Zetizen-Pastinya, kita udah tahu bahwa cita rasa kuliner Nusantara punya pilihan rasa dan ragam varian lezat yang siap manjakan perut. Tapi, nggak jarang pula kita bisa temukan sajian kuliner unik yang punya kombinasi rasa yang nggak biasa. Tiga makanan berikut ini merupakan hasil inovasi karya anak bangsa. Ada yang pernah kamu cobain nggak, nih? (c12/mel)
Siapa di sini yang nggak pernah minum es teh? minuman bikin mulut meleleh? Kreasi rasa es teh yang nggak biasa ini sederhana yang menyegarkan ini selalu menjadi andalan dipelopori gerai Es teh Indonesia yang punya inovasi unik orang Indonesia untuk melepas dahaga di tengah teriknya dengan memberikan minuman campuran NutriSari Rujak dan panas matahari. Tapi, gimana ceritanya kalau es teh segar bubuk pedas BonCabe ke dalam es teh. Rasanya? Ada sensasi yang biasanya kita konsumsi punya cita rasa pedas yang asam dan pedas-pedas manis gitu.
Kalau biasanya kita temuin varian kopi susu gula aren atau kopi susu matcha, sekarang ada varian terbaru dengan memadukan kopi susu yang dicampur dengan kecap. Produk ini kali pertama diperkenalkan All Kopi Roastery, salah satu coffee shop asal Jakarta. Varian kopi unik tersebut diluncurkan pada 26 Februari lalu. Melalui Instagram- nya, Ali Kopi Roastery memperlihatkan visual kopi susu yang dicampur dengan produk kecap khas Nusantara, kecap Bango.
"Waktu awal-awal launching banyak customer yang masih agak takut buat coba karena mungkin jijik ya dengan kombinasi rasa yang ditawarkan. Tapi, lambat laun mulai banyak yang mencoba dan suka dengan rasanya yang unik dan enak, bahkan ada yang langganan reorder," ungkap Ivy Wijaya selakuco-founder Ali Kopi Roastery. Ivy juga menekankan bahwa bahan-bahan dalam varian kopi susu ini aman dikonsumsi karena bahan dasarnya terbuat dari kecap kedelai malika, gula aren, dan garam.
Es krim biasanya identik dengan rasa manis atau dipadukan dengan buah-buahan yang segar. Kudapan yang biasanya selalu dijadikan dessert ini kini nggak hanya tersedia dalam varian rasa yang manis, tapi juga ada yang gurih dan unik seperti perpaduan rasa Indomie Goreng dalam es krim yang diproduksi Holi Ice Cream. Saat kali pertama diluncurkan, secara visual es krim ini akan tampak seperti es krim vanila pada umumnya. Tapi, ketika dilihat secara saksama, kita bisa melihat taburan bawang goreng khas Indomie di atasnya dan tentunya ada rasa khas Indomie Goreng menanti untuk dicicipi!
Kreasi es krim dengan rasa Indomie Goreng ini juga menerima reaksi yang cukup variatif dari konsumen. "Reaksi publik ada yang pro dan kontra, ada yang menganggap ini sebagai kreasi yang unik dan kreatif, tapi ada juga yang menganggap sebagai penistaan terhadap penikmat kaum Indomie. Setelah mencoba, ada orang yang menyukai rasanya, ada juga yang kurang suka akan rasanya karena dianggap tidak biasa," tutur Evelyn Djoenaedi, owner Holi Ice Cream. Untuk menjaga kualitasnya sendiri, Holi Ice Cream tidak menggunakan pengawet dan pemanis buatan di produk terbarunya ini. Meskipun menambahkan rasa Indomie, takaran untuk perasa Indomie-nya tidak digunakan terlalu banyak dan lebih dominan bahan lain yang sehat dan aman dikonsumsi. Hmm, jadi penasaran untuk mencicipnya!
Meski sudah tahu akan kombinasi makanan mereka yang cenderung unik dan aneh, banyak yang tetap penasaran untuk mencoba dan mencicipinya. Hal itu bisa disebabkan bandwagon effect, yakni pola pemikiran bias yang timbul ketika orang-orang melakukan hal tertentu karena yakin orang lain akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.
Selain karena pemikiran untuk ikut-ikut orang lain dalam bandwagon effect, orang- orang tertarik untuk mencoba tren yang unik dan aneh karena dorongan dari emosi manusia yang muncul dalam otak.
Terkadang manusia akan cenderung memilih tindakan yang didasarkan atas dorongan emosi untuk membenarkan tindakan yang dilakukan dan memastikan tindakannya membuat dirinya aman.
Mengikuti tren yang viral bisa dibilang merupakan sifat alami manusia untuk menjadi bagian dari kelompok tertentu. Sebagai makhluk sosial, kita membutuhkan aksi untuk diakui kelompok tertentu, salah satu yang kini tumbuh dalam kehidupan sosial adalah mengikuti tren-tren tertentu berdasar keyakinan maupun pandangan yang kita anggap sesuai dengan kenyamanan atau preferensi kita masing-masing.