Zetizen.com - Bentuk menghargai kekayaan Indonesia nggak hanya dengan menjaga budaya dan potensi alam. Tapi juga kepedulian terhadap pelestarian satwa khas. Tanggal 29 Juli diperingati sebagai hari harimau sedunia atau global tiger day (GTD). Kemarin (30/7), peringatan ini digelar di area car free day (CFD) Bundaran HI, Jakarta.
Kepunahan harimau di Indonesia sangat disayangkan. Sebelumnya, harimau Bali dinyatakan punah pada 1940, disusul harimau Jawa yang punah pada 1980. Sekarang, tersisa harimau Sumatera yang jumlahnya makin sedikit. Hal ini terjadi karena pemikiran masyarakat yang menganggap harimau sebagai hama yang mengganggu.
That’s why, Forum HarimauKita menggiatkan kampanye pelestarian harimau. Volunteer-volunteer muda direkrut untuk menyukseskan kampanye ini. Salah satunya dengan memperingati GTD setiap tahun. Kampanye dikemas fun dan menarik. Mulai dari talkshow, aksi teaterikal, story telling, pameran foto, dan masih banyak lagi.
Di venue, pengunjung dari berbagai usia berdatangan. Terutama saat aksi teaterikal yang menggambarkan kejahatan manusia yang kerap mengusik harimau di habitatnya. Baik untuk tujuan penjualan kulit harimau, maupun pembunuhan harimau di area sekitar pemukiman warga. “Padahal, sudah saatnya harimau dapat perlindungan. Mereka bukan pengganggu,” jelas Ahmad Rizal selaku Ketua Panitia GTD Jakarta.
Sebelum peringatan GTD, aksi sapu jerat dilakukan para relawan di Bengkulu. Dalam satu minggu, 45 jerat yang membahayakan harimau disita. Selain di Jakarta, sembilan kota lain juga memperingati GTD 2017. Di antaranya, Aceh, Pekanbaru, Bengkulu, Purwokerto, Lampung, Padang, Jambi, Palembang , dan Medan. (*)