Are You a Zetizen?
Show Menu

Review Film Inferno Garapan Sutradara Ron Howard

Alda Cyrilla Alda Cyrilla 20 Oct 2016
Review Film Inferno Garapan Sutradara Ron Howard

 

Zetizen.com – Tom Hanks kembali beraksi sebagai Profesor Robert Langdon dalam Inferno (2016). Suatu hari, dia terbangun di rumah sakit dengan beberapa ingatan yang hilang. Di sana dia bertemu Dr. Sienna Brooks (Felicity Jones). Langdon terus diburu bayang-bayang neraka dan terpaksa membuka suatu Misteri demi menyelamatkan populasi manusia. Berhasilkah Langdon menjalankan misinya?

 

AWAS! SPOILER ALERT!

 

Meski Inferno bukan film blockbuster sekelas Suicide Squad, penonton sudah dibuat deg-degan pada menit-menit awal. Bagi yang suka dua film sebelumnya, The Da Vinci Code (2006) dan Angels & Demons (2009), film garapan sutradara Ron Howard ini nggak bakal mengecewakan. Perpaduan Misteri dan action-nya nggak bikin bosan. Howard tetap bisa membuat penonton betah mengikuti petunjuk demi petunjuk sampai akhir film.

 

 

Kali ini, profesor Langdon menemui kasus tentang kelebihan populasi penduduk dan bagaimana mengatasinya. Thankfully, cerita yang diangkat kali ini nggak beda jauh dari novelnya yang ditulis oleh Dan Brown. Bagi yang suka belajar kata-kata baru, film ini mengusung banyak kata asing yang cuma bisa diterjemahkan ahli ikonologi dan simbologi seperti Profesor Langdon. Nggak ketinggalan, suasana setting dan view super keren dari Florence, Venisia, dan Istanbul juga patut kamu tunggu.

 

Salah satu lokasi syuting Inferno (Foto: florencetown)

 

Dari segi aktor, akting aktor senior Tom Hanks nggak perlu diragukan. Tapi bedanya, kali ini dia ditemani para aktor wanita yang juga nggak kalah apik. Misalnya, Ana Ularu yang berperan sebagai Vayentha berseragam polisi. Dia ditampilkan sebagai sosok wanita boyish yang tetap classy dan seksi saat mengendarai moge (motor gede, Red). Selain itu, kehadiran Jones sebagai sosok wanita cerdas yang menemani Langdon menguak Misteri tetap menjadi refreshment tersendiri.

 

Sayangnya, Inferno “jatuh” karena mendapat banyak kritik negatif. Film berdurasi 121 menit ini dianggap terlalu banyak drama. Hal itu mungkin gara-gara ada sedikit selipan romance antara Profesor Langdon dan ketua WHO, Elizabeth (Sidse Babett Knudsen). Tapi, mengingat selama ini kisah cinta Langdon nggak pernah diperlihatkan, why don't we enjoy it?

 

Tapi, sebenarnya kekurangan yang paling terlihat adalah CGI-nya yang kurang halus. Misalnya, saat Langdon naik mobil dengan Sienna, animasi pohon pada background-nya cukup terlihat. Meski begitu, nggak ada salahnya kamu menonton Inferno. Sebab, banyak pesan moral di dalamnya. Film ini mengajarkan kita untuk nggak egois, khususnya dalam melakukan sesuatu yang mencangkup kepentingan orang banyak.

 

Sutradara Ron Howard dan para aktor (Foto: comingsoon)

Edited by Ratri Anugrah

RELATED ARTICLES

Please read the following article