Zetizen.com – Pernah ke hutan mangrove? Pasti tahu dong beberapa larangan yang terpampang di sana. Larangan itu berfungsi menjaga Ekosistem dan mencegah dampak buruk untuk lingkungan sekitar. Yuk, simak penjelasan larangan di Hutan Mangrove dan efeknya! (ndy/rat)
Memburu dan Mengganggu Satwa
Hutan mangrove merupakan daerah konservasi. Semua Ekosistem di dalamnya wajib dilindungi dan dilestarikan. Hutan Mangrove pun menjadi habitat yang nyaman bagi satwa di sana, mulai dari burung, kera sampai reptil.
Satwa burung sering dijadikan obyek birdwatching oleh wisatawan hutan mangrove. Larangan menembak burung diberlakukan hampir di setiap kawasan hutan. Hal itu dilakukan demi menjaga dan menambah varietas satwa burung yang hinggap oleh migrasi.
‘‘Ribuan spesies burung di Hutan Mangrove kebanyakan dari Australia yang bermigrasi pada akhir tahun. Sehingga, Hutan Mangrove Indonesia merupakan kawasan penting untuk perlindungan burung. Mereka singgah di sini karena kualitas udaranya bagus dan banyak makanan untuk berkembang biak.’’ - Ir. Suzy Irawati Fauziah, MT, kepala seksi kehutanan dinas pertanian kota Surabaya.
Sama halnya dengan jenis satwa lain seperti kera dan reptil. Karena habitatnya alami, mereka bisa hidup nyaman tanpa mengganggu pengunjung. Nggak ada larangan sih kalau mau berinteraksi. Tapi, kalau kamu mengganggu mereka, tanggung sendiri resikonya ya.
Mengalirkan Limbah, Apalagi Buang Sampah
Nggak bisa dipungkiri kalau limbah industri di Indonesia masih sering dibuang ke laut. Nelayan masih suka pakai bahan peledak. Di beberapa daerah, kawasan Hutan Mangrove sering dijadikan lokasi pemotretan dan ada aja orang yang sengaja membuang baterai di sana. Eeww…
Padahal, air laut bisa tercemar karena itu loh! Parahnya, kegiatan sembrono itu bisa memicu penyakit minamata jika manusia memakan ikan-ikan tercemar. Oleh karena itu, pemerintah sepakat membuat larangan ketat soal buang segala macam sampah di kawasan hutan mangrove. Pssst… Sebenarnya, Hutan Mangrove bisa hidup dengan menyerap racun yang ada di air laut.
‘‘Tanaman pohon mangrove dapat menyerap limbah B3 (bahan berbahaya beracun), seperti kandungan besi, tembaga, dan kadmium. Tanaman mangrove bisa hidup subur dengan limbah itu sekaligus mengurangi polutan dari limbah industri. Sampah pun dapat terjaring di akar-akar tanaman. Disamping itu juga dapat menumbuhkan jumlah biota laut.’’ – Ir. Satrio Eko Wibowo, M.Si, kepala bidang pertanian dan kehutanan dinas pertanian kota Surabaya
Tetap aja, bukan berarti kita bebas membuang sampah ke laut! Jika kadar polutan di laut terlalu tinggi, jangan salahkan pohon mangrove karena nggak maksimal menyerap racun tersebut. Nah, good Zetizen always know how to make better world, right?
Menebang Pohon maupun Membuat Bangunan
Hutan mangrove punya fungsi yang cukup berpengaruh kepada masyarakat. Hutan Mangrove bisa mencegah abrasi dan menahan hampir 70 persen gempuran gelombang tsunami. Sayang dong kalau pohon-pohon mangrove ditebang secara ilegal. Sama dengan hutan lain, di Hutan Mangrove juga diberlakukan larangan menebang pohon.
Pembangunan di sekitar Hutan Mangrove juga dilarang demi menjaga populasi hutan dan mempertahankan fungsi hutan secara fisik, biologi dan ekonomi. Misalnya, bagian tanamannya bisa dijadikan keripik, arang masak, bahkan bahan pewarna batik. “Semakin banyak pohon mangrove ditanam, semakin banyak biota laut yang tinggal. Masyarakat pesisir pantai pun bisa memanfaatkannya sebagai mata pencaharian,’’ imbuh Satrio.
Maka dari itu, setelah menyadari potensi besar wisata hutan mangrove, udah seharusnya kita melindungi dan menjaga kelestariannya. Setuju?