Surabaya, Zetizen.com - Negeri kita tengah dilanda krisis toleransi. Setiap hari, mudah kita temui postingan sosial media yang memuat ujaran kebencian dan permusuhan. Berangkat dari masalah itulah, youtube Indonesia bekerjasama dengan MAARIF Institute, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI, serta Cameo Project, menyelenggarakan youtube Creators for Change. Acara ini dikemas dalam bentuk seminar tentang pentingnya toleransi dan keragaman bagi generasi muda.
Digelar Jumat (22/9) di Koridor Coworking Space, Gedung Siola lantai 3, Surabaya jadi kota kedelapan yang dikunjungi event berformat roadshow sepuluh kota ini. Di awal acara, para pengunjung langsung diajak menyadari betapa hebatnya arti toleransi. Hal ini disampaikan lewat paparan Direktur Riset MAARIF Institut, Ahmad Imam Mujadid Rais, yang menjadikan selebrasi tiga agama ala pemain sepakbola Bali United sebagai bukti.
“Ketiganya merayakan gol dengan tiga bentuk syukur dari agama yang berbeda-beda. Dan hasilnya, foto ini langsung menjadi pujian publik internasional," terang Rais.
Kehebatan toleransi ini juga, yang membuat Google Indonesia sengaja mengangkat issue kebhinekaan sebagai topik utama. Menurut Ryan Rahardjo, public policy and government relation Google Indonesia, maraknya radikalisme, hate speech, hingga aksi ekstrimis di sosial media merupakan hal yang harus segera diubah. “Kami ingin merubah keadaan itu lewat generasi muda. Kita ingin menekankan betapa pentingnya toleransi, keberagaman dan perbedaan," terang Ryan.
U
Untuk mencapai tujuan itu, pihak Google memilih Cameo Project sebagai ambassador youtube Creators for Change. Karena, grup Youtubers satu ini terkenal dengan konten-konten bertema keadaan dan kritik sosial. “Jadi harapannya anak-anak muda ikut terpersuasi untuk menggunakan internet secara bijak dan memposting hal-hal positif di sosial media masing-masing." lanjut Ryan.
Nggak cuma membahas isu-isu serius, keseruan pun juga dihadirkan lewat penampilan seminar dari Cameo Project. Sebelum tampil, terlebih dahulu diputar video mereka yang berjudul ‘Kami Indonesia’. Video ini melayangkan kritik atas pihak-pihak yang berusaha memecah belah persatuan Indonesia. "Video ini dibuat dari keresahan tentang fenomena intoleransi yang ada di sekitar kita," terang Martin Anugrah, member Cameo Project.
Senada dengan Martin, Bobby Tarigan pun turut menyuarakan pendapatnya. "Kebhinekaan itu harus dijaga dan dirawat. Ada banyak cara untuk melakukannya, salah satunya adalah membuat konten video yang memuat tentang keragaman Indonesia," ucap Bobby. Acara ini diakhiri sesi tanya jawab sekaligus performance Gamel Awan, yang menampilkan lagu ciptaannya yang berjudul 'Wis Gak Ngitung', yang merupakan parodi lagu Despacito. Dan dengan alunan kombinasi musik tradisional dan modern serta lirik berbahasa Jawa itulah, event Youtube Creators For Change resmi berakhir. What a great event! (nen/nrm)