Zetizen-Everyone loves music! Apa pun aktivitasnya, mau itu sedang berkendara, berolahraga, bersih-bersih rumah, hingga belajar, musik selalu menemani. Mayoritas penduduk Indonesia bahkan menghabiskan waktu sekitar 90 menit per hari untuk mendengarkan musik melalui platform musik, lho. Wah!
Tahu nggak sih, ternyata musik punya kekuatan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional? Yaps! Mendengarkan musik dapat memicu pelepasan beberapa zat kimia pada saraf yang berperan dalam fungsi otak dan kesehatan mental. Misalnya, dopamin yang terkait dengan kesenangan, hormon stres seperti kortisol, serotonin yang terkait dengan kekebalan tubuh, hingga oksitoksin yang mendorong untuk terhubung dengan orang lain.
Well, kalian pernah nggak tiba-tiba merasa sedih saat mendengar lagu mellow, padahal sedang baik-baik saja? Itu karena musik mampu memengaruhi suasana hati. Sebagaimana saat sedang cemas, musik calming bakal meredam kecemasanmu atau musik santai yang membuatmu lebih rileks. Karena itu, kalau lagi galau, sebaiknya dengarkan musik upbeat biar mood nggak semakin buruk.
Sebuah studi dalam jurnal National Academy of Science of the United State of America juga menunjukkan bahwa mayoritas orang lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka mendengarkan musik. Sebab, musik memiliki efek positif dalam meningkatkan daya ingat. musik klasik Beethoven dan Mozart cocok nih didengerin pas lagi belajar!
Meski punya banyak manfaat, mendengarkan musik terlalu sering juga bisa berdampak buruk. Salah satunya, kemampuan mendengar yang berkurang. Apalagi kalau mendengarkannya berjam-jam lewat earphone. Ingat kata Hindia, secukupnya saja ya. (arm/c18/lai)
Mostly A
Tipe ini selalu bangun pagi dan mendengarkan musik sebelum memulai aktivitas. musik bakal meningkatkan stamina dan motivasi kamu. Genre musik yang sering diputar adalah lagu-lagu pop upbeat.
Mostly B
Tipe satu ini biasanya mulai produktif pukul 09.00 pagi. Mereka membutuhkan musik sebagai pendamping aktivitas. Kamu cocok mendengarkan playlist akustik sambil menyeruput secangkir kopi.
Mostly C
Susah fokus setelah makan siang. Mereka membutuhkan musik yang bisa mengembalikan semangat dan memperbaiki koordinasi gerak, seperti lagu-lagu Top 40 chart.
Mostly D
Tipe ini biasanya sangat menghargai pentingnya tidur dan nggak senang jika waktu tidurnya berkurang. Kamu lebih memilih musik instrumental dengan tempo lambat dan nada lembut agar bisa mengurangi tingkat stres. Misalnya, musik klasik, jazz, new age, dan suara alam.