Zetizen-Indonesia memiliki ratusan museum yang tersebar di penjuru negeri. Sayangnya, generasi muda saat ini masih kurang berminat untuk sekadar datang ke sebuah museum. Eits tapi, keadaan itu justru sangat berbanding terbalik dengan salah satu komunitas anak muda ini. Yaitu, Komunitas Edukasi Museum. Yuk, intip keseruan kegiatan mereka!
KUNJUNGAN: Komunitas Edukasi Museum menilik proses evolusi di Tangga Evolusi saat
mengunjungi Museum Sangiran Klaster Bukuran.
Komunitas Edukasi Museum ini awalnya merupakan grup touring teman-teman Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret angkatan 2014 lho. Komunitas itu menghabiskan waktu touring dengan mengunjungi destinasi wisata sejarah seperti situs warisan budaya, candi, dan museum di sekitar Jogjakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. ”Selain bersenang-senang dalam touring tersebut, kami sedang menyiapkan bekal akademis lapangan. Selepas dari touring, kami juga berdiskusi tentang apa yang kami dapatkan dari pengalaman tersebut,” ujar Ahmad Bukhori Masruri, ketua Komunitas Edukasi Museum.
WORKSHOP: Diikuti 75 peserta, Exploring Historical Media pada Maret 2020 bertujuan
memberikan pelatihan jurnalistik untuk media sejarah.
Kemudian, pada pertengahan 2019, mereka pun memulai rencana mendirikan organisasi yang dapat mengajak banyak orang untuk turut serta berkunjung ke situs sejarah dan saling berbagi pengalaman. Hingga akhirnya, pada 12 Oktober 2019, Komunitas Edukasi Museum resmi dibentuk, bertepatan dengan Hari Museum Nasional. ”Kami memiliki visi bahwa setiap lapisan masyarakat bisa mengenal jati diri bangsa Indonesia melalui museum. Karena itulah, kami melakukan misi untuk mendekatkan museum dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas,” jelas Bukhori.
GATHERING: Potret keseruan anggota Komunitas Edukasi Museum saat sesi diskusi dan sharing yang membahas sejarah hingga nilai-nilai budaya.
Kegiatan rutin untuk anggota biasanya dilakukan dalam periode bulanan. Komunitas Edukasi Museum memiliki agenda diskusi internal anggota yang mengangkat topik seputar museum, sejarah, cagar budaya, dan kepariwisataan. Selain itu, mereka aktif mengelola media sosial seperti Instagram @ kemuseum, Twitter @ ke.museum, dan website di kemuseum.org. ”Kami juga memiliki agenda Exploring Historical Media pada Maret 2020 yang dihadiri hingga 79 peserta serta agenda Sebuku Bersama Sejarawan #1 bersama Prof Peter Carey, Pak Dadan Adi, dan Kang Rendra Agusta,” papar Bukhori.
Saat ini Komunitas Edukasi Museum masih terus memperkenalkan museum dan berharap bisa menjangkau setiap lapisan masyarakat secara mendalam. ”Kami juga berharap dapat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkolaborasi dengan peneliti, lembaga, dan seluruh pihak yang juga mencintai ilmu pengetahuan Indonesia dan museumnya,” tutur Bukhori. Yuk, mulai cintai museum sebagai bentuk melestarikan budaya dan sejarah Indonesia! (c14/lia)