertama kalinya kita nggak bisa beli karena orang tua sakit dan butuh banyak biaya. Well, you can't always get what you want. Nggak harus menunggu masa depan, sifat buruk yang muncul akibat terbiasa hidup hedon ini tanpa disadari bisa tumbuh lebih cepat dari yang kamu duga.

Semakin Nggak Peduli

Worst case scenario, kita bisa jadi cuek sama orang lain. Atau bahkan heartless. Masih berhubungan sama poin sebelumnya, kebiasaan hedon membuat kita terlalu fokus sama keinginan pribadi. Your desire must be fulfilled whatever it takes. Yap, seperti itulah kira-kira pemikiran para hedonis garis keras. Ingat, manusia itu makhluk sosial lho. Cepat atau lambat kita pasti butuh orang lain. Tanamlah kebaikan agar nanti bisa memetik kebaikan juga. Be wise, guys.

Belum Tentu Bisa Survive

Ingat film Confession of A Shopaholic (2009)? Nah, itu juga salah satu contoh hedon. Yap, hidup hedon nggak cuma dilakukan para chaebol (anak orang kaya) kok. Berfoya-foya dengan uang hasil kerja keras kita sendiri untuk personal pleasure secara berlebihan juga bisa disebut hedon. Jadi, hedon nggak selalu negatif. Tapi kalau sudah terbiasa, apa kamu bisa melewati kehidupan yang keras? Lihat aja Rebecca Bloomwood (Isla Fisher) yang jadi diburu kreditor gara-gara pembayaran kartu kreditnya menunggak. Duh, jangan sampai deh.

Yuk, kurangi kebiasaan hedon! Lakukan hal dalam batas wajar dan prioritaskan keluarga plus sekolah. "Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah."

| Editor: Ratri Anugrah

RELATED ARTICLES

Please read the following article