Zetizen.com - Pertemuan Cinta dan Rangga setelah terpisah ratusan purnama dan dua benua terjadi di Jogjakarta. Menyusuri tempat-tempat di film Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC2) itu, saya pun pergi ke Kota Gudeg pada Senin lalu (2/5). Semuanya sempurna sampai saya menyadari satu kesalahan: pergi tanpa pasangan. Jadilah nuansa manis yang terbayang berakhir dengan perasaan merana. Ah, Jogja memang selalu berhasil melarutkan suasana hati.
--------------Penulis: Dinda Amalia, wartawan Jawa Pos
Jujukan Romantis
Rumah Doa Bukit Rhema
Lokasi sebetulnya masuk wilayah Magelang, Jawa Tengah. Di sini tempat Rangga dan Cinta menunggu sunrise. Pemandangannya sempurna. Kita bisa melihat lautan kabut di tengah deretan gunung saat matahari perlahan meninggi. Tempat yang juga dijuluki Gereja Ayam ini dulu adalah gereja. Menurut warga setempat, Pak Sholeh, bangunan ini mulai diminati wisatawan sekitar 2011.
Menuju ke sini dari tempat parkir harus jalan 300 meter. Sampai di dalam baiknya tarik napas dulu. Ada lima tangga yang harus dititi untuk menuju atap. Pagi itu penulis merupakan orang yang pertama datang. Tapi, sekitar pukul 05.30, banyak yang mulai naik. Salah satunya rombongan mahasiswa Universitas Utara Malaysia yang sedang ikut program pertukaran pelajar di Universitas Indonesia. Mereka sengaja datang karena penasaran. ’’AADC pertama pun kami telah menonton. Selagi di Indonesia, tidak boleh dilewatkan,’’ ujar Amran bin Assad, seorang di antara mereka.
Punthuk Setumbu
Lokasinya tidak jauh dari Bukit Rhema. Ada Punthuk Setumbu 1 dan 2. Produser AADC2 Mira Lesmana mengonfirmasi bahwa bukit yang digunakan untuk syuting adalah Punthuk Setumbu 2 yang oleh warga disebut sebagai Purwosari Hill. Lokasi Punthuk Setumbu 2 hanya sekitar 100 meter dari Bukit Rhema. Bila ingin jalan ke Punthuk Setumbu 1, harus jalan lagi ke atas sekitar 80 meter. Jalannya menanjak tajam. Jadi, pastikan ada yang bisa digandeng selama mendaki. Saya? Inilah satu momen saat saya menyadari kesalahan datang tanpa pasangan atau teman karib haha...
Istana Ratu Boko
Dari Magelang, sekarang ke kawasan Prambanan. Tempat Rangga dan Cinta ngobrol ngalor ngidul sampai kehujanan. Tempat yang satu ini luas banget. Semua sudutnya bagus untuk spot foto. Asal nggak hujan, suasananya kondusif banget buat ngobrol. Ada yang bilang tempat ini akan menjadi zona sangat romantis menjelang sunset. Saya memilih menghindari momen itu karena tak mau terlarut dalam suasana.
Sellie Coffee
"Rangga yang kamu lakukan pada saya itu Jahat!" ujar Cinta pada Rangga. Nah kafe yang terletak di Jalan Prawirotaman inilah saksi bisu kejadian tersebut. Eko Prayitno, salah seorang barista, ikut nongol beberapa detik di film itu. ’’Walau hanya nampang untuk menuang minum, saya kan nggak pernah punya bayangan terlibat dalam AADC2,’’ ujarnya. Sejak AADC2 rilis, kunjungan ke kafe mungil itu melonjak. Yang aslinya mulai buka pukul 17.00 kini pukul 12.30. ’’Setelah jam pulang sekolah, sudah banyak yang ketok-ketok pintu,’’ ucap Eko.
Villa Sunset
Penginapan yang sangat privat ini terletak di Bantul. Hanya bisa dipesan via online dan Airbnb. Jadi, jangan ngarep dapat tempat kalau on the spot. Meski di pinggiran, ambience Jogja-nya sangat kuat karena arsitektur vilanya. Cocok melewatkan sunset bersama pasangan.
Destinasi Nyeni
Padepokan Bagong Kussudiarja
Adegan Rangga dan Cinta ngobrol setelah dari kafe itu dilakukan di depan padepokan seni Bagong Kussudiarja yang merupakan ayah Butet Kertaradjasa dan Djaduk Ferianto. Tempatnya dekat Pabrik Gulo Madukismo. Sekitar 20 menit dari pusat kota. Direktur Yayasan Bagong Kussudiarja Jeanny Park mengatakan, selain menjadi wadah berkumpulnya para seniman Jogja, padepokan itu menjadi pusat studio Kua Etnika milik Djaduk Ferianto dan teater Gandrik milik Butet. ’’Muhammad Marzuki Kill The DJ yang menyanyikan Ora Minggir Tabrak itu juga sering berlatih di sini,’’ ucapnya.
Papermoon Puppet Theatre
Pertunjukan teater boneka yang memikat dalam salah satu adegan AADC2 tidak punya jadwal regular performance. Founder Papermoon Puppet Theatre Ria Tri Sulistiyani mengatakan, itu terjadi sejak dulu. ’’Tapi, setelah film tayang, banyak yang bertanya kapan jadwal kami,’’ katanya. Ria memang lebih sering membawa teaternya ke luar kota atau luar negeri. Belum lama ini dia dari Australia. Dalam waktu dekat ini dia mesti ke Singapura dan Jerman. ’’Jadwal kami sudah full sampai Agustus ini,’’ ucapnya. Namun, bila memang ada waktu, Ria tidak akan keberatan memberikan workshop untuk rombongan yang penasaran dengan teaternya.
Klinik Kopi
Kenapa masuk kategori spot nyeni? Sebab, Mira Lesmana sendiri menyebut Pepeng, founder Klinik Kopi, sebagai seniman kopi. Apa yang disajikan Pepeng memang unik. Kopi berasal dari berbagai tempat di Indonesia sambil diberi pengetahuan soal asal kopi. Sayang, saat itu Rangga tidak tertarik dengerin Pepeng.
Greenhost Hotel
Dalam hotel ramah lingkungan ini, kita bisa kagum dengan desain interiornya yang penuh tanaman hijau dan elemen kayu. Walaupun terletak di kawasan ramai turis, tetap bisa merasakan lingkungan yang asri. Di tempat ini pula adegan Cinta menghadiri pameran seniman Eko Nugroho berlangsung.
Area Kuliner
Via-via Bakery
Di tempat ini, untuk kali pertama Karmen dan Milly melihat Rangga. Duh, terlepas dari AADC2, tempat ini emang recommended banget buat nongkrong. Tempatnya bersih, makanannya enak, dan harganya relatif murah. Jadi, kalau bokek, mending ngemil-ngemil cantik aja di sini.
Restoran Bu Ageng
Masih di dekat Jalan Prawirotaman, Restoran Bu Ageng terletak di Jalan Tirtodipuran. Suasana resto milik istri Butet Kertaradjasa ini Jawa banget. Menyediakan masakan Indonesia yang lezat. Nggak heran kalau Milly, Maura, dan Karmen memutuskan makan malam dulu tanpa Cinta di sini.
Lokal Resto
Di tempat ini nih, Karmen ngaku ke Cinta bahwa Rangga pengin ketemu sama dia. Tempatnya bagus. Makanannya, mulai Indonesian sampai western, komplet! Pas untuk curhat dan memulai pengakuan. Siapa mau mencoba?
Sate Klatak Pak Bari
Saat datang ke tempat ini pada Selasa malam (3/5), Sabari alias Pak Bari kebetulan juga sedang mengenakan kaus AADC2. ’’Saya dapat saat gala premiere,’’ ucapnya, lalu tertawa. Menurut Pak Bari, tempatnya kini semakin dikenal. Pengunjungnya banyak yang naik mobil berpelat luar dari Jogjakarta. Sate klatak ini memang wajib dicoba. Daging kambingnya so tasty dengan harga hanya Rp 15 ribu per porsi. FYI, sate klatak adalah sate daging kambing muda yang ditusuk pakai jeruji sepeda/becak. Tenang aja bukan jeruji bekas kok. Katanya sih dengan pakai tusukan besi, daging kambing ini bisa matang sampai bagian dalamnya. Hiks, lapaaar! (*/c19/ayi)