Para peserta workshop coffee brewing (Credit: Gilang/Zetizen Team)
Zetizen.com- zetizen after school spesial anniversary sukses digelar akhir minggu ini. Acara ini diikuti pelajar dan mahasiswa dari Jakarta dan sekitarnya. Bertempat di Scrambler Cafe by Kanawa, para peserta sangat antusisas mengikuti kelas-kelas yang ada. Keseruan apa aja sih yang tercipta di zetizen after school kali ini?
Zetizen After School di buka dengan kelas travel blogger. Kelas langsung dimulai dengan cerita pengalaman Ariev Rachman saat pertama kali jatuh cinta dengan dunia travel blogger. “Awalnya hanya iseng membuat passport dan berlibur ke Singapura. Eh lama-lama ketagihan traveling juga,” ujar Ariev diselingi ketawa peserta. Ariev memberikan saran bagi peserta yang ingin memulai membuat travel blooger. “Harus rajin membaca, menulis, dan jangan lupa explore lingkungan sekitarmu itu yang terpenting.”
Begitu Ariev membuka sesi tanya jawab, banyak peserta yang antusias. Salah satunya Milenia Saraswati siswi SMKN 30 Jakarta. Milenia tertarik kelas ini karena ia punya hobi travelling. “Aku memang suka jalan-jalan dan sekarang ini aku lagi punya blog. Jadi sekalian aja ikut kelas Travel Blogger ini,” jelasnya.
Kelas kedua yaitu Basic Coffee Brewing juga nggak kalah rame. Teori hingga praktek diajarkan langsung oleh barista hadal Valdi Haris, Adimas Aulia dan Yudha dari Tanamera Coffee. Di kelas ini dikenalkan jenis alat untuk membuat kopi, yaitu V60. Mulai dari menakar dan menggiling biji kopi, menuangkan air panas atau pour over di kertas filter, hingga kopi siap diminum. Workshop makin seru ketika dua peserta ditantang praktek langsung meracik kopi menggunakan alat V60.
Pada dasarnya, buat kopi lebih baik dalam bentuk biji kopi. "Sangat disarankan untuk gunakan biji kopi dan digiling menggunakan grinder. Agar seduhan kopi terasa lebih segar serta aromanya lebih nikmat," ujar Yudha. Salah seorang peserta Marchella Nabila Putri dari SMPN 8 Jakarta, mengatakan kalau ia memang suka ke coffee shop dan kepo gimana cara membuat kopi dari dekat. "Aku suka banget sama kopi, jadinya aku mau tau gimana sih buat kopi yang enak. Ternyata rumit juga. Tapi aku mau praktekin di rumah, soalnya aku memang pengen punya coffee shop sendiri," ujarnya.
Kelas Shoe Care menutup zetizen after school hari pertama. Di sini kamu diajarkan tips merawat sepatu sneakers, converse, sepatu kulit, dan jenis lainnya. Yenda Handriaman, sebagai pemilik Shoe Bible mengatakan perlunya teknik khusus dalam membersihkan sepatu. “Kalian bisa menggunakan produk pembersih sepatu premium. Baik yang lokal ataupun import,” Ujar Yenda. Bahkan, mereka sudah mengeluarkan alat pembersih sendiri bekerjasama dengan salah satu brand sepatu ternama, loh.
Sepatu yang terawat memberikan kesan glamour kepada pemakainya. Nggak heran, Faisal Putra Wardana siswa SMAN 116 Jakarta, penasaran mengikuti workshop ini. "Sebagai kolektor sepatu basket, aku mau tahu gimana cara merawat sepatu basket yang benar. Aku pikir sulit, ternyata gampang juga," tutur Faisal.
Yaps, it’s last day Zetizen Afterschool. Kelas pertama di hari terakhr ini dibuka dengan Journalism Investgation. Ilham Dwi, jurnalis Jawa Pos hadir sebagai pemateri. Suasana berlangsung serius. Sebab berita investigasi memang memerlukan keseriusan dalam mengolah beritanya. “Sebagai seorang jurnalis investigasi kita dituntut bisa buat menyamar untuk mendapatkan informasi. Dan hal itu lumrah dilakukan oleh orang seperti saya,” ujar Ilham.
Para peserta tertarik dengan materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan salah seorang peserta Zetizen afterschool dari Universitas Indonesia, Rachel Michaedy. “Aku awalnya datang cuma diajak temen. Tapi pas sampai di sini, aku nggak nyangka bakal tertarik dan seneng. Pematerinya sangat professional serta aku beruntung banget bisa ikut acara ini,” seru Rachel.
Euforia semakin terasa saat kelas Cinematography dibuka. Peserta berkesempatan mengikuti kelas Cinematography yang di isi oleh Benny Kadarhariarto. Selain aktif di bidang cinematography, Om Benny juga merupakan CEO DSLR Cinematography Indonesia (DCI). Om Benny memberikan tips cara membuat film pendek dengan budget minim, teknik pengambilan gambar, sampai mencoba langsung jenis kamera. Menurutnya, jika ingin menjadi cinematographer kamu harus berani keluar dari zona nyaman. “Saya dulunya kuliah arsitek. Tapi siapa yang menyangka kalau passion saya ternyata di dunia perfilman,” ujar Om Benny disambut ketawa peserta.
Salah satu peserta, Alwin Jallyani dari SMAN 48 Jakarta mengaku tertarik datang ke workshop ini karena dirinya kepo ingin ngobrol langsung dengan om Benny. “Sekarang ini kan banyak anak muda yang tertarik dalam bidang cinematography. Nah, begitu juga dengan aku. Penyampaian Om Benny yang santai membuat workshop berjalan asik dan materinya nyampe banget,” ungkap Alwin.
Materi terakhir yang disampaikan yakni, Basic studio lighting. Langsung disajikan oleh fotografer professional Jawapos, Puguh Sujatmiko. Materi dibawakan secara santai dan asyik menjadikan tidak adanya gap antara pemateri dan peserta. Menurut Pria yang disapa Mas Puguh ini, lighting dalam fotografi itu merupakan hal penting. Sebab foto yang bagus dihasilkan dari pengoperasian cahaya dan kamera.
Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, Bellatania Yuda dari Universitas Kristen Indonesia. “Pematerinya seru, udah gitu ngejelasinnya lengkap. Berguna banget buat aku dan juga nambah ilmu tentang lighting," ungkapnya. Keseruan makin terasa disaat para peserta diberi kesempatan untuk merasakan memfoto langsung dengan model yang ada.
Seru banget kan kegiatan zetizen after school kali ini. Selain dapet ilmu dan praktek langsung, kamu juga bisa tambah temen baru. So, sampai ketemu di zetizen after school selanjutnya, ya!
Penulis: Bella Daeng, Qatrunada, Hakiki Tertiari
Editor: Fanny