Zetizen.com – Nggak beda jauh dengan jurnalis profesional, menjadi jurnalis sekolah itu juga penuh tantangan. Mulai dari harus jeli sama gossip paling hits di sekolah, pintar curi-curi kesempatan jadi paparazzi buat dapat angle foto bagus, sampai harus bisa bikin majalah sekolah buatanmu diterima seisi sekolah. Nah, dengerin yuk curhatan para Zetizen soal keseharian mereka sebagai jurnalis sekolah (dhs/giv)
Fotografer
Fakhry Hizballah al Muminurradian - SMA Islam Al Azhar 10 Pontianak
“Meskipun berawal dari hobi, tapi kalau udah terjun sebagai fotografer di tim jurnalis sekolah kita harus paham segala hal mendetail. Misalnya, mengenai setting dari kamera seperti mengatur ISO, sampai jenis serta fungsi masing masing lensa kamera. Soalnya, objek yang difoto bukan hanya Manusia. Misalnya saja waktu liputan acara sekolah. Untuk mengambil detil suasana diperlukan lensa wide. Intinya kita harus paham dan bisa menentukan angle foto dengan tepat.”
Writer
Lintang Shabrina - SMA Negeri 13 Surabaya
“Jadi writer itu lumayan rumit. Terutama dalam hal skill. Harus selalu percaya diri supaya berani bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Tujuannya supaya bisa dapat berbagai info atau gosip terkini. Intinya kita harus pintar-pintar hunting informasi. Selain itu, harus perbanyak kosakata, karena itu sangat membantu ketika sedang mewawancarai narasumber. Apalagi kalau bisa beberapa bahasa asing, itu bakal jadi nilai plus kalau kita jadi seorang writer.”
Ilustrator
Iqbal Nafis Musyaffa - SMA Negeri 1 Boyolangu, Tulungagung
“Kalau bertugas sebagai ilustrator di jurnalis sekolah, tuntutannya harus update desain dan tone warna terbaru buat diterapkan. Misalnya digunakan di majalah sekolah. Makanya harus banyak-banyak latihan bikin desain supaya waktu ada tugas bisa cepat dapat ide layout-nya. Sekalian melatih penggunaan aplikasi layouting juga sih. Kan itu gampang-gampang susah buat yang nggak terbiasa.”
Social Media Admin
Ni Nyoman Rere - SMA Trimurti Surabaya
“Kunci utama jadi seorang admin akun media sosial sekolah tuh harus pinter bikin caption buat promosi event, poster sekolah, atau postingan lainnya. Terus sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan orang di yang masuk. Intinya juga harus tahan banting. Jangan dimasukin hati kalau postingan kalian di judge. Karena dunia maya itu bebas dan semua orang memang bebas berpendapat hehe.”
Redaktur
Muhammad Ammar Al Tsaqib - SMA Islam Nabilah Batam
“Karena memegang kendali utama dalam hal konten berita, redaktur dituntut buat serbabisa. Mulai dari mengedit berita yang masuk, selalu update news atau gosip terkini di lingkungan sekolah, Tapi tetap harus bisa menulis naskah sendiri ketika menemukan sesuatu yang baru tanpa harus menunggu writer membuat naskah. Oh iya, redaktur juga harus bisa jadi konseptor yang baik dan kreatif loh.”
Nah kira kira gitu deh curhatan para jurnalis sekolah tadi. Kamu yang juga jurnalis sekolah, share pengalaman di kolom komentar yuk!