Zetizen-Tahu isu artis kondang Korea Selatan yang ramai banget dibicarakan gara-gara sikap posesifnya nggak? Ternyata, menurut psikolog Reisqita Vadika MPsi, orang posesif itu cenderung nggak percaya diri dan takut kehilangan sang pacar secara berlebihan. Tapi, beberapa orang menganggap bahwa posesif masih boleh asal dalam batas wajar loh.
”Jika ada yang menganggap posesif itu ada yang wajar dan nggak, maka hal itu bergantung pada bentuk perilaku atau intensitasnya ya. Seberapa sering mengontrol atau bahkan melanggar boundaries pasangannya. Dan, perlu diingat, kemampuan seseorang menoleransi keposesifan pasangannya itu beda-beda,’’ jelas Reisqita. Lalu, kapan sih posesif dianggap wajar atau berlebihan? Check this out! (arm/c13/rat)
Orang yang posesif cenderung mengontrol apa yang boleh dan nggak boleh untuk sang pacar. Salah satunya adalah mengatur dengan siapa pacarnya bergaul. Hal tersebut masih wajar kalau memang ada tujuannya. Nggak semata-mata permintaannya harus dituruti. Misalnya, doi melarang kamu bergaul dengan teman yang toxic. Pasti dia memberikan pengertian dan alasan di balik larang tersebut. sikap seperti itu cenderung perhatian, bukan penuh kecurigaan.
Doi pengin jadi satu-satunya orang dalam hidupmu. Di berbagai kasus hubungan posesif, para korban akhirnya merasa dijauhkan dari keluarga dan teman mereka. Hal itu biasanya dipicu dari sikap cemburu berlebihan. Misalnya, dia melarang kamu berhubungan lagi dengan sahabat lawan jenis karena takut saling suka. Dia juga akan berusaha memutus kontakmu dengan sahabatmu. Saat kamu sudah nggak bisa membantah, kamu ”dipaksa’’ jadi lemah dan bergantung sama dia.
”Kamu lagi ngapain? Sama siapa?’’ Pertanyaan seperti itu pasti sering diajukan saat berpacaran. Iya, memberi kabar merupakan hal wajar loh. Sebab, seseorang bisa menunjukkan rasa khawatirnya dengan menanyakan kabar. Dengan begitu, dia akan tahu posisi dan keadaanmu. Tapi, menanyakan kabar harus memperhatikan waktu dan privasi juga ya. Selain itu, rutin memberi kabar ke pasangan bisa meningkatkan rasa percaya dan memperkuat hubungan.
Dikatakan berlebihan kalau doi pengin kamu memberi kabar setiap waktu! Kalau kamu sampai telat memberi kabar, bisa-bisa dia marah besar! Dia akan curiga kamu ”main’’ sama orang lain. Nggak tanggung-tanggung, dia mungkin bakal meng-install aplikasi untuk melacak lokasimu. Update medsos? Duh, emosinya bakal terpancing! Pokoknya dia sampai berani melanggar batasan-batasan privasimu. Wajar aja kalau kamu jadi nggak nyaman dengan hubungan itu.
Waktu pacar melakukan kesalahan, siapa pun pasti akan kecewa dan marah. Tapi, marahnya nggak sampai menimbulkan keributan dalam hubungan. Misalnya, kamu berbohong di hadapan dia. Kalau dia diam dan memberi waktu untuk kamu instropeksi diri atau memintamu mengungkapkan unek-unek, it’s still okay. Dengan begitu, kalian bisa saling memahami dan bisa memperbaiki hubungan menjadi lebih baik.
Emosi yang nggak stabil bisa memicu doi untuk lebih memperketat aturannya. Biar kamu menuruti semua permintaannya, nggak jarang dia sampai mengancam. Bahkan, ada juga loh yang menunjukkan emosi dalam bentuk kekerasan fisik. Kalau sampai itu terjadi, cari bantuan ya! Jangan pernah malu karena kamu korbannya. Sebab, biasanya korban jadi terjebak dalam ketakutan dan sering diancam bikin korban susah untuk keluar dari hubungan.
Zetizen-Sikap posesif yang jadi trending topic ini cukup sering diusung dalam film dan serial TV. Biar kamu lebih aware sama sikap-sikap yang dianggap posesif dan sampai toxic, yuk tonton tayangan di bawah ini! (arm/c13/rat)
Saat Joe menyukai Beck, dia melakukan segala cara untuk mendapatkan hatinya, bahkan sampai membunuh. Dia juga sering melanggar privasi dengan stalking semua medsos Beck. Meski sikap posesifnya nggak wajar, Joe juga memperlihatkan sosok lemah lembut, pengertian, dan perhatian. Nggak heran kalau penonton cewek akhirnya oleng dan jatuh cinta sama sosok Joe.
Karakter cewek ini menunjukkan sikap posesif dengan berperilaku seenaknya kepada Gang-tae. Ketika dekat dengan Gang-tae, dia selalu ingin dijadiin prioritas. Dia juga sering mengancam dan memaksa Gang-tae untuk tetap berada di sisinya. Nggak cuma memperdaya Gang-tae, Moon[1]young juga sering menjadikan Sang Tae, saudara Gang-tae sebagai alat agar mereka bisa bersama. Hal tersebut membuat Gang-tae sedikit demi sedikit menjauh dari saudaranya. Saat cemburu pun, Moon-young akan membalasnya dengan lebih kejam. Apalagi, dia punya kepribadian yang impulsif.
Argo adalah orang yang manipulatif. Dia ingin Dinda selalu mengikuti kehendaknya. Misalnya, saat dia memaksa Dinda ikut ke rumah neneknya, padahal saat itu Dinda sibuk mempersiapkan konser Band Arah. Argo juga memosisikan Dinda sebagai penyebab dari pertengkaran mereka. Jika Dinda mengelak, dia nggak segan-segan melakukan kekerasan fisik.