Zetizen-Membagi waktu studi dengan kegiatan penunjang prestasi menjadi tantangan tersendiri bagi pelajar. Meski begitu, punya prestasi nonakademis juga penting, lho. Apalagi kalau kamu masih duduk di bangku SMA. prestasi yang cemerlang bisa mengantarmu ke gerbang perguruan tinggi negeri lewat jalur SNMPTN. Sebagaimana Andi Besse Alfiyah yang berhasil menembus program studi ilmu hukum berkat aktif menjuarai kompetisi.
’’Banyak perjuangan yang aku lakukan demi mendapatkan nilai yang pas untuk daftar di SNMPTN. Caraku, memperbaiki nilai dan menarget nilai. Di samping itu, persiapanku adalah mengejar sertifikat. Ikut berbagai lomba, baik kabupaten, nasional, maupun internasional. Nggak cuma ngejar dapat sertifikat, tapi juga ilmunya,’’ tutur Fiyah, sapaan akrabnya.
Selain fokus di satu bidang, Fiyah mengasah kemampuannya dengan join berbagai bidang perlombaan. Dia menekuni seni grafis cabang desain poster, kerajinan, fotografi, hingga menggambar. prestasi nonakademisnya juga mencakup bidang sosial kemasyarakatan. Salah satunya, menjadi Duta Pemuda Peduli Lingkungan Bersih dan Asri. Di usianya yang masih 18 tahun, Fiyah juga sudah menerbitkan buku karyanya berjudul Kata Berkisah.
Fiyah memang senang belajar hal baru dan rajin mengasah berbagai skill. Misalnya, rajin mengikuti forum desain grafis untuk mempertajam kemampuan desain. Atau, di bidang kepenulisan, Fiyah membiasakan diri membaca segala macam bacaan. Untuk menggambar, dia banyak terinspirasi arsitek populer seperti Zaha Hadid.
Sebagaimana kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Semua pencapaian Fiyah nggak akan berhasil kalau nggak dibarengi dengan usaha dan Ambisi yang kuat. Di sela waktu belajar. Fiyah harus membagi fokusnya ke berbagai kegiatan yang diikutinya.
’’Menurut aku, kesuksesan kita membagi waktu di sekolah dan luar sekolah kuncinya adalah disiplin dan konsisten. Dua kata itu yang selalu aku pegang dan laksanakan sejak masih di bangku sekolah. Mudah diucapkan, tetapi sedikit sulit dipraktikkan. Jadi, butuh yang namanya konsisten. Jika tidak menanamkan kedisiplinan dan konsistensi pada segenap jiwa raga, jadwal yang kita buat semuanya akan sia-sia,’’ ujar gadis kelahiran Makassar itu.
Keinginan kuat untuk membanggakan orang tua menjadi motivasi dan semangat Fiyah selama ini. ’’Melihat susahnya orang tua banting tulang membiayai kehidupan anaknya membuatku semakin bersemangat mengejar prestasi,’’ ungkapnya.
Nah, buat para pelajar, jangan mau kalah dengan semangat Fiyah untuk mengejar mimpi! Terus asah potensi diri dengan berbagai kesempatan yang ada sejak berada di bangku sekolah. Mulailah menanamkan pola pikir yang berorientasi ke depan. Kalau sudah punya niat yang kuat, meraih mimpi bisa jadi sesuatu yang easy peasy! (kom/c12/lai)