Are You a Zetizen?
Show Menu

DOBRAK STANDAR KECANTIKAN

Narendra Mg Narendra Mg 20 Dec 2022
DOBRAK STANDAR KECANTIKAN

Zetizen-Tahun ini menjadi perubahan besar untuk kecantikan, terutama dalam hal gaya rambut. Selama beberapa pekan terakhir, deretan selebriti, dari Demi Lovato, Halsey, hingga Emma Watson, tampil menawan dengan potongan pixie superpendek mereka. Meskipun pixie hairstyle telah ada sejak lama, kemunculannya saat ini menjadi one of the most directional cuts of 2021. Ternyata, pixie cut ini memiliki sejarah panjang yang menarik, lho.

Awal kemunculan pixie cut dipopulerkan dua aktor Audrey Hepburn dan Jean Seberg pada 50-an. Keduanya berani menolak gelombang rambut panjang yang saat itu menjadi tampilan dominan dan membuat rambut pendek menjadi mainstream. Namun, itu tidak berlangsung lama karena pada tahun berikutnya rambut panjang kembali mengungguli.

Memasuki awal 90-an, Putri Diana memutuskan memangkas pendek rambutnya yang berdampak pada melonjaknya kembali pixie cut. Pixie seolah-olah menjadi bentuk pembe rontakan gender sekaligus pernyataan individu bahwa cantik nggak melulu rambut panjang. Para wanita memangkas rambut mereka sebagai sarana terbebas dari beauty standard yang dominan pada saat itu.

Pixie hari ini nggak jauh berbeda. Stylist Amber Maynard Bolt yang memotong rambut gaya pixie terbaru Demi Lovato menyatakan rambut barunya sebagai simbol individualitas. ”Itu tentang dia memiliki dirinya sendiri dan memilih untuk melakukan tampilan yang mewakili apa yang dia rasakan di dalam. Bagi banyak orang, rambut mewakili tirai keamanan. Ada banyak ketakutan saat kamu memotong rambut. Namun, begitu kamu melakukannya, kamu dapat memiliki diri sendiri dengan cara yang tidak pernah kamu duga,” ungkapnya seperti dilansir VOGUE.

Nggak heran kalau pixie kembali trendi. Jika awal 50-an dan 60-an menjadi periode perubahan dan ketidakpastian yang besar, pada 2021 dengan pandemi yang berlangsung, banyak orang yang mendapatkan kembali kendali dan mengklaim identitas mereka melalui mode rambut. Pixie hadir mewakili kebebasan yang diidam-idamkan orang setelah setahun lebih beraktivitas di rumah.

Yang lain menempatkan kebangkitan pixie untuk meningkatkan rasa nostalgia dengan penampilan Putri Diana. Ditambah, adanya dua film dokumenter di Netflix dan serial The Crown. Gerakan kecantikan netral gender juga turut memengaruhi kembalinya pixie cut. Sebab, potongan pixie bisa menjadi feminin dan maskulin.

Namun, pada akhirnya, rambut adalah pilihan pribadi. Mengikuti tren potongan pixie atau potongan lainnya nggak jadi masalah. Kamu bebas memilih mode yang bisa merepresentasikan identitas kamu. Jangan takut sama perubahan dan have fun with it! (Vogue/c12/ lai)

 

Zetizen-Keputusan untuk memotong rambut bagi sebagian orang memang nggak mudah, apalagi potong superpendek seperti pixie cut. Diperlukan kesiapan untuk menghadapi respons sekitar terhadap rambut baru kita. Pokoknya, memilih model rambut yang cocok itu so tricky. Meski begitu, nggak ada salahnya tampil fresh dengan mencoba gaya rambut baru. Nah, buat kamu yang masih maju mundur, simak cerita mereka dengan rambut pixie berikut. (c12/lai)

”Rambut aku dari kecil sama mama selalu dipotong pendek dan potongnya selalu sejajar telinga. Yang terakhir kemarin itu, potong pendek karena lagi patah hati dan rasanya itu kayak lega, lebih ringan, lebih fresh, lebih luwes gerak sana sini. Masalah rambut rontokku juga jadi berkurang. Kalau respons pasti macam-macam, ya. Ada yang seneng kayak ih lucu, gemes, tapi banyak juga yang bilang jadi kayak cowok, Ega jadi ganteng dan sebagainya. Ada yang menyayangkan juga. Cuma aku santai aja sih, malah senang orang-orang lihat aku dari sisi berbeda, mungkin aku jadi terlihat lebih cool, lebih tegas dengan potongan pendek. Yang terpenting, aku melakukan ini untuk diriku sendiri dan aku nyaman.”

”Kalau aku sendiri, emang anaknya lebih suka rambut pendek atau bisa dibilang berani beda. Apalagi, perawatannya nggak ribet-ribet banget, lebih sering dicatok biar rapi gitu doang. Respons yang aku dapat kebanyakan kayak lucu ya, lebih segar, tapi ada juga yang bilang kayak cowok, tomboi. Aku menyikapinya lebih ke masa bodoh, kan rambutku, suka-suka aku mau potong model apa aja. Menurutku, mantepin dulu model apa yang cocok buat diri sendiri. Soal cocok nggak cocok, itu bergantung respons orang lain. Kalau kitanya suka, ya bagus aja kok, pasti cocok di kita.”

RELATED ARTICLES

Please read the following article