Are You a Zetizen?
Show Menu

Anak Muda Indonesia dan Mancanegara Sharing Permasalahan Kota Asal di Urban Youth Meeting

Zetizen Zetizen 26 Jul 2016
Anak Muda Indonesia dan Mancanegara Sharing Permasalahan Kota Asal di Urban Youth Meeting

 

Zetizen.com – Dalam rangkaian acara Prepcom III UN Habitat di Surabaya, ada satu acara yang nggak boleh dilewatkan anak muda. Yaitu, Urban Youth Meeting (UYM) yang diadakan pada Minggu (24/7) di Universitas 17 Agustus Surabaya. Acara itu jadi tempat anak muda Indonesia dan Mancanegara buat berpartisipasi dalam pengembangan kota loh.

 

Salah satu pembicara UYM adalah Felix Kalkowsky dari Citynet, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan kota. “Saya percaya keberhasilan pembangunan dan pengembangan suatu kota ditunjang oleh aksi positif dari anak mudanya,’’ ungkapnya. Seasyik apa sih UYM ini? Yuk, simak perjalanan Tim Zetizen! (raf/rat)

 

Bertemu Orang Hebat di Plenary Session

Plenary Session yang diadakan di Gedung Wiyata mengumpulkan semua peserta dan memberi kesempatan bagi pembicara untuk memaparkan pandangannya. “Aksi positif pemuda adalah salah satu aspek penunjang pengembangan kota,” ujar Nico, perwakilan AIESEC.

 

Knowing Your Passion

Peserta nggak cuma ikut workshop dan mendengarkan pemaparan pembicara. Mereka juga bisa memilih topik sesuai minat masing-masing. Dalam panel diskusi ini, Tim Zetizen mengikuti topik Eco Friendly. Sedangkan pada panel diskusi kedua, Tim Zetizen mengikuti panel diskusi dengan tema “Empowering Youth Through Local and Informal Sector.” Selain dua topik itu, ada juga topik tentang keterlibatan anak muda terhadap isu ekstrimis hingga teroris. Menarik, kan?

 

“Every Voice Matters” Jadi Quote Penting

Selain mendengarkan penjelasan, peserta juga bersuara dan berpendapat loh. Sebelum panel diskusi ditutup, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk sharing dan mencari solusi dari permasalahan yang terjadi di tiap kota asal peserta. Salah satu peserta yang tampak semangat adalah Afif. Dia datang jauh-jauh dari Makassar.

“Di Makassar, peran pemerintah dalam pembangunan kota berbasis lingkungan rasanya kurang banget. Makanya, aku ke sini buat ikutan sharing,” ungkapnya.

 Semua permasalah yang dirasakan peserta ditulis pada karton dan bakal dipajang selama acara Prepcom III berlangsung, yakni sampai 27 Juli 2016.

 

Peserta UYM mendiskusikan permasalah kota asal masing-masing.

 

Make New Friends

Datang ke acara conference sebesar ini tentu jadi ajang kenalan. Apalagi, UYM dihadiri 580 peserta! Saat ikut panel diskusi Empoweing Youth, Tim Zetizen sempat bertemu Brigas, peserta asal Jakarta. Mahasiswa Arsitektur Universitas Parahyangan itu tertarik ikut UYM karena merasa menjadi bagian dari pembangunan Indonesia. Eits, ada juga loh peserta dari luar negeri. Salah satunya adalah Marie Luisa yang datang dari Jerman.

“Acara UYM di surabaya benar-benar pengalaman hebat yang pernah saya rasakan. Apalagi, antusiasme anak muda di sini benar-benar membuat saya terkesan. Nggak cuma mendukung peran anak muda, tapi juga memikirkan bagaimana solusi untuk berbagai permasalahan di masing-masing kota,” ujarnya.

Selain menimba ilmu, UYM juga jadi ajang mencari teman baru.

 

Struggle Tim Indonesia Youth Meeting Movement di Balik UYM

Psst, tahu nggak sih kalau ada satu organisasi yang berperan penting dalam acara ini? Yap, Organisasi Indonesia Youth Meeting Movement (IYMM) adalah partner UN Habitat yang sukses menggelar acara ini. Persiapan yang mereka lakukan sejak Maret benar-benar worth it deh. “Acara UYM kali ini sukses berkat semua pihak yang terlibat. Acara ini juga serentak dilaksanakan di Medan, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Bangkok, Manila, Phnom Penh, Kathmandu, dan Ulanbaatar,” ungkap Joce Timothy, ketua IYMM.

RELATED ARTICLES

Please read the following article