Zetizen.com - Beberapa hari terakhir, terjadi kasus kurang mengenakkan di salah satu sekolah kedinasan Indonesia. Seorang Taruna STIP berinisial AAP (18) tewas dianiaya seniornya pada Selasa (10/1) lalu. Kasus tersebut memperkuat salah satu mitos yang bilang kalau sekolah kedinasan itu rentan kekerasan. Selain itu, banyak juga mitos lain tentang sekolah kedinasan yang beredar di masyarakat. Tapi apa mitos-mitos itu semuanya benar? Yuk, simak konfirmasinya dari dua narasumber yang Zetizen wawancarai.
Telah menjadi rahasia umum, sekolah kedinasan identik dengan tindakan kekerasan, terutama senioritas. Bahkan, kasus penganiayaan oleh senior baru aja terjadi belum lama ini. Tapi, ternyata nggak semua sekolah kedinasan begitu kok!
Rizky: Kasus ini emang sering disorot media, tapi nggak selalu kok. Justru di tempatku, hubungan antara junior dan seniornya erat banget tanpa ada kekerasan.
Ega: Soal ini aku nggak pernah mengalami dan melihat, sih. Malahan, makin ke atas kekeluargaannya makin kerasa karena kenalan semakin banyak.
Inilah salah satu alasan kenapa banyak orang berlomba untuk masuk sekolah kedinasan. Konon, lulusan sekolah dinas bisa langsung dapat kerja di instansi tempat dia bersekolah. Namun, nggak semua sekolah dinas memberikan jalan yang instan seperti itu.
Rizky: Harus pintar memilih sih, soalnya banyak sekolah kedinasan yang lepas dari ikatan dinas. Tapi tetap diusahan dibantu buat dapat pekerjaan kok.
Ega: Kalau aku lihat senior-senior sih, bahkan sebelum di wisuda saja, mereka sudah banyak yang dapat kerja. Ikatan alumni juga kuat, jadi tawaran pekerjaan banyak.
Terpaksa LDR gara-gara pacar berkuliah di sekolah dinas? Wah, cobaanmu jadi dobel karena sekolah dinas nggak memperbolehkan siswanya menggunakan HP! Untungnya, ada sekolah dinas yang nggak menerapkan peraturan tersebut, kok.
Rizky: Ya, emang benar nggak boleh HP-an. Kita hanya boleh menggunakan HP kalau weekend dan itu harus di luar lingkungan sekolah.
Ega : Kalau di sekolahku sih bebas. Kecuali waktu saat perkuliahan, tentunya nggak boleh main HP.
Tes ini emang diberlakukan dalam seleksi Akademi Militer dan Akademi Kepolisian. Nah, beredar kabar kalau tes ini juga diberlakukan di sekolah kedinasan lainnya. Untungnya, itu cuma sebatas rumor kok.
Rizky: Nggak ada, tuh, kelihatannya..
Ega: Tes semacam itu, sih, nggak ada. Tes uniknya mungkin sebatas tes buta warna dan tes paru-paru.
Pernah ketikung sama anak yang berasal dari sekolah kedinasan? Yap, kesannya kalau udah dapet seragam ala sekolah kedinasan gampang banget deh nyari jodoh!
Rizky: Ada sih sebagian taruna lain yang memanfaatkan statusnya buat nyari pacar. Tapi sampai sekarang aku sendiri nggak dapat, tuh. Hahaha.
Ega: Lumayan mudah sih, tergantung gimana usaha kita. Tapi balik lagi sama urusan hati, sih.
Edited by Mesha Mediani