Zetizen.com - The 8th International kampoeng jazz (KJ) telah selesai digelar. Event jazz tahunan ini rutin diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Padjajaran. Tahun 2016 menjadi tahun ke-8 setelah pertama kali dimulai pada tahun 2009 silam. Bukan hanya menjadi event tahunan, kampoeng jazz juga event Jazz terbesar di Bandung dan berskala internasional. Kali ini panitia mengusung tema “City of Jazz” yang terlihat langsung dari konsep tata letak. Misalnya konsep Downtown yang diterapkan di Bazaar. Ada pula Midtown di BNI Lounge dan Uptown di Mainstage. Yap, acara yang digelar di hari Sabtu, 30 April 2016, ini terbagi atas dua panggung yaitu Mainstage dan BNI Lounge.
Perbedaan yang jelas di kampoeng jazz tahun ini dan di tahun-tahun sebelumnya terletak pada berbagai kejutan yang disuguhkan. Salah satu kejutannya dirasakan oleh Andien, musisi kenamaan yang sudah malang melintang di dunia musik bergenre jazz. Malam itu bisa jadi merupakan malam yang tidak bisa dilupakan oleh seorang Andien. Ketika selesai membawakan beberapa lagu, penyanyi dengan nama lengkap Andien Aisyah itu dibuat kaget dengan mic yang mendadak mati ditambah lampu panggung yang juga ikutan mati. Andien terlihat awkward dan bingung, namun ternyata ini adalah akal-akalan panitia dan tim managementnya.
Semua berubah ketika tim Andien pelan-pelan naik ke atas panggung dengan membawa balon serta kue. Ternyata, tanggal 30 April merupakan tanggal ulang tahun pernikahan Andien dengan suaminya. Ini pun merupakan anniversary pertama bagi mereka. Pada kondisi kaget seperti itu, tentu suami Andien, Ippe, juga ikut naik ke panggung dan menyadarkan Andien bahwa mic dan lampu yang mati merupakan kejutan untuknya. “Saya nggak nyangka akan dapat kejutan seperti ini,” ungkap Andien dengan sumringah.
Bukan hanya saat sesi Andien saja, musisi lain yang memberikan kejutan ialah Danilla. Penyanyi yang malam itu tampil featuring Mondo Gascardo memberi pernyataan yang mengejutkan. Ketika sedang syahdu membawakan beberapa lagu, Danilla berkata “Ini merupakan malam terakhir kita bersama-sama,” ungkap Danilla. Ditemui Zetizen selepas acara, Danilla mengatakan bahwa ia dan Mondo punya proyek masing-masing yang harus dikerjakan. “Aku sedang garap album kedua, sementara Kak Mondo juga akan membuat album pertamanya, jadi kita mau konsentrasi dulu,” papar pelantun Terpaut oleh Waktu itu.
Namun yang paling mengejutkan tentunya saat mistery Guest Star yang tetap dirahasiakan selama acara, akhirnya tampil sebagai closing act. Hanya ada clue ‘Indonesian Greatest Band’ untuk menggambarkan band ini, tetapi semua penonton tidak mengetahuinya. Hingga akhirnya datanglah band yang ditunggu-tunggu. Siapa sangka, si mistery Guest Star adalah SLANK! Benar-benar di luar dugaan karena Slank bukanlah sebuah band bergenre Jazz.
Meski begitu, band legendaris inilah yang paling bisa membuat suasana pecah dan semua orang bernyanyi. Diawali lagu ‘I Miss You But I Hate You’, Slank berhasil membuat orang hanyut dalam dinginnya malam, yang kala itu waktu sudah menunjukkan pukul 00.45 WIB. Selain itu masih banyak lagu lainnya yang dibawakan, seperti ‘Gara-gara Kamu’, ‘Birokrasi Complex’ dan beberapa lagu hits lainnya.
Kehadiran Copeland sebagai international guest star yang tampil sebelum Slank juga tidak kalah menghibur. Ini merupakan kunjungan kali keduanya ke Bandung setelah sempat menyatakan bubar di tahun 2010 silam. “It's the second time we play in Bandung, saya Cinta Bandung!" kata vokalis Copeland, Aaron Marsh yang diikuti sorak sorai penonton. Selain itu masih banyak lagi musisi kenamaan menjadi daya tarik penonton, di antaranya ialah Teza Sumendra, Maliq & D’Essentials dan beberapa musisi lain. Sampai bertemu di kampoeng jazz tahun depan ya! (fer/zhr)