Are You a Zetizen?
Show Menu

Slow Travel: Buat Apa Buru-Buru

Abiyoso Mg Abiyoso Mg 10 Jan 2020
Slow Travel: Buat Apa Buru-Buru

Zetizen-Pengin traveling, tapi bingung nentuin destinasi karena terlalu banyak pilihan? Tenang aja. Tahun ini ada yang namanya slow traveling, salah satu metode jalan-jalan yang dinilai bakal jadi tren dan mungkin bisa kamu coba loh. (c20/efn)

Kalau biasanya orang pengin cepat sampai ke destinasi dan mengunjungi banyak tempat, bisa dibilang slow travel sebaliknya. Orang yang slow traveling cenderung pakai transportasi lamban seperti kereta, kapal laut, atau mobil, lalu menghabiskan waktu di beberapa tempat saja sambil berbaur dengan warga lokal.

Kalau biasanya orang pengin cepat sampai ke destinasi dan mengunjungi banyak tempat, bisa dibilang slow travel sebaliknya. Orang yang slow traveling cenderung pakai transportasi lamban seperti kereta, kapal laut, atau mobil, lalu menghabiskan waktu di beberapa tempat saja sambil berbaur dengan warga local.

Penasaran sama sensasinya, beberapa kru Zetizen akhirnya nyobain jalan-jalan dari Surabaya ke Magetan dengan metode slow travel. Mobil jadi alat tranportasinya. Di tengah perjalanan, kami mutusin keluar dari jalan tol buat lebih ngerasain perjalanannya. Alhasil, dibutuhkan waktu lebih dari empat jam untuk sampai ke destinasi kami.

Demi membuang rasa bosan, kami bermain game, bernyanyi bersama, dan saling bertukar cerita di dalam mobil. Sepanjang perjalanan, kami juga sering berhenti di pinggir jalan atau rumah makan untuk menikmati waktu dan beberapa kali berinteraksi dengan penduduk sekitar.

Zetizen juga mengunjungi Mojosemi Forest Park dan tempat wisata di sekelilingnya. Jalan kaki di hutan rimbun yang terdiri atas poihon pinus, jamuju, dan ekaliptus. Suasana yang masih alami bikin Zetizen ngerasa tenang dan fresh

Slow travel memang cocok buat kamu yang ingin dapet suasana, pemahaman, dan pengalaman baru saat berbaur dengan lingkungan di tempat wisata. Idealnya sih harus menetap agak lama biar lebih menyatu. Tapi dengan perencanaan waktu yang baik, kamu juga bisa kok merasakan serunya slow travel ini. Jadi, mau slow travel ke mana ini?

Zetizen-Menurut Trinity Traveler, penulis seri buku The Naked Traveler, metode slow travel ini emang bukan untuk semua orang. Meski begitu, nggak ada salahnya kalau kamu mau nyobain loh. Tapi, cek tip dari Trinity dulu yuk! (c20/efn)

Mindset semakin banyak destinasi makin asyik ini salah banget loh. Bukannya senang, malah jadi capek sendiri. Jadi, pilih satu atau secukupnya aja ya. Arena liburan itu seharusnya bisa bikin recharge diri.

Berhubung kita nggak cari cepatnya, tapi santainya, jadi pakai moda transportasi umum seperti kereta atau bus aja ya. Nah, setelah itu, kamu bisa jalan kaki pas di destinasi. Selain lebih hemat, hal itu bakal bikin kamu lebih sehat.

Agar lebih mendalami suasana di destinasi tersebut, kamu bisa nyoba ajak ngobrol warga lokal atau bahkan cari teman sesama traveler. Dengan begitu, kamu punya banyak cerita buat dibawa pulang.

RELATED ARTICLES

Please read the following article