Moch. Syifa - SMAN 2 Mojokerto - Saksi kehidupan Kenjeran Park

Zetizen.com, Surabaya – Suasana yang cerah mendukung pengunjung Kenjeran Park Surabaya, atau yang lebih dikenal dengan Kenpark Surabaya, untuk mengeksplore kawasan itu. Kawasan dengan luas kurang lebih 20 hektar itu memang dipenuhi banyak spot-spot menarik dengan segala keunikannya.

Sebanyak kurang lebih ratusan pengunjung datang setiap harinya. Lalu siapakah yang menyediakan minuman, makanan, dan keperluan lain di lokasi? Pertanyaan ini dapat terjawab oleh banyaknya barisan pedagang kaki lima yang sedia di beberapa titik krusial di dalam kawasan KenPark Surabaya. 

Mulai dari makanan ringan, minuman, makanan khas Surabaya, souvenir khas daerah pantai, hingga peralatan berenang disediakan oleh para pedagang disana. “Pedagang kaki lima di Kenjeran Park memang harusnya ada banyak, kaya sekarang ini. Dengan adanya pedagang ini kan bisa menarik wisatawan dari luar kota buat pergi ke Kenjeran,” tutur Muhammad Syifa, pengunjung KenPark asal Mojokerto sekaligus peserta zetizen #1dayescape pada Sabtu (25/2) lalu. “Apalagi mereka (pedagang kaki lima, Red) menjajakan makanan khas Surabaya. Bukan hanya makanan, tapi souvenir juga,” lanjutnya.
Salah satu pedagang mengatakan, barisan pedagang kaki lima di KenPark umumnya buka mulai pukul 10.00 WIB sampai kurang lebih pukul 17.00 WIB. PKL ini dapat ditemui di hampir seluruh wilayah KenPark. Mulai dari depan waterpark, pagoda, klenteng, patung budha hingga istal.

Meskipun daerah pesisir selalu identik dengan melimpahnya kulit kerang dan kayu yang tidak terpakai, namun asal dari kerajinan itu tidak melulu dari daerah pesisir juga. Menurut pengakuan salah seorang penjaja souvenir, pedagang oleh-oleh dari kulit kerang dan kayu yang dijual dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan di kawasan KenPark Surabaya ini, seluruhnya berasal dari para perajin di daerah Tambak Boyo, Surabaya.

Meskipun kerajinan tersebut sudah melalui tangan kedua, soal harga barang, pengunjung tidak perlu khawatir. Harga nya beragam. Mulai dari 2.000 rupiah, hingga 50.00 rupiah, pengunjung sudah dapat membawa pulang gelang-gelang, gantungan kunci lucu, atau kerajinan tangan lain dari kayu dan kulit kerang. Untuk makanan atau minuman. Harganya juga sangat terjangkau. Kalau haus, pengunjung cukup mengeluarkan 2.000 rupiah dan segelas es kopyor siap disantap. Kalau lapar, setiap stan pedagang menawarkan menu yang beragam. Jadi tidak perlu takut kelaparan atau kehausan di dalam kawasan KenPark Surabaya.

Pendapatan pkl di Kenjeran tidak dapat dijadikan patokan, sangat tidak menentu. Jika KenPark sedang banyak pengunjung, pedagang kaki lima dapat meraup keuntungan hingga 1 juta perhari. Namun tak jarang, mereka bisa memperoleh hasil yang minim bahkan tidak dapat sepeserpun hari itu.

Selain pedagang makanan, minuman, souvenir dan pedagang barang lainnya. Ada satu hal yang menarik dan tidak untuk dilewatkan. Sekitar pukul 16.30 WIB, seorang seniman jalanan menyajikan pertunjukan marrionette atau seni pertunjukan boneka tali. Dengan membawa dua tokoh berupa seorang laki-laki tua sebagai pembuka dan sebuah boneka berbentuk tengkorak yang didandani selayaknya penyanyi metal. Dengan berlatar lagu Welcome to the jungle yang dipopulerkan oleh Guns and roses, pertunjukan marrionette itu berhasil membius banyak pasang mata.

Seluruh kawasan KenPark Surabaya sudah disusun sedemikian rupa agar menjadi kawasan liburan keluarga yang menyenangkan. Namun sayangnya, ada pedagang-pedagang nakal yang memasang tarif tinggi dan tidak sesuai standar serta rata-rata harga benda yang sama dengan kualitas yang sama pula di dalam kawasan KenPark.

Selebihnya, tidak ada keraguan untuk tidak mengunjungi KenPark sebagai salah satu destinasi andalan untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Dengan udara yang segar dan ditemani semilir angin pantai serta jajanan dan oleh-oleh yang khas, KenPark Surabaya mampu membantu mengusir penat dan memberikan warna liburan yang menyenangkan

by: Pintari Annisa Sukmanani - SMAN 2 Sidoarjo

Dzulfiqar Julda - SMK KAL 1 Surabaya - Joki Cilik

Dzulfiqar Julda - SMK KAL 1 Surabaya - The Darkness

ANGGOTA TIM ESOCAM

TASYA AURELIA - SMPN 28 SURABAYA (WRITER)

PINTARI ANNISA SUKMANANI - SMAN 2 SIDOARJO (WRITER)

DZULFIKAR JULDA - SMK KAL 1 SURABAYA (PHOTOGRAPHER)

DENNIS FERDINAND - SMA MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA (VIDEOGRAPHER)

MOCHAMMAD SYIFA - SMAN 2 MOJOKERTO (PHOTOGRAPHER)

FORMAT VOTING:

Login di Zetizen.com - Comment di kolom bawah ini

dengan format

I VOTE FOR ESOCAM