Zetizen-Kalau ditanya tentang salah satu orang yang berhasil mewarnai hari-hari kita, tentu ada nama sahabat yang terselip di antaranya. Masalah jumlah sahabat itu nggak penting. Yang terpenting adalah bagaimana bisa menemukan sahabat yang bisa menerima segala kekurangan kita dan melalui banyak cerita suka duka yang nggak terhitung jumlahnya. Berhubung kemarin adalah Hari Persahabatan Internasional, Zetizen merangkum beberapa cerita menarik dari mereka yang punya pengalaman tidak terlupakan dengan sahabat. (c20/mel)
"Kami berenam ini satu geng istilahnya. Jadi, ke mana-mana sering bareng. Waktu itu kami pengin banget ke Malang bisa sewa vila sekalian. Tapi, karena nggak punya banyak uang, jadinya kami mulai putar otak buat cari uang tambahan. Yaitu, buka bisnis kecil-kecilan. Bisnisnya ini bergerak di bidang food & beverages dan kami udah melewat banyak masa trial & error di masa-masa merintis.
Misalnya, hasil makanan yang zonk, COD yang jaraknya jauh, sampai insiden- insiden lain di perjalanan. Tetapi, senangnya, bisa ngelakuin susah senang ini bareng sahabat. Sebab, dari sini, kami jadi bisa lebih memahami satu sama lain dan menerima perbedaan yang ada."
"Banyak banget sih hal-hal yang udah dilakuin bareng sahabat aku. Mulai hal-hal konyol kayak nyanyi di tempat umum, cari voucher makan gratis, dihukum bareng di sekolah, sampai ngerayain ulang tahun bareng meski sekarang terbatas akibat pandemi.
Oh iya, aku dan sahabat-sahabat dekatku ini berjumlah 18 orang. Banyak banget kan? Jadinya, kalau kami jalan bareng, rasanya kayak rombongan haji, haha! Baru-baru ini juga kami bikin podcast bareng buat mengisi waktu luang. Intinya, i'm so grateful to have them!
"Ada pengalaman lucu sih waktu aku masih SMP. Jadi, dulu ada yang namanya piket persaudaraan setiap pagi. Tugasnya adalah menyalami setiap orang yang datang ke sekolah di pintu depan atau pintu belakang. Waktu itu kebetulan doi ku dan doi sahabatku ini sekelas dan huruf awalan namanya sama. Jadi, jadwal piketnya bareng. Hanya, jatah mereka waktu itu di pintu belakang.
Tapi, aku dan sahabatku ini biasanya diantar orang tua ke pintu depan. Jadi, buat menyiasatinya, kami datang lebih pagi dan bela-belain buat lari putar sekolah ke pintu belakang buat bisa salaman sama doi masing-masing, hehe."
CERITANYA mengenai tiga perempuan yang merupakan sahabat karib, yakni Jane, Kat, dan Sutton. Ketiganya bekerja di Scarlet, sebuah perusahaan majalah global perempuan. Kamu bakal disuguhi cerita yang penuh roller coaster tentang kehidupan sehari-hari mereka sebagai wanita karir hingga masalah percintaan yang rumit. Ringan dan refreshing!
Mengambil latar di Belanda, cerita bermula dari Lintang yang mengenang hari-harinya bersama para sahabatnya, yakni Banjar, Wicak, Daus, dan Geri. Mereka telah melalui pahit- manis cerita ketika berkuliah di negara tersebut. Mulai manisnya cerita persahabatan mereka yang penuh hal unik dan tak terduga sampai pahitnya cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Jintan, Anaru, Yukiatsu, Tsuruko, dan Poppo adalah lima orang yang bersahabat sejak kecil dan memiliki nama geng yang disebut Super Peace Busters. Di tengah kesibukan masing- masing, mereka bertemu kembali untuk mengenang kebersamaan dengan Menma, anggota lain yang telah meninggal. Siap-siap dengan alur cerita yang mengharukan dan penuh konflik hingga bikin air mata kita jatuh ketika menonton. (c20/mel)