Are You a Zetizen?
Show Menu

After School Zetizen Jakarta Lettering Class: Bikin Kreasimu Jadi Peluang Bisnis

Mesha Mediani Mesha Mediani 30 Jan 2017
After School Zetizen Jakarta Lettering Class: Bikin Kreasimu Jadi Peluang Bisnis

Zetizen.com - Generasi Z mudah tertarik pada visual yang unik. Karena itu, banyak yang menyebutkan bahwa Generasi Z adalah generasi visual. Instagram, tumblr, atau Pinterest menjadi media bagi user memamerkan karya visual berupa foto atau artwork yang memanjakan mata. Nah, melihat tren tersebut, Zetizen Jakarta menggelar After School Event: Lettering Class pada Minggu (29/01) di Kenobi Space Kemang, Jakarta Selatan. Melalui workshop ini, para peserta siap menambah skill mereka untuk dituangkan menjadi karya yang original!

 

Antusiasme peserta begitu terlihat saat Kak Feni mulai memberikan materi. Credit: Gilang / Zetizen Team

 

Lettering adalah seni menggambar huruf atau kata yang dibuat semenarik mungkin. Pada dasarnya, lettering nggak membutuhkan teknik menulis halus yang rumit seperti seni kaligrafi atau typography, yakni seni membuat font baru. Biasanya, lettering digunakan untuk mendesain wall decor, poster, undangan, dan sebagainya. 

Materi workshop diisi oleh Kak Feni, pemilik akun Instagram @besinikel. Kak Feni telah menggeluti seni lettering sejak tiga tahun lalu.

 

Kak Feni dengan sabar membimbing peserta kelas hand lettering. Credit: Gilang / Zetizen Team

 

"Lettering itu sebenarnya nggak sulit, kok! Yang membuatnya sulit hanya karena tangan belum terbiasa aja," kata Kak Feni. Kak Feni menambahkan, biasanya pemula butuh waktu satu hingga dua minggu hingga tangan terbiasa menulis halus dan mengatur tebal dan tipisnya tulisan. Tekanan pada brush pen mempengaruhi hasil akhir tulisan.

Yap, pada kelas lettering kali ini, alat yang digunakan adalah brush pen. Dibanding kuas, brush pen lebih praktis karena nggak perlu terus menerus mencelupkan tinta. Apalagi, kini banyak brush pen yang tintanya bisa diisi ulang. Meski begitu, kamu juga bisa menggunakan pensil HB, pensil 2B, drawing pen, atau kuas biasa untuk membuat lettering.

 

Karya Brilliant Novianto, siswa SMAN 38 Jakarta ini keren banget jadi hiasan dinding. Credit: Gilang / Zetizen Team

 

Salah satu peserta yang paling aktif adalah Brilliant Novianto, siswa SMAN 38 Jakarta. Cowok berkacamata ini tertarik mengikuti lettering class untuk menambah nilai Keterampilan di sekolahnya. Yap, Brilliant akan mempraktikan ilmu lettering ini untuk mempercantik catatan rangkuman pelajarannya di sekolah. Supaya makin semangat belajar!

"Dengan begini, catatanku akan beda sama punya teman-teman lain!" katanya bersemangat. Psst, lettering ini juga dimanfaatkan Brilliant untuk menambah keren feed Instagramnya, lho!

Di saat break, zetizen jakarta bekerjasama dengan Pizza Hut Indonesia bikin games yang bikin laper! Demi bisa berbagi bersama, setiap tim ditantang membagi satu slice pizza menjadi beberapa bagian dalam game Cutting Pizza. Seru banget!

Credit: Gilang / Zetizen Team

 

Nggak ketinggalan, Teh Pucuk Harum juga menggelar Bottle Flip Challenge yang lagi nge-hits di Youtube! Karena rasa teh terbaik ada di pucuknya, nggak sedikit peserta yang langsung menghabiskan satu botol teh sekaligus. Nah, botol kosong ini lah yang digunakan untuk game Bottle Flip. Butuh konsentrasi banget nih!

Siap bottle flip challenge sama Teh Pucuk Harum? Credit: Gilang / Zetizen Team

 

Di akhir acara, Kak Feni menyayangkan apresiasi masyarakat Indonesia yang masih rendah terhadap dunia seni, khususnya seni lettering. Padahal, brush lettering bisa dijadikan peluang bisnis asalkan kita mampu menciptakan brand image yang baik pada diri kita sendiri. 

 

Say cheese! Para peserta memamerkan hasil hand lettering mereka. Credit: Gilang / Zetizen Team

"Kalau di luar negeri, karya brush lettering seukuran kertas A4 bisa dihargai USD 20 atau 200 ribu Rupiah per lembar. Sedangkan di sini, masyarakat kita kebiasaan cari (karya) yang gratisan," kata Kak Feni yang juga owner sebuah coffee shop di Bogor, Jawa Barat.

Karena itu, Kak Feni sangat senang dengan adanya kegiatan semacam ini untuk pelajar. "Dengan begini, teman-teman bisa mengerti bahwa membuat seni yang autentik itu tidak mudah. Bisa menjadi peluang bisnis juga, kan?" kata Kak Feni.

 

RELATED ARTICLES

Please read the following article