Zetizen.com – Di sela-sela euforia dan kebahagiaan diterima di universitas impian, perasaan galau justru menghampiri mereka yang punya pacar. Setelah bareng-bareng terus selama SMA, mereka harus rela berpisah karena beda kampus demi mengejar mimpi masing-masing. Meski saling percaya, rasa parno si dia melirik yang lain pasti terus menghantui.
Nggak heran kalau sekarang lagi banyak pasangan yang jadi super sensitif. Kalau diibaratkan cewek nih, para pasangan beda kampus kayak lagi PMS. Urusan kecil aja bisa jadi konflik besar. Oleh karena itu, buat kamu yang lagi galau karena harus beda kampus, hindari dulu hal-hal ini biar hubungan tetap terjaga dan nggak sering bertengkar!
Kadang nggak tahu banyak itu lebih baik. Setuju? (Yukepo)
Salah satu ketakutan terbesar saat beda kampus sama pacar adalah kita nggak kenal betul siapa teman-temannya. Ada aja perasaan takut kalau dia nanti bertemu teman yang lebih good looking. Waktu dia join grup Line jurusan, kamu langsung sibuk kepoin foto temannya satu-satu. Mencari-cari mana cowok ganteng/cewek cantik yang kira-kira bisa "mengancam" hubungan.
Aduh. Padahal, hal-hal seperti ini nih yang nggak baik buat hubungan kita. Yap, terlalu kepo sama calon teman-teman pacar malah bikin kita semakin insecure. Apalagi kalau kita betulan menemukan calon teman yang lebih oke. Bisa-bisa kita malah mendadak over-protective dan bikin dia kesal. Ujung-ujungnya? Berantem lagi deh.
Sometimes it’s better not to know too much about everything.
.
Stop saling membandingkan! (Phsychology Today)
Ini nih kebiasaan sepele, tapi rawan banget memicu pertengkaran. Karena sukses diterima di universitas dan jurusan impian masing-masing, kita jelas lagi bangga-bangganya dong. Rasanya nih jurusan dan universitas kita jadi yang paling keren dan oke di mata. Saking bangganya, kadang tanpa sadar kita mulai membanding-bandingkan kampus dan jurusan si dia.
Sekali dua kali sih boleh. Tapi, jangan sampai kita keterusan membanding-bandingkan. Percaya deh, masalah universitas dan jurusan ini erat banget sama gengsi. Pacar kita pun pasti merasa bangga sama kampus dan jurusannya. Siapa sih yang suka kalau kebanggannya diusik dan dibanding-bandingkan? Jadi, stop membandingkan! Yang ada nanti malah saling tersinggung dan bertengkar lagi.
Jangan egois dan sombong! Pacar pun mau diperhatikan (Life Hacker)
Namanya aja baru diterima di kampus impian, euforia dan rasa bangga masih besar. Saking semangatnya nih, kita jadi suka banget menceritakan pencapaian kita ini ke orang lain. Sibuknya persiapan daftar ulang, ramainya grup teman baru, sampai baiknya kakak tingkat diceritakan semuanya ke siapa saja. Si pacar, jelas jadi alah satu yang paling sering diajak berbagi cerita.
Tapi masalahnya, kita nggak boleh lupa kalau dia juga semangat seperti kita. Dia pun pasti pengen menceritakan persiapan kuliahnya. Jadi, jangan egois dengan terus-terusan menceritakan diri kita sendiri ya. Saling dengarkan cerita satu sama lain dan saling membantu mempersiapkan ribetnya daftar ulang. Dengan begitu, both parties akan sama-sama merasa diperhatikan.
Selingkuh bukan bahan bercanda (Pinterest)
"Kamu pasti nanti genit deh sama teman baru" atau "Si A cantik nih, pasti deh kamu nanti naksir". Celetukan-celetukan seperti ini biasanya emang sering diucapkan pasangan-pasangan yang mau kuliah di kampus yang berbeda. Maksudnya sih bercanda. Tapi sebenarnya, secara nggak langsung hal ini jadi ungkapan kegelisahan kepada pacar. Kalau terus-terusan dibahas malah rawan memicu pertengkaran lho.
Gampang seperti ini: kalau terus-terusan "menuduh" pacar bakal selingkuh, lama-lama dia bakal merasa kesal. Siapa coba yang nggak kesal kalau nggak dipercaya pacar sendiri? Meski awalnya cuma bercanda, guyonan seperti ini lama-lama malah bisa memunculkan trust issue. Jadi, mending cari bahan bercanda lain deh. Nikmati waktu selama masih belum disibukkan sama kegiatan masing-masing.
Daripada iri sama pasangan lain, mending syukuri hubungan sendiri (Twitter)
Waktu lagi galau-galaunya mau pisah kampus, kita cenderung gampang banget iri sama orang lain. Yang beda kampus tapi masih satu kota, iri sama yang sekampus dan satu kota. Yang harus pisah kampus dan LDR beda kota, iri sama yang masih bisa satu kota meski beda kampus. Iya, terus aja seperti itu. Kita jadi selalu merasa nggak puas sama hubungan sendiri.
Padahal, kalau kata pepatah nih "jangan terus-terusan melihat ke atas". Dan hal itu sebenarnya berlaku buat menjalani hubungan. Berhenti deh membanding-bandingkan hubungan sama pasangan lain yang dianggap lebih "beruntung". Mau beda kampus atau malah beda kota, ya udah jalani dan syukuri aja. Kalau terus-terusan iri sama pasangan lain, kita malah merasa nggak puas dan rawan minta putus. Jangan sampai deh!
.
| Editor: Ratri Anugrah