Zetizen.com - Yang namanya Desa Adat pasti punya aturan-aturan khusus yang berlaku di sana. Tapi, karena ditetapkan jadi desa wisata sejak 1993, aturan adat di sana dilonggarkan untuk ratusan pengunjung yang datang tiap hari. Well, meski begitu, mending kamu pahami aturan adat di sana biar lebih mudah membaur dengan warga. Ini nih do and donts berwisata di Desa Penglipuran, tapi sebelumnya tonton video perjalanan Zetizen Team di sana ya! (grc/sam)
Watch Your Period, girls!
Buat para cewek yang berkunjung ke Desa Adat Penglipuran, sebaiknya hati-hati. Memang sih satu salah kecantikan Desa Penglipuran karena banyaknya pura yang berdiri di sana. But wait, nggak semua cewek boleh masuk. Menurut aturan setempat, cewek yang lagi menstruasi nggak boleh masuk ke dalam pura. Well, ini sama halnya dengan cewek muslim yang nggak diperbolehkan masuk masjid saat datang bulan sih. Sebaiknya tanyakan juga ke penduduk spot mana saja yang boleh dan nggak boleh dikunjungi cewek yang lagi datang bulan.
Bangun Pagi Di Desa
Kalau kamu memutuskan menginap di salah satu home stay atau guest house, usahakan bangun pagi meski lagi liburan. Why? Soalnya pagi hari adalah waktunya warga desa beraktivitas dan saling berinteraksi, seperti menyapu teras, belanja sayuran, atau menyiapkan sesajen. Kamu juga bakal menyaksikan adek-adek SD yang berangkat sekolah. Sedangkan di siang hari, mereka bakal sibuk bekerja atau stay di dalam rumah. Di pagi hari, warga desa juga lebih ramah menyapa pengunjung .Nggak jarang mereka ngajakin ngobrol. Berasa seperti di desa sendiri deh.
Jangan Canggung Buat Ngajak Ngobrol
Saat berkeliling desa, pengunjung akan menemui warga di depan rumah mereka. Ajak saja mereka buat ngobrol santai. Setelah akrab, biasanya pengunjung diajak melihat-lihat ke dalam rumah penduduk. Siapkan uang cash juga ya. Warga akan menawarkan barang dagangan, seperti minuman loloh cemcem khas Penglipuran. Murah kok, cuma Rp 5000 aja.
Foto, video, naskah: Grace Zetizen Team