Zetizen-Skin care memang nggak bisa lepas dari rutinitas kita sehari-hari. Banyak manfaat yang didapatkan dengan rajin skin care-an, terutama dalam hal kecantikan. Lantas, kenapa bisa muncul tren puasa skin care ya? Sebenarnya kulit kita perlu stop dulu dari produk-produk skin care nggak sih? Yuk kita cari tahu lebih lanjut.
Istilah puasa skin care atau skin fasting merujuk pada konsep take a break atau menghentikan kebiasaan skin care routine dalam periode waktu tertentu. Tujuannya, mengistirahatkan kulit agar dapat berfungsi normal kembali. Puasa skin care ini lebih dianjurkan kepada mereka yang mengalami kondisi kulit tertentu. Ada tiga kondisi seperti yang disebutkan dr Yessica Tania atau yang akrab disapa dr Zie selaku aesthetic doctor.
”Skin fasting itu antara perlu nggak perlu. Perlunya pada saat kita baru mencoba skin care dan menimbulkan reaksi negatif, itu kondisi pertama. Kedua, kalau kita menggunakan kombinasi banyak skin care dengan merek yang beda-beda dan terjadi breakout, misalnya. Untuk cari tahu penyebabnya, otomatis harus stop skin care-an dulu. Yang ketiga, kalau kita menggunakan skin care yang bahan aktifnya terlalu keras sehingga menimbulkan iritasi kulit,” ungkapnya.
Tiga kondisi itu bisa jadi pertimbangan untuk melakukan puasa skin care. Caranya, berhenti menggunakan produk skin care selama kurang lebih 2–4 minggu. Sebab, rentang waktu tersebut ideal bagi skin barrier untuk memulihkan diri secara alami. Eits, tetap gunakan basic skin care selama melakukan skin fasting ya.
”Setelah puasa skin care 2–4 minggu, baru mulai gunakan produk-produk skin care yang mau dipakai sesuai kebutuhan, entah serum atau krim. Tapi, harus satu per satu, jangan langsung barengan. Kalau one by one kan, misalnya ada reaksi negatif jadi otomatis tahu, oh ternyata produk ini penyebabnya,” jelas dr Zie.
Untuk yang kulitnya baik-baik aja atau tidak dalam kondisi yang disebutkan, bahkan sudah cocok dengan skin care routine-nya, dr Zie menyebutkan bahwa nggak ada gunanya melakukan skin fasting. ”Kulit itu kan butuh yang namanya dibersihkan, dijaga kelembapannya , kemudian dilindungi dari ultraviolet. Bayangin aja kalau misalnya kita puasa skin care, sunscreen nggak digunakan, kulit kita harus terpapar sinar UV terus[1]menerus. Yang ada, kulit rusak karena sinar UV, malah berdampak lebih buruk,” tuturnya. Jadi, sesuaikan dengan kebutuhan dan selalu perhatikan kondisi kulit ya guys! (c12/lai)
Zetizen-Kulit tetap butuh diperhatikan meski sedang tidak menggunakan produk-produk skin care. Kamu bisa melakukan basic skin care agar kulit terawat dan terlindungi selama skin fasting. Ada tiga tahapan dasar skin care yang nggak boleh dilewatkan setiap hari. Check this out! (c12/lai)
Tahapan yang pertama adalah membersihkan debu, kotoran, dan sisa make-up yang menempel di wajah dengan menggunakan sabun muka. Hindari sabun muka yang mengandung alkohol dan fragrant untuk meminimalkan iritasi. Jangan malas cuci muka guys, kalau nggak dibersihkan, nanti bisa jadi jerawat lho.
Setelah mencuci muka, gunakan moisturizer untuk mengembalikan kelembapan kulit. Moisturizer juga berfungsi mengontrol minyak berlebih pada wajah serta membuat riasanmu lebih menempel dan awet. Pilih moisturizer sesuai skin type kamu ya.
Tahapan terakhir, gunakan sunscreen tiap pagi dan siang atau 30 menit sebelum keluar rumah. Pilih sunscreen yang mengandung minimal SPF 30 dan aplikasikan setelah memakai pelembap. Sunscreen akan melindungi kulitmu dari paparan sinar UV dan radikal bebas yang dapat merusak lapisan kulit.