Zetizen-Terjun langsung ke lapangan untuk ikut dalam aksi kerelawanan memang menyenangkan dan memberikan manfaat, terutama untuk anak muda seperti kita. Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, tentu dibutuhkan tenaga relawan yang dengan ikhlas mengerahkan tenaganya untuk kemudian menyelamatkan nyawa manusia lain yang membutuhkan pertolongan. Dua anak muda berikut menunjukkan dedikasi tinggi untuk ikut serta dalam garda terdepan menjadi relawan Covid-19. Seperti apa pengalaman mereka? Yuk, simak ceritanya! (c12/mel)
“Awal jadi relawan Covid-19 itu dimulai April, aku mendaftarkan diri menjadi relawan di sebuah website BUMN dan memilih penempatan di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Alasanku sendiri tertarik menjadi relawan karena merasa dengan background tenaga medis di bidang farmasi ini, aku bisa memberikan bantuan ke banyak orang, terutama di bidang farmasi. Karena terjun langsung ke rumah sakit, selama kegiatan relawan ini berlangsung, aku memakai APD selama kurang lebih 8 jam per hari dan bertugas secara bergantian dengan sistem sif.
Karena kegiatan kerelawanan ini aku lakukan sambil kuliah online, aku harus pintar membagi waktu antara belajar dan saat bertugas menjadi relawan. Selama menjadi relawan, aku benar[1]benar menikmati proses dan kegiatannya secara ikhlas dan enjoy. Ada satu momen yang cukup berkesan selama menjalani kegiatan relawan ini. Aku menjalankan ibadah puasa dan Lebaran di Wisma Atlet Kemayoran bersama para relawan lainnya. Sering kami harus telat berbuka puasa dan telat sahur karena sistem pergantian sif. Saat Lebaran, kami juga tidak mengenal libur, kami tetap bekerja dan bertugas seperti biasa.
Pada hari Lebaran, kami juga tidak menjalankan salat Idul Fitri karena memang tidak dibolehkan secara berjamaah dan baju Lebaran kami saat itu juga full mengenakan APD. Meski sedih karena tidak menjalankan salat Id seperti biasanya, aku tetap bersyukur karena menurutku itu momen yang paling berkesan selama menjadi relawan.’’
“Saat itu aku punya banyak waktu luang karena baru aja lulus dari SMA dan sedang menunggu jadwal masuk kuliah. Dari situ aku mulai cari-cari kesibukan supaya nggak terlalu menganggur dan akhirnya dipertemukan dengan kakak kelasku yang saat itu tengah menjadi relawan pendamping pasien di rumah sakit. Karena penasaran, aku banyak tanya soal kegiatan kerelawanan yang dia lakukan dan akhirnya aku tertarik untuk bergabung menjadi relawan pendamping pasien pada September 2020.
Pengalamannya cukup seru dan menegangkan juga sih karena tugasku waktu itu adalah mendampingi pasien di rumah sakit. Karena ruang pasien nggak boleh diisi banyak orang, biasanya aku mendampinginya sendirian. Agak menegangkan juga karena harus jaga pasien di rumah sakit dan jumlah pasien Covid-19-nya cukup banyak. Meski sedikit parno, aku tetap optimistis dan yakin sama diriku sendiri kalau aku bisa menjalani tugas ini sampai akhir dan nggak bakal terjadi hal yang buruk. Saat menjaga pasien di rumah sakit, aku juga membawa hand sanitizer dan sejumlah masker untuk menjaga diri.
Dari kegiatan kerelawanan ini, aku belajar banyak soal administrasi rumah sakit dan memberikan motivasi yang positif ke pasien buat meyakinkan mereka kalau mereka bisa sembuh dan survive. Awalnya nggak nyaman memang, tapi lama-lama seru juga karena banyak pelajaran yang bisa diambil.’’
MENJADI seorang relawan punya segudang manfaat yang belum tentu bisa kita dapatkan di tempat lain. Dengan menjadi relawan, kita belajar untuk keluar dari zona nyaman yang tanpa sadar, kehadiran kita telah menjadi pahlawan bagi orang lain yang membutuhkan. Simak beberapa alasan berikut yang bisa mendorong kamu untuk segera mengikuti kegiatan kerelawanan. (c12/mel)
Mengikuti kegiatan kerelawanan ternyata bisa membantu kita untuk mengurangi penyakit mental seperti stres berlebih, cemas, hingga depresi. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang ditunjukkan HelpGuide di mana seseorang yang menjadi relawan akan berinteraksi dengan orang dan lingkungan baru yang bermanfaat baik untuk kesehatan psikologis kita. Terjun ke aktivitas relawan yang mengharuskan kita kontak dengan hewan juga dipercaya bisa meningkatkan mood dan kinerja kita selama bertugas.
Mengikuti kegiatan kerelawanan ternyata bisa membantu kita untuk mengurangi penyakit mental seperti stres berlebih, cemas, hingga depresi. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang ditunjukkan HelpGuide di mana seseorang yang menjadi relawan akan berinteraksi dengan orang dan lingkungan baru yang bermanfaat baik untuk kesehatan psikologis kita. Terjun ke aktivitas relawan yang mengharuskan kita kontak dengan hewan juga dipercaya bisa meningkatkan mood dan kinerja kita selama bertugas.
Buat kamu yang masih duduk di bangku SMP, SMA, atau kuliah dan ingin merasakan pengalaman terjun langsung di dunia kerja, kegiatan kerelawanan bisa jadi pintu awal kamu untuk mempelajari beberapa skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Mulai bekerja sama dalam tim, mengorganisasi, peka dan cekatan dalam mengambil keputusan, semua bisa kamu pelajari secara gratis dan mudah melalui kegiatan kerelawanan. Nah, gimana udah mulai tertarik untuk mencoba menjadi relawan? Sign up yourself and become the part of change by helping others!