Zetizen-Ide jadi salah satu fondasi untuk bisa membuat produk terbaru atau inovasi dalam fashion. Tak terkecuali, bisa jadi representasi atas ketidakpuasan pada brand yang telah ada. Hingga akhirnya, muncul produk-produk fashion yang datang karena terinspirasi dari sebuah merek besar atau terkenal yang dikemas dengan versi yang lebih "ramah" dan tentunya harga yang juga cukup merakyat. Fenomena ini lantas berkaitan cukup erat dengan yang disebut dengan bootleg fashion.
Definisi bootleg mengacu pada Merriam-Webster adalah memproduksi, memperbanyak, atau mendistribusikan secara ilegal atau tanpa izin. Disebut dengan ilegal karena kerap kali produksi merek fashion yang melakukan bootleg memang berdasar kehendak pemilik yang menggunakan unsur atau elemen khas yang merupakan produk milik orang lain. Dalam fashion, unsur-unsur yang bisa ditangkap dan termasuk dalam bootleg bisa dilihat dari desain logo yang diubah atau frasa populer yang biasanya menjadi ciri khas sebuah merek yang dipelesetkan dengan frasa yang baru.
Produk bootleg fashion kali pertama dilakukan seorang punggawa bernama Dapper Dan yang merupakan pemilik sebuah butik baju di kawasan Harlem, New York. Pada 1982, Dan membuat pieces set untuk deretan musisi hip-hop seperti Bobby Brown, Salt-N-Peppa, dan Run DMC. Para musisi hip-hop tersebut tampak mengenakan bomber yang didesain mirip dengan desain Gucci, sweter Louis Vuitton (LV), dan tracksuit Fendi. Setelah diteliti lebih lanjut, pakaian-pakaian tersebut ternyata bukan hasil dari produksi resmi, melainkan versi bootleg yang dibuat Dan.
Alasan Dan membuat versi bootleg dari merek high-end tersebut karena melihat desain yang mereka buat cenderung monoton dan membosankan. Hal itu yang lantas membuat Dan sedikit mengeksplorasi dengan versi buatannya sendiri. "I didn't do knock- offs. I did knock ups," ungkapnya di sebuah interview melansir dari Dripset Official. Tentu saja aksi Dan tidak terlepas dari cengkeraman hukum. Sebab, pada 1992, butiknya terpaksa harus ditutup karena beberapa brand yang dijadikan sasaran bootleg Dan melaporkan tindakannya atas pembajakan karya dan masalah hak cipta.
Produk bootleg sering diasosiasikan sebagai produk palsu atau hasil menjiplak, padahal dua kata ini memiliki makna yang cukup berbeda. Produk palsu dalam fashion biasanya merupakan produksi dari sebuah pabrik yang menduplikasi secara utuh dari versi aslinya dan tentunya memiliki kualitas yang berbeda jauh dari aslinya. Produk palsu biasanya dianggap sebagai bentuk alternatif dari produk high-end asli yang mahal dan sulit dijangkau sebagian orang. Sementara itu, brand bootleg dalam fashion tidak memproduksi merek lain secara utuh, mereka hanya mengapropriasi produk yang telah ada sebelumnya dengan versi yang lebih kreatif sesuai preferensi dari pembuatnya. Singkatnya, meniru produk fashion asli dan mendesainnya sesuai dengan kreativitas pembuatnya untuk menghasilkan produk yang unik. (Dripset Official/c12/Mel)
MESKI brand bootleg fashion kerap kali kontroversial, hal ini tidak menyurutkan beberapa desainer untuk menghasilkan merek fashion yang mereka klaim sebagai bootleg. Beberapa di antaranya juga mengaku terinspirasi dari brand terkenal yang sering kita jumpai saat ini. Apa aja contoh dari merek bootleg yang mewarnai kancah mode saat ini? Let's check it out! (Highsnobiety/c12/Mel)
Sneaker bootleg produksi brand asal Prancis ini cukup menyita perhatian dengan pemilihan warna dan desain yang mirip dengan NIKE Air Jordan series. Dalam koleksi sneaker ini, brand Seiki mengganti logo swoosh NIKE dengan pedang samurai.
Mengambil model raincoat yang terinspirasi dari model Parisian collective, Vetememes bisa disebut pula sebagai brand parodi dari merek high-end, Vetements. Raincoat hitam hasil rancangan Davil Tran ini sukses mengundang perhatian fashion enthusiast. Itu ditunjukkan dengan berhasil sold out-nya produk ini dalam hitungan hari.
Hasil bootleg yang satu ini bisa dibilang cukup unik dan menarik karena Diesel yang merupakan merek resmi yang high-end membuat produk versi bootleg-nya sendiri yang diberi nama DEISEL. Peluncuran produk bootleg DEISEL ditandai dengan pembukaan pop-up store di New York's Canal Street selama beberapa hari dan sukses menarik ribuan pelanggan untuk mengantre.