Zetizen.com - Pas Halloween begini banyak banget nih yang dandan jadi vampir, mumi, penyihir, atau zombie. Padahal, hantu-hantu made in Indonesia juga nggak kalah nyeremin loh. Bahkan di setiap daerah punya ikon hantu masing-masing. Termasuk di provinsi Bali sendiri. Siapa aja sih mereka?
Nama-namanya ada memedi, tonya, kemangmang dan wong samar. Wujud dan tempat nongkrong mereka pun beda-beda. Memedi biasanya tinggal di tegalan (kebun) yang sepi dan wujudnya berupa nenek-nenek renta. Kalau tonya itu berwujud setengah manusia dan setengah hewan, tinggalnya di pinggiran sungai yang tersembunyi dan gelap. Lain dengan kemangmang yang lebih suka tinggal di tebing-tebing terpencil. Wujudnya pun berupa makhluk berwajah menyeramkan. Terakhir nih, ada wong samar. Wujudnya serupa manusia, tapi dengan bibir yang rata dan kalau jalan tidak menginjak tanah. Hiiii....
Darimana sih asal-usul makhluk-makhluk halus tersebut? Kalau menurut I Dewa Gede Windhu Sancaya, M.Hum sebagai Dosen Bahasa dan Sastra Bali di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, para makhluk halus itu adalah perwujudan dari roh-roh manusia yang penasaran.
“Menurut kepercayaan orang Bali, makhluk halus semacam tonya dan memedi itu merupakan perwujudan roh manusia yang saat dikubur tidak diupacarai sebagaimana mestinya. Kalau wong samar dan sejenisnya itu berasal dari roh manusia yang meninggal akibat salah pati dan ulah pati,” terangnya.
Wah, serem banget ya. Terus gimana dong cara menghindarinya? “Bisa dengan berbekal api, asap, atau bunyi-bunyian yang riuh saat senja dan tengah malam. Bisa juga dengan mengucap mantra-mantra tertentu. Yang terpenting adalah dapat menguasai perasaan dan pikiran agar tidak terpengaruh oleh hal-hal semacam itu,” lanjut beliau.
Jadi pada intinya, banyak beribadah ya dan jangan main sendirian ke tempat sepi ketika malam hari ya. Kalau anak-anak Bali pasti kenal dengan istilah engkebang memedi. Biasanya sih itu ditujukan ke anak-anak kecil yang suka main sampai senja terus dimarahin ibunya, “Melahang nyanan engkebang memedi! (awas nanti disembunyiin memedi!)”. Well, percaya ngga percaya aja sih. Tapi lebih baik berhati-hati duluan kan? (fid)