Zetizen-Makanan udah menjadi hal esensial dalam berbagai perayaan. Dalam perayaan Imlek, ada beberapa
makanan
yang dipercaya dapat membawa keberuntungan. Ketika
membahas
makanan
yang membawa keberuntungan, ada beberapa faktor seperti penyebutan nama
makanan
dalam bahasa Mandarin, bagaimana
makanan
dimasak, dan bagaimana
makanan
disajikan. Berikut
makanan
yang biasanya tersedia di atas meja makan saat perayaan Imlek. (elv/c12/rat)
Ikan
Ikan menjadi salah satu
makanan
simbolis yang terpenting saat Imlek. Dalam bahasa Mandarin, yú (ikan) memiliki bunyi yang sama dengan yú (untung). Oleh karena itu,
ikan melambangkan keuntungan dan kemakmuran. Ikan bisa dimasak dengan cara apa pun, mulai di-steam sampai digoreng. Namun, yang terpenting adalah memasak ikan tanpa memotong kepala dan ekornya. Sebab, kepala dan ekor ikan melambangkan awal dan akhir tahun yang baik.
Mi Panjang Umur (Siu Mi)
Makan mi untuk merayakan ulang tahun mungkin bukan hal asing lagi. Nah, begitu juga saat Imlek, mi merupakan simbol panjang umur. Dalam tradisinya, mi yang disajikan adalah mi yang sangat panjang dan nggak dipotong sama sekali. Oleh karena itu, cara makan siu mi jadi unik. Siu mi biasanya dimakan dengan kuah kaldu dan berbagai topping seperti telur, udang, tofu, dan ikan.
Kue Keranjang
Rasanya nggak lengkap kalau nggak lihat kue keranjang saat Imlek. Kue keranjang adalah kue manis bertekstur lengket yang terbuat dari tepung ketan. Memakan kue keranjang berarti adanya kenaikan dari tahun ke tahun. Sebab, dalam bahasa Mandarin, kue keranjang atau nián gāo homofon dengan nián (tahun) dan gāo (tinggi). Kue keranjang bisa disajikan dengan cara dikukus maupun pan fried dan bisa ditambahkan jujube serta kacang merah.
Zetizen-Memasuki Februari, perayaan Imlek menjadi hal yang paling ditunggu, khususnya momen 除夕 (Chúxī) atau malam Imlek. Sama dengan new year’s eve, chuxi merupakan akhir dari tahun sebelumnya. Perayaan ini dilakukan sejak 3500 tahun yang lalu. Saat chuxi, keluarga dan kerabat berkumpul untuk makan-makan. Eits, makanan yang disajikan punya makna yang membawa keberuntungan lho. Yuk, simak keseruan teman-teman Zetizen saat chuxi! (elv/c12/rat)
Paling Seru Platting
makanan
Cantik!
”Kalau di keluargaku, malam
Imlek
selalu menjadi perayaan yang menyenangkan. Setiap tahun kita sekeluarga akan makan di rumah. Biasanya, ada delapan
makanan
yang disiapkan. Mulai ikan, ayam, mi, sampai sayur-sayuran. Yang menurutku paling seru adalah persiapannya. Sebab, aku harus bantu mama buat masak dan platting
makanan
supaya kelihatan cantik. Setelah semua
makanan
siap, kita sekeluarga akan duduk di meja makan dan makan bersama.
Setelah selesai makan, kita biasanya menonton New Year Gala Show di televisi dan membungkus angpao bersama. Oh iya, ada beberapa tradisi unik yang masih dipertahankan keluargaku. Salah satunya, nggak boleh menyapu dan membuang sampah ke luar rumah pada saat Imlek. Hal ini dipercaya malah bisa membuang keberuntungan kita.’’
Tunggu Tengah Malam demi Angpao
”Seperti keluarga yang lain, tiap malam Imlek, keluarga besarku akan kumpul-kumpul. Kalau aku, biasanya di rumah kakak tertua papa. Di sana kami makan malam bersama. Tiap keluarga akan membawa makanan, bisa masak sendiri atau beli. Setelah itu, kami berkumpul untuk mengobrol dan menonton acara TV sambil menunggu pukul 00.00 untuk menyambut Imlek. Kalau sudah mendekati tengah malam, baru deh bagi-bagi angpao. Yay!
Oh iya, di keluargaku, ada beberapa tradisi unik. Misalnya, angpao harus ditaruh di laci setiap lemari baju. Hal tersebut melambangkan harapan agar semakin banyak berkat. Selain itu, saat malam Imlek, semua lampu di rumah harus tetap menyala hingga pukul 00.00. Tujuannya, hari-hari ke depan semakin cerah. Selamat merayakan Imlek!’’
Biasanya Ngumpul, Tahun Ini Nggak Dulu
”Kumpul bareng saat chuxi itu sudah menjadi hal wajib di keluargaku. Keluarga yang berada di satu kota akan kumpul bareng. Biasanya kami sekeluarga makan bersama di rumah.
makanan
yang dihidangkan pasti dimasak sendiri dong! Sedangkan, keluarga yang datang bawa
makanan
juga.
makanan
yang disajikan itu biasanya ayam goreng merah, bihun, misoa, sup merah, sate, pastel tutup, dan es buah.
Sesudah makan malam, biasanya kami menonton dan bermain game bareng. Sayang, dengan adanya pandemi Covid-19, tahun ini keluargaku harus menghabiskan malam
Imlek di rumah masing-masing. Nggak bisa ramai-ramai seperti biasanya. Sedih banget sih. Semoga tahun depan bisa berkumpul bersama lagi.’’