Zetizen.com – Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H! Sudah berapa banyak Ketupat yang kamu makan hari ini? Ketupat memang jadi hal wajib ada di perayaan lebaran Indonesia. Berbahan dasar beras, ketupat menjadi teman pengganti nasi yang mengenyangkan. FYI, ternyata ada fakta menarik di balik Ketupat yang mungkin belum kamu tahu lho. Yuk, disimak!
Ketupat berasal dari kata "ngaku lapat" yang berarti mengakui kesalahan. Pada setiap bagiannya ada filosofi berbeda lho. Misalnya, nasi di dalam Ketupat melambangkan kesucian hati. Lalu, banyaknya anyaman janur melambangkan banyaknya kesalahan manusia. Jadi, dengan mengupas ketupat, kamu seperti membuang dosa dan kesalahan untuk kembali suci.
Sambil menyebarkan agama islam, ternyata Sunan Kalijaga juga mempopulerkan ketupat. Beliau memperkenalkan dua kali bakda. Yaitu, bakda lebaran dan bakda kupat. Bakda lebaran merupakan perayaan saat lebaran. Nah, bakda kupat dirayakan satu minggu setelah lebaran. Selama bakda kupat, masyarakat beramai-ramai membuat kupat untuk dimakan sebagai perayaan.
Eits, kalau selama ini kamu mengira Ketupat cuma ada di Indonesia, kamu salah besar ! Masyarakat Filipina ternyata juga membuat kupat. Tapi, di Filipina kupat dikenal dengan nama bugnoy. Berbeda dengan indonesia, bugnoy cuma digunakan sebagai menu pengganti nasi.
Masyarakat Jawa kuno percaya bahwa Ketupat bisa menolak bala atau hal-hal buruk yang akan datang ke rumah. Oleh karena itu, masyarakat menggantung Ketupat yang baru matang di rumahnya. Berbeda dengan masyarakat Bali yang menyajikan Ketupat sebagai sesajen untuk leluhur pada upacara-upacara keagamaan.